Vote and komen skuy
Happy reading~
Laura mendengus saat Navee berdiri dengan senyum polos tepat didepan pintu kamarnya.
“ngapain kesini?” ucapnya galak.
Navee membawa Laura dalam pelukannya “kangen”.
Laura mendengus “dasar tukang bohong!” maki Laura lalu memukul dada Navee.
“aww sakit sayang, maaf kemarin dapet tugas tambahan dari Miss Carlene” jelas Navee.
Laura mendorong tubuh Navee menjauh “tugas apa?”.
“tugas buat nambah nilai gara-gara absen aku jelek” jawab Navee.
Paling akal-akalannya dia aja.
“aku gak suka” ucap Laura.
Navee mengangkat satu alisnya “sama siapa? Aku?”.
Laura menggeleng kecil “sama dia”.
“Miss Carlene?”.
Laura mengangguk “jangan deket-deket dia ya sayang, aku gak suka” ucap Laura dengan suara parau.
“ish kok nangis sih, iya iya gak deket-deket dia kok. Jangan nangis”.
Navee kembali memeluk erat tubuh Laura yang dibalas oleh Laura tak kalah erat “jangan tinggalin aku”.
“ya Tuhan gak akan Ra, aku janji”.
Laura hanya berharap semoga Navee tak akan pernah meninggalkannya. Saat ini Navee lah alasannya bertahan. Navee lah penyemangatnya.
Navee mencium berkali-kali puncak rambut Laura yang memang sangat ia sukai.
“nanti malem aku harus kerja Ra”.
Laura cemberut “aku ikut”.
Navee menggeleng cepat “enggak, kamu istirahat aja dirumah”.
“ish sayang, aku bosen dirumah terus enggak keluar-keluar rumah” rengek Laura dengan manja.
Sifat manja Laura akan keluar jika bersama Navee. Tak akan ada tatapan dingin, acuh atau wajah datar yang diperlihatkan Laura. Jika bersama Navee hanya akan ada sifat manis dan manja saja.
“kamu masih sakit, aku janji kalo kamu udah sehat aku bakal ajak kamu jalan-jalan”.
“serius? Janji?” ujar Laura dengan berbinar.
“janji sayang” ucap Navee dengan senyum mengembang.
Laura tersenyum lebar, dia kembali memeluk Navee bahkan mencium pipi Navee “makasih sayang”.
“sama-sama. Yuk masuk aku pegel mau rebahan”.
“dasar kamu kaum lemah”.
“bukan, aku kaum pejuang”.
“pejuang apa?”.
“pejuang cinta kamu”.
“halah bokis” sungut Laura.
“dih gak percayaan, yaudah”.
Navee membaringkan tubuhnya diatas ranjang besar Laura. Sedangkan Laura hanya duduk dipinggir ranjang.
“gak percaya kan gak ada bukti”.
“mau aku buktiin?” tantang Navee.
Laura mengangguk. Navee beranjak cepat dan mencium bibir Laura tepat dibibir. Laura terdiam menerima ciuman cepat dan mendadak itu. Navee juga tak sadar dia bisa melakukan hal konyol seperti itu. Mereka sama-sama terdiam, Laura menyentuh bibirnya yang baru saja disentuh oleh bibir milik Nave.
“Ra..-“ panggil Navee.
“aku suka” potong Laura.
Laura menatap Navee yang ada dibawahnya dengan senyum lebar “aku suka rasa bibir kamu Navee” ucapnya.
Navee masih bingung namun tak lama ia tersenyum lebar dan menarik Laura dalam pelukannya. Dengan tergesa Navee kembali mempertemukan bibir mereka. Mencium lembut bibir Laura tanpa ada keraguan. Mengulum dan melumat bibir atas dan bawah Laura dengan tergesa.
Manis.
I love you Nav.
Navee membuka matanya dan melihat Laura yang menutup matanya. Dia terus melumat bibir Laura hingga akhirnya Laura membalas ciumannya. Memberikannya akses untuk masuk mengeksplore mulutnya. Mengabsen deretan giginya.
“haah..hahhh..ha”.
Nafas mereka menggebu setelah ciuman yang tak pernah mereka duga itu. Navee membuka matanya dan melihat Laura yang tengah tersenyum padanya.
“so nice” Laura mengusap bibir Navee dengan lembut.
“sosis ya?”.
Laura memukul dada Navee “suka dibecandain kamu mah”.
“hahaha biar gak tegang sama salting atuh”.
“Navee” panggil Laura.
“hmm”.
“kita ini apa?” tanya Laura.100220

KAMU SEDANG MEMBACA
YMGY
أدب المراهقينcerita gxg yang gak suka menyingkir Tentang Naveena yang disukai banyak orang, entah pada siapa hatinya berlabuh..pada Laura sahabatnya yang memang dia cintai atau pada dosen killernya yang semakin lama semakin membuatnya penasaran. Homophobic gak u...