3

8K 774 59
                                    

Mulmednya si Laura ya

Navee berpamitan pada Malvin, karena hari ini dia hanya bekerja 3 jam saja disana. Sisanya Navee akan menyanyi di kafe temannya yang lain.

Sharon dan Navee kembali kedalam mobil, ini sudah jam 8 malam.

"Loe gak capek?" Tanya Sharon.

" ya capek banget tapi mau gimana kebutuhan".

Sharon menatap takjub pada Navee.

"Jangan liatin gue kayak gitu nanti loe naksir gue" goda Navee.

"Ya gapapa loe single gue juga. Kali aja gue bisa ngisi kekosongan hati loe" ujar Sharon.

"Gue gak mau sama cewek jorok kayak loe. Gak pernah mandi, tukang ngupil, badung lagi".

"Gue badung juga lu ikutan badung Navee" dengus Sharon lalu menjitak kepala Navee.

"Sakit egoo jitakan loe. Liat noh tangan loe pake cincin batu akik".

"Ini berlian bukan batu akik jamileh".

"Sama aja buat gue mah".

"Serah loe lah".

**

Suasana kafe kedua tempat bekerja Navee sudah sangat ramai, bahkan terdapat waiting list didepan kafe. Ini adalah salah satu kafe yang selalu di datangi oleh kaum milenial dan kaum-kaum rebahan yang membutuhkan hiburan sekedar cuci mata.

Sharon pertama kalinya kesini, dia cukup kagum dengan interior kafe yang aestetic sesuai kegemaran anak-anak milenial untuk berselfie ria.

"Punya siapa Nav?" Bisik Sharon pada Navee yang sedang mencari seseorang.

"Punya kakaknya sahabat gue si Jasmeen" jawab Navee.

Navee melambaikan tangannya saat menemukan orang yang ia cari. Seorang wanita cantik menghampiri mereka.

"Ah kangen" wanita itu memeluk Navee erat.

"Sama kak" Navee tak kalah erat memeluk wanita tersebut.

Navee melepas lebih dulu dan masih tersenyum lebar begitupun wanita didepannya.

"Eum kenalin kak ini temen gue, Sha ini kak Jasmeen".

Jasmeen tersenyum ramah lalu mengulurkan tangannya yang langsung di jabat Sharon.

"Jasmeen" "Sharon".

"Gue kangen banget sama loe Nav, gila loe makin cetar aja" puji Jasmeen.

"Syahrini kali ah cetar. Loe juga makin cakep aja kak".

Tak akan ada yang bisa menyangkal kecantikan Navee, walaupun ia hanya memakai kaos dan celana jeans saja, Aura kecantikannya tetap terpancar. Ditambah kulit putih mulusnya yang seperti mendapatkan perawatan mahal.

"Beneran loe cakep banget njer".

"Iya iya makasih lho pujiannya".

"Eh duduk duduk yuk kasian pegel" ajak Jasmeen menyadari sejak tadi mereka hanya berdiri.

Mereka memilih salah satu sudut yang nyaman untuk mengobrol. Jasmeen adalah kakak kelas Navee saat SMA dulu. Dan kakak dari Jasmeen adalah pemilik kafe ini.

"Gue excited banget pas denger dari bang Ardi kalo loe mau manggung disini" Jasmeen sangat antusias.

Navee dan Sharon hanya tersenyum mendengarnya.

Ini si Navee temennya bening-bening banget dah.

"Akhirnya setelah sekian lama gue bisa denger loe nyanyi lagi".

YMGYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang