22

5.7K 826 244
                                    

Vooooteeeeeee

Komeeeeeennnnn

Siders pergi ajalah dari pada kayak sampah!!!!
Vote 450 gue up besok






Happy reading



“saya mohon yakinin Laura ya Navee, saya sayang sama calon keponakan saya” ucap Carlene.

Tanpa ragu Navee mengangguk. Saat ini bukan saatnya dia untuk egois atau mementingkan dirinya sendiri.

“makasih” Carlene tersenyum senang.
Navee hanya mengangguk kecil, kembali melanjutkan pekerjaannya dengan perasaan tak menentu. Banyak sekali beban yang saat ini dia pikul dipundaknya.

“kenapa Miss gak pergi?” tanya Navee heran.

“kamu ngusir saya?”.

“bukan gitu, emang masih ada yang diomongin sama saya?”.

“gak ada, tapi saya mau nemenin kamu nugas aja”.

“gak jelas deh Miss, mending pulang terus rebahan kan enak”.

“liatin kamu juga enak” ucap Carlene.

“hilih, sepet yang ada Miss”.

“terserah kamu lah yang pasti saya bakal nemenin kamu disini”.

“saya gak bisa larang kan, gak ada juga tanda peringatan disini” jawab Navee.

“itu kamu paham”.

“hmm”.

“singkat amat sariawan?”.

“kan biar kayak Miss kalo jawab kayak gitu”.

“dasar warga +62 doyannya copas”.

“sama aja Miss juga warga negara berflower”.

“hmm”.

“sama aja”.

Setelah satu jam akhirnya Navee selesai menyelesaikan semua tugasnya tentu dibantu oleh Carlene melalui doa.

Gak ngebantu malah Cuma main hape, ngapain kalo gitu.

Navee mengemas semua barang bawaannya dan memasukkannya kedalam tasnya lalu bangun dari kursinya yang diikuti Carlene.

“kok cepet sih udah selesai aja”.

“ya cepet lah, kan Miss Cuma liatin sambil main hape lah saya yang ngerjain hampir pecah kepala Miss” sebal Navee.

“lebay kau anak muda”.

“iya tau yang udah ujur mah”.

“eh mulut kurang ajar ya”.

“hehehe maaf miss becanda, jangan kaku-kaku kan bukan mayat”.

“terserah, ayok pulang” ajak Carlene.

“lah pulang kemana kan kita beda arah”.

YMGYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang