Vote sama komen atuhhhhhhhh
Happy reading
Hari ini Navee sengaja tidak kuliah karena harus menemani Laura dirumah sakit, sedangkan Akselia dan Sharon tetap pergi kekampus karena Navee dan Laura yang meminta.
Sempat terjadi perdebatan namun akhirnya Sharon dan Akselia mengalah tentang siapa yang menjaga Laura di rumah sakit.
"Navee pasti kamu jijik banget ya sekarang sama aku?" Ucap Laura membuat Navee yang sedang mengupas apel terdiam.
"Enggak kok" ucapnya.
Navee meletakkan apel dan pisau lalu meraih tangan Laura "aku gak pernah kepikiran kayak gitu Ra, aku janji bakal nemenin kamu terus".
Laura mengangguk beberapa kali "makasih".
Dia beruntung memiliki Navee yang setia berada disampingnya, walaupun dia sangat sering menyakiti gadis cantik itu.
"Sekarang kamu makan buah dulu ya" ucap Navee.
Laura mengangguk "suapin" manjanya.
"Iya" Navee mengusap kepala Laura dengan sayang.
Berat razanya bagi Navee meninggalkan Laura, ditambah keadaan Laura saat ini yang semakin membuatnya tak tega untuk melepaskan gadis itu sendiri. Navee selalu ingin menjadi tempat bersandar Laura.
**
Dikampus Sharon dan Akselia terus mencari David. Sejak mengetahui keadaan Laura, Sharon begitu murka dan seakan ingin menghabisi pria brengsek itu.
"Loe liat David?" Tanya Sharon pada salah satu teman David.
Pria itu menggeleng, dia sedikit bingung melihat wajah Sharon yang penuh amarah.
Sharon mendengus dia kembali berjalan bersama Akselia. Dia akan mencari David kemanapun dan memberikan David pelajaran.
Sharon berjalan cepat saat matanya menangkap sosok lelaki tinggi yang sedang berjalan kearahnya.
Bugh
David terhuyung menerima pukulan keras dipipinya. Sharon menarik kerah baju David.
"Brengsek loe apain sahabat gue njing!".
Bugh
Bugh
Bugh
Tiga pukulan keras mampu membuat David terkapar bersimbah darah. Bibirnya robek karena pukulan keras Sharon.
"Loe apa-apaan sih!" Ucap David pura-pura tak mengerti.
"Gak usah sok bego loe jerk!" Sungut Akselia geram.
"Gue tau loe lakuin apa ke sahabat gue!" Sharon menginjak perut David membuat pria itu meringis kesakitan.
Beruntung suasana kampus masih sangat sepi.
"Loe boleh gak tanggung jawab sama Laura, tapi jangan pernah loe celakain temen gue bangsat!" Maki Sharon.
Bugh
Bugh
"Arrghhhh" erang David.
"Loe diginiin aja sakit, gimana Laura yang cewek. Loe pukulin dia sampai dia masuk RS" ujar Akselia.
"Gue kira loe cowok sempurna yang bisa jagain sahabat gue tapi loe ternyata lebih iblis" lanjut Akselia.
"Temen loe juga murahan, ditidurin sekali aja bisa hamil goblok".
Sharon tak bisa menahan emosinya. Dia menendang wajah David dengan kakinya.
"Sekali loe hina temen gue, gue bunuh loe!" Ucap sharon dengan kilatan amarahnya.
David sudah tak berdaya, dia lemah menerima pukulan Sharon.
"Haha temen loe itu lesbian dan gue bangga bisa hamilin seorang lesbian" ujar David di sela rintihannya.
Akselia dan Sharon yang masih berdiri disana mengerutkan keningnya. David beranjak bangun dengan sisa kekuatannya.
"Asal loe tau temen loe itu lesbian. Laura gak pernah bener-bener cinta sama gue. Dia suka sama Navee dan gue benci cewek miskin itu".
Sharon dan Akselia terkejut mendengar ucapan David.
"Maksud loe apa?" Tanya Akselia.
David tersenyum miris "Laura terima gue cuma buat nutupin rasa dia ke Naveena asal kalian tau".
Akselia dan Sharon terdiam. Sharon terus berpikir jadi selama ini cinta Navee tak bertepuk sebelah tangan pada Laura.
"Terus kenapa loe mau sama Laura kalo gitu?" Tanya Sharon.
"Gue udah cinta banget sama Laura sampai dengan bodohnya gue mau dijadiin tameng buat nutupin perasaan dia ke Navee. Tapi akhirnya gue gelap mata dan ngelakuin hal bejat itu" mata David menerawang jauh.
"Loe perkosa Laura?" Cicit Akselia.
David diam tak menjawab "itu kesalahan gue. Gue gak bisa nahan nafsu gue".
Sharon menggeram hampir saja dia kembali melayangkan pukulannya sebelum sebuah suara menghentikannya.
"Sharon berhenti, ini bukan ring tinju".
Sharon menoleh dan mendapati Carlene berjalan cepat kearahnya.
"David kamu kenapa?" Tanya Carlene.
David diam, Carlene menatap tajam Sharon "perbuatan kamu?" Tanyanya pada Sharon.
Sharon hanya diam dan berjalan begitu saja bersama Akselia. Carlene hanya menatap bingung pada mahasiswanya itu.
"Kamu mau ke uks?" Ucapnya pada David.
David menggeleng "gak perlu Miss, saya permisi".
Carlene hanya diam menatap kepergian ketiga mahasiswanya itu. Dalam kepalanya ada apa dengan mereka.
**
Carlene menatap meja kosong milik Laura dan juga Navee. Dia berpikir kemana perginya dua orang itu. Pada mereka janjian bolos bersama dikelasnya.
"Akselia, kemana Naveena dan Laura?" Tanya Carlene.
Akselia menatap malas "Laura sakit Miss, dia di rawat di RS terus Navee nemenin Laura disana" jawab Akselia.
Ada perasaan tak suka dalam diri Carlene mendengar Laura dan Navee berduaan.
Selama mata kuliah berlangsung, Carlene lebih banyak diam. Dia tak terlalu banyak menjelaskan tentang mata kuliahnya hari ini. Mungkin mood nya sedang rusak karena mendengar kabar Navee.
Di lain tempat.
Navee sedang menaikkan selimut untuk menyelimuti tubuh Laura. Gadis itu tertidur setelah meminum obat. Navee beranjak menuju sofa yang ada disana dan menyalakan televisi sesuai dengan acara yang dia inginkan.
Sesekali dia bermain dengan ponselnya atau sekedar chat dengan Sharon tentang perkuliahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YMGY
Teen Fictioncerita gxg yang gak suka menyingkir Tentang Naveena yang disukai banyak orang, entah pada siapa hatinya berlabuh..pada Laura sahabatnya yang memang dia cintai atau pada dosen killernya yang semakin lama semakin membuatnya penasaran. Homophobic gak u...