10 || Its Over

17K 2.4K 479
                                    

Hallo,
Terima kasih sudah mengikuti sampai chapter ini.
Bertahan 1 chapter lagi ya?
Janji gak bakal sedih-sedih lagi.
XoX


Jadi, kalian vote ke berapa?

Sekalian tanya, kalau fix mau dibukuin, bakal beli gak??











Sekalian tanya, kalau fix mau dibukuin, bakal beli gak??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam sayang untuk Taehyung banyak-banyak.
💞💞💞














Syelamaaat membaca.
Bismillah dulu..










[ ] SENJA di tepian sungai Han selalu menjadi tempat favoritnya. Meski dua tahun terlewat, taman ini masih menjadi tempat terbaik menghabiskan waktu dengan orang terkasih.

Taehyung menghubunginya dua malam yang lalu. Meminta datang untuk menemuinya dengan membawa surat perceraian. Taehyung berkata akan menandatanginya tanpa penolakan sedikitpun.

Semalaman Yoora memikirkan apa yang terjadi pada calon mantan suaminya. Apa yang terjadi hingga hanya dalam satu malam Taehyung bisa merubah keputusannya. Masih teringat jelas oleh Yoora bagaimana Taehyung yang menolak keputusannya. Bahkan Yoora masih mengingat sorot mata Taehyung yang sarat emosi ketika mendengar keputusannya.

Ah, Yoora tak ingin memikirkan apapun lagi. Maka selain keputusan Taehyung untuk menurutinya dan menandatangani surat perceraian, hal-hal lain tidak perlu dipikirkan lagi oleh Yoora. Yoora yakin Taehyung bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik.

Langkah seseorang terdengar sebelum bangku yang didudukinya sedikit bergerak. Yoora menoleh dan memastikan seseorang yang ditunggunya yang baru saja datang. Dan benar itu Taehyung, gambaran Taehyung dari samping yang memandang lurus ke arah sungai Han sangat sempurna di matanya. Taehyung benar-benar selalu luar biasa tampan di matanya.

"Taehyung, kau sehat?"

Entah kenapa pertanyaan itu yang muncul, tapi melihat Taehyung yang berbalut pakaian hangat dengan wajah yang pucat membuat dirinya sedikit khawatir.

"Aku baik-baik saja, hanya kurang tidur dalam beberapa hari ini."

Nyatanya rasa bersalah masih menyergapnya. Permintaannya bercerai pasti membuat Taehyung sulit tidur dan memikirkannya. Karena, sama seperti dirinya. Yoora harus menahan pusing dan lelah setiap malam selama sebulan sebelum keputusannya bercerai telah bulat.

"Maafkan aku," lirihnya bersuara. Yoora sangat tahu keadaan Taehyung yang begitu tertekan. Nyatanya hubungan mereka jauh dari baik-baik saja.

"Tidak. Tidak perlu meminta maaf." Taehyung menoleh. Untuk pertama kali Yoora gemetar kala melihat sorot redup di mata Taehyung. Tak ada gambaran kehidupan sama sekali. Dan menjadikan Yoora rasa bersalah itu menghajarnya semakin mengerikan.

White Winter [ M ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang