Hai, jangan lupa voment...
●○●○●
Taehyung baru terbangun ketika mendengar suara debuman keras dari depan kamarnya. Seketika tubuhnya bangun dan kembali terjatuh ketika merasakan pening yang menggantam kepalanya. Pria itu mendesis kesakitan dengan mata yang setengah memejam. Efek penyakitnya keluar tiap kali kelelahan dan kurang tidur. Mengingat jika langit sudah hampir terang ketika Taehyung baru bisa memejamkan matanya dini hari tadi.Dengan tertatih, Taehyung bangkit. Meraih tas kecil yang disimpannya di dalam almari. Mengambil lembaran obat fentanyl dan menempelkannya di dada dengan tangan yang gemetar. Berharap jika sakitnya segera mereda dan Yoora tak perlu tahu sama sekali.
Butuh beberapa menit untuk obat itu bekerja dan Taehyung mulai bisa menyeimbangkan tubuhnya tanpa tertatih.
Dan pintu kamar terbuka bertepatan dengan Taehyung yang telah menyimpan tasnya dengan rapi.
"Baru bangun?"
Yoora masuk menatapnya begitu tajam. Menjadikan Taehyung tertegun ketika ingatannya semalam merasuk dan mengganggunya. Hanya mengganggunya dan Yoora yang di hadapannya bersikap biasa saja.
"Mandilah dan bersiap-siap pulang ke Seoul. Aku sudah memasukan semua barangku ke mobil. Aku akan membantumu merapikan barang-barangmu."
Taehyung mengangguk dan menurut. Membiarkan Yoora berjalan ke meja dan merapikan semua dokumen pekerjaannya yang berserakan. Pria itu segera berbalik dan berniat memasuki kamar mandi ketika suara Yoora kembali bergema memanggilnya. "soal semalam, kau bisa melupakannya? Anggap tidak terjadi apapun di antara kita dan tak akan mempengaruhi proses perceraian kita."
Taehyung berbalik dan menatap Yoora yang tengah memperhatikannya. Ada sorot terluka yang dipenuhi ketakutan di sana. Taehyung sadar, begitu sangat sadar jika kejadian yang mereka samalam bisa saja mengubah semua keputusan mereka. Maka pria itu tersenyum dan mengangguk sebelum berbalik dengan air mata yang menetes tanpa sadar di pipinya.
Ya, keputusan mereka tak akan pernah berubah.
***
Taehyung dan Yoora mulai perjalanan ketika matahari telah berada di atas kepala. Keduanya kembali ke Seoul setelah berpamitan dengan Eomma Yoora. Eunbi akan datang ke Pyeongchang besok dan Yoora memastikan Eommanya akan baik-baik saja dibawah pengawasan selama proses pemulihan.
Taehyung pun berpamitan dengan mertuanya siang itu. Menatap sendu ke wanita yang telah melahirkan istrinya. Merangkap perasaan terima kasih yang penuh dengan kesedihan. Kesedihan yang tak sanggup Taehyung jabarkan ketika mata itu merangkumnya. Setidaknya Taehyung memiliki kesimpulannya sendiri jika Eomma Yoora sedih karena dirinya yang harus pulang. Ada janji kecil jika Taehyung akan kembali dan menemui Eomma Yoora dengan keadaan yang telah seutuhnya sehat. Meski Taehyung meragu karena dirinya tak yakin tentang kondisi tubuhnya sendiri.
Dan keduanya melanjutkan perjalanan dalam diam dan sunyi. Sama-sama tengah kehilangan pikirannya dan tidak tahu harus memulai dari mana percakapan di antara mereka setelah kejadian tadi malam. Yoora bahkan harus berpura-pura tidur hanya untuk menghindari pembicaraan dengan Taehyung. Membiarkan Taehyung memainkan playlist lagu yang tersengar mendayu dan sendu di telinganya. Membiarkan mereka tenggelam dalam pemikiran dan emosi masing-masing tanpa mau memperbaiki apapun. Hingga membiarkan Yoora benar-benar terlelap tanpa sadar.
Yoora baru terbangun ketika Taehyung menyentuh pundaknya. Sedikit terkesiap dan segera menegakkan tubuhnya. Matanya menyorot sekeliling dan mendapati pemandangan yang asing. Bukan rumahnya dan bukan pula rumah Taehyung yang diingatnya pernah mereka tinggali dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Winter [ M ]
FanfictionAnd at this season, they don't meet their white winter.. - Me and You Series -