Setelah hampir bertubrukan dengan Hailana, Rafa melanjutkan langkahnya menuju tempat duduknya, kelas sudah sangat sepi hanya ada Rafa dan Zaskia disana.
"Lo, gak bareng dia?" Entah apa maksud pertanyaan Rafa, ia juga tak paham.
"Hailana?"
"Iya,"
"Katanya sih ada janji,"
Mendengar itu Rafa hanya ber-oh-ria.
"Lo, langsung pulang?" Lagi-lagi Rafa bertanya.
"Ya, i,,ya, kenapa? Kan emang udah bisa pulang,"
"Gak kemana dulu gitu?" Tanya Rafa hati-hati.
Zaskia cukup membalas dengan gelengan kepala.
"Gimana kalo kita mampir dulu ke cafe?" Ajak Rafa.
"Tapi gratis 'kan?" Ujar Zaskia, ia mencoba untuk mencairkan suasana antara lawan bicaranya kini, entah kenapa dia begitu kaku saat berbicara dengan Rafa.
"Gue ngajak lo kesana, biar ada yang beli, ini malah minta gratis," cibir Rafa diikuti kekehan.
"Bercanda kali," ucap Zaskia.
Mereka berdua melanjutkan obrolan sambil berjalan menuju parkiran, Rafa sempat mengajak bareng menggunakan motornya, tapi Zaskia menolaknya, bukannya apa-apa, lalu motornya? Mau diapakan.
******
Langkah kaki Hailana berhenti tepat diambang pintu yang diatasnya bertuliskan XII IPS 1, ia tak benar-benar masuk hanya menongolkan kepalanya ke dalam sana.
"Ada apa kak?"
"Gue mau ngomong serius sama Lo," ucap Afdi yang mulai menghampiri Hailana, "empat mata." Lanjutnya penuh penekanan.
"Yaudah ngomong aja kak," ucap Hailana enteng, ia tak tahu apa yang akan dibicarakan oleh Afdi padanya.
"Ya nggak disini, Lan,"
"Terus, dimana?"
"Ya kita nyari tempat yang lebih enakan dikit lah buat ngobrol," ucap Afdi kesal. "Ayo," Afdi melangkahkan kakinya lebih dulu, Hailana yang masih bingung hanya menurut saja dan mengekor Afdi.
Hailana heran karena Afdi mengarah ke kelas Hailana, Hailana menyangka Afdi akan kesana ternyata tidak, dia masih terus berjalan sampai akhirnya duduk di salah satu bangku di kantin.
"Tau disinimah kenapa kak Afdi nyuruh aku ke Kelas kak Afdi tadi," ucap Hailana sedikit kesal karena ternyata Afdi mengajaknya ke kantin yang jaraknya lebih dekat dengan kelas Hailana daripada kelas Afdi.
"Ya kan biar bareng," ucap Afdi enteng.
"Ya kan bisa kak Afdi yang nyamperin aku ke Kelas," jawab Hailana.
"Yaudah, sekarang kan udah disini, mau diulang lagi?" Tanya Afdi, mendengar itu Hailana hanya bungkam tak menjawab.
"Yaudah, ada apa?" Ucap Hailana meminta Afdi supaya segera berbicara.
"Gue cuma mau tanya sama Lo, Lo beneran gak pernah ada rasa sama gue?" Ujar Afdi sedikit berhati-hati.
"Maksud kak Afdi?" Entah Hailana pura-pura bodoh atau memang benar tak mengerti.
"Lo beneran gak pernah suka sama gue?" Tanya Afdi kini tak lagi memakai kata-kata yang memusingkan otak Hailana.
Hailana bungkam, tak percaya jika kakak kelas nya hendak membicarakan soal ini.
"Kak, aku mesti berapa kali jelasin soal ini sama kak Afdi, sampai kapanpun aku gak mungkin suka sama orang yang disukai sahabat aku sendiri," ujar Hailana menatap Afdi lekat.