01 || Ahn Taehyung

46K 3.8K 465
                                    

Masih ada yang bangun?
Aku kasih cerita buat nemenin malam kalian.
Jangan lupa ramein di IG story kalian.
😘😘😘

Oiya, bonus foto Tae biar pada mabok

Oiya, bonus foto Tae biar pada mabok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syelamaaaat membacaaaa..

***

"Selamat pagi, Sunbaenim."

Senyumnya membalas setiap sapaan yang meyentuh indera pendengarnya. Taehyung mengangguk bersama senyuman untuk setiap orang yang berpapasan dengannya.

"Perlu bantuan? Aku bisa membawakan dokumen anda, Sunbaenim."

Gelengan kepalanya menjadi jawaban. Dengan membawa choco latte kesukaannya di tangan kanan dan setumpuk berkas di lengan kiri, Taehyung terlihat seperti orang yang tengah membutuhkan bantuan. Namun penolakan halus bersama ucapan terima kasih yang sanggup diberikan.

"Tak masalah. Aku masih bisa membawanya ke mejaku."

Perempuan yang jauh lebih muda darinya hanya sanggup mengangguk dan memperhatikan Taehyung yang masih terus berjalan ke arah tengah ruangan. Bersama beberapa staf yang masih beruntun memberikan sapaan pagi pada sosok Taehyung. Satu-satunya pria di kantornya yang mampu memikat banyak wanita. Jadi jika perempuan cantik itu menempatkan Taehyung sebagai crush-nya, maka mereka harus bersiap jika hatinya akan terpatahkan.

Taehyung tiba di kantor 15 menit lebih awal, menatap sekeliling yang masih sepi. Termasuk bangku di sebelahnya yang belum menunjukkan tanda bahwa pemiliknya telah datang. Maka dengan kebaikan hatinya sebagai teman satu tim, Taehyung menghidupkan dua komputer sekaligus.

'Biar komputer Yoohee sudah siap saat dia datang nanti.'  Batin Taehyung yang memulai kesibukan ritual paginya.

"Taehyung-ah, kau tidak jadi cuti hari ini?"

Taehyung menoleh terkesiap, mendapati manajernya yang berdiri tepat di sampingnya. Sudah jadi rahasia umum jika Manajer Lee Seokjin selalu datang 30 menit sebelum masuk jam kerja.

"Ah, Hyung." Taehyung membenarkan posisi berdirinya, menatap pria yang beberapa tahun lebih tua darinya. Seniornya di masa kuliah hingga sekarang mereka satu tim dalam pekerjaan. "Aku pergi 30 menit lagi, ada beberapa hal yang harus aku email hari ini untuk kelengkapan data. Aku lupa memberitahu Yoohee kemarin jadi aku harus mengirimnya sendiri pagi ini."

Ada jeda sejenak,Taehyung tampak begitu ragu kala mendapati wajah manajernya yang mendadak terdiam di hadapannya. "Tenang saja, Seokjin Hyung. Aku tidak akan terlambat datang di acara penting puteriku."

Pria di hadapannya menghela napas berat. Menatap prihatin ke arah Taehyung yang begitu samar. Ada rasa sayang yang terselip layaknya seorang kakak laki-laki yang tengah melihat kesedihan adiknya.

White Winter [ M ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang