Vote sampe 300+ gue up besok pagi...jadi yang masih siders ayok vote kan vote gak bayar...
Happy reading
Navee berjalan mondar-mandir sejak tadi didepan ruang UGD, didalam sana Laura sedang mendapat pertolongan medis dari para dokter. Sejak Laura masuk kedalam ruang tindakan Navee tidak bisa diam,dia terus berjalan mondar mandir seperti setrikaan, sesekali mulutnya komat-kamit membaca doa.
“loe bisa duduk gak sih Nav, pusing gue liat loe mondar mandir terus” dengus Sharon.
Navee memang langsung menghubungi kedua sahabatnya itu untuk datang kerumah sakit sejak diperjalanan tadi.
“gue tuh khawatir Laura kenapa-napa” ujar Navee.
“loe kira Cuma loe doang, kita juga Nav” sergah Akselia.
Navee mendesah lalu duduk disamping Sharon “gue bakal cari David sampe ketemu!”.
Sharon mengusap punggung Navee mencoba menenangkan sahabatnya itu. Navee langsung berdiri saat pintu ruang UGD dibuka oleh dokter.
“gimana temen saya Dok?” tanya Navee langsung.
“ada keluarga pasien?” tanya dokter tersebut.
Ketiga sahabat itu saling memandang sebelum kompak menggeleng.
“ada yang harus saya bicarakan, bisa ikut saya salah satu?”.
Navee mengangguk, lalu mengikuti dokter tersebut. Sedangkan Akselia dan Sharon masuk kedalam ruang UGD yang sudah diperbolehkan oleh dokter.
“jadi temen saya gak apa-apa kan Dok?” tanya Navee sembari duduk dikursi yang berada di ruangan dokter tersebut.
“tidak apa-apa, tapi luka akibat pukulan yang dia dapat memang mengakibatkan lebam. Tapi untungnya tidak sampai mencelakai janin yang ada dikandungannya” jelas dokter tersebut.
Navee terdiam “janin? Maksud dokter?” tanya Navee bingung dan terkejut.
“saya tidak tau, teman kamu itu korban kekerasan suaminya atau apa. Tapi tolong jaga kondisinya, dia sedang mengandung”.
Bagai disambar petir Navee hanya bisa diam terkejut. Apa yang dokter katakan bagai sebuah cambukan kuat untuknya. Laura hamil dan mungkinkah itu anak dari David. Navee tidak pernah menyangka hubungan Laura dan David akan sejauh ini.
“temen saya hamil dok?” ulang Navee.
Dokter itu mengangguk “untung janinnya kuat walau usia kandungannya masih sangat muda”.
Navee mengusap kasar wajahnya “berapa bulan Dok usianya?”.
“memasuki 6 minggu”.
Navee berjalan gontai kembali keruangan dimana Laura dirawat. Nyawanya seperti melayang mendengar apa yang disampaikan dokter tersebut. Dia masih tak percaya, kenapa Laura bisa melakukan perbuatan sampai sejauh itu. Dia tak menyangka sahabatnya itu akan melewati batas.
Hati Navee sangat sakit, seolah ada tangan besar yang meremas dadanya dengan kuat. Laura mengandung anak David, pria yang dia benci. Pria yang membuatnya jauh dengan Laura. Navee tidak bisa melanjutkan langkah kakinya, dia terduduk dikursi rumah sakit. Memandang kosong tembok putih didepannya.
Gue gagal ternyata jagain loe Ra.
“Nav, gue kira loe belum balik. Masuk gih, loe mau kopi? Gue mau beli kopi” ucap Akselia yang keluar dari dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YMGY
Teen Fictioncerita gxg yang gak suka menyingkir Tentang Naveena yang disukai banyak orang, entah pada siapa hatinya berlabuh..pada Laura sahabatnya yang memang dia cintai atau pada dosen killernya yang semakin lama semakin membuatnya penasaran. Homophobic gak u...