Chapter 1

11K 1K 81
                                    

Karyawisata mempunyai kesan baik dan buruknya, kebanyakan para pelajar berantusias pada kesan baik yaitu bisa berjalan-jalan keluar kota bersama teman dan tanpa keluarga, berpacaran sesukanya (jika yang memiliki pasangan) ketika waktu istirahat berlangsung, ataupun mengunjungi spot pemandangan indah dan melakukan foto bersama sebagai keperluan media sosial. Intinya seperti berlibur singkat,

Kesan buruknya adalah mengunjungi beberapa tempat yang sama sekali tidak menarik perhatian untuk kebanyakan anak remaja, contohnya ketika mengunjungi museum sejarah.

Yoon Mona menggembungkan pipinya, melangkah perlahan mengikuti gerombolan murid lainnya. Sesekali mengangguk seakan menangkap penjelasan pria tua yang menjadi pengarah selama mereka berkunjung di museum.

Beberapa kali ia menguap, merasa bosan memandangi guci dengan pahatannya, koin perak lusuh, serta kain yang terbuat dari kulit binatang. Sayang sekali kunjungan museum sama sekali tidak menarik perhatiannya, ia tidak menyukai masa lalu. Terdengar absurb dan sangat membosankan.

Ia merindukan berbincang bersama sahabatnya, Minji dan Yeri. Sayangnya, kedua gadis itu berbeda kelas dengannya, sehingga memaksakan mereka berpisah selama kunjungan museum.

"Selanjutnya sejarah kerajaan Merald," arah pria tua itu,

Langkah mereka beralih pada ruangan selanjutnya. Terdapat pajangan seperti pedang, baju zirah, serta hiasan gelas permata dan kotak perhiasan emas. Dan benda yang terbuat dari emas itu berhasil menarik perhatian Mona. Ia menyukai sesuatu yang berkilau.

"Emas ini sekitar berapa karat?" gumam Mona merujuk pada dirinya sendiri. Sayang sekali ia tidak dapat menyentuh benda berkilau yang terhalangi oleh kotak kaca sekelilingnya.

"Kerajaan Merald adalah kerajaan berjaya pada tahun seribu seratus sampai seribu enam ratus atau berdiri sekitar lima ratus tahun lebih." jelas pria tua itu, lalu beralih pada jejeran lukisan para raja berbingkai, yang tertata rapi berlatar belakang dinding berwarna merah maroon tua.

Arah pandangannya ikut menyusuri lukisan bingkai para Raja Merald, cukup banyak dan perkiraan Mona deretan lukisan raja itu terdiri sekitar dua puluh empat. Baginya lukisan para Raja itu terlihat nyata, sebagian dari mereka terdiri dari pria berumur, bahkan telah memiliki helaian rambut mereka hampir putih.

Kata pria tua itu, masih ada lagi beberapa raja Merald namun dedikasi pada rakyat saat itu tidak begitu mendukung sehingga lukisan mereka tidak terpajang. Dan mereka turun tahta hanya untuk beberapa saat.

Menarik, tapi lebih anehnya Mona mulai menyimak. Setidaknya dari sekian banyak penjelasan sejarah sebelumnya, kali ini ia dapat melihat lukisan pemimpin terdahulu. Lebih berwarna dan pakaian yang dikenakan para Raja seperti berbalut kain emas. Jangan lupa, Mona menyukai sesuatu yang berkilau.

"Selanjutnya, Lukisan Raja termuda yang memimpin kerajaan Merald,"

Pandangan Mona beralih bersamaan dengan lainnya pada lukisan usang, hampir tidak sempurna pada beberapa sisi, menutupi seperempat wajah dari sang Raja. Terlihat seperti terjadi sesuatu pada lukisan tersebut, bila dilihat lebih seksama terkesan lukisan tersebut terbakar, nampak dari sisi hitam pada bagian ujungnya. Entahlah itu hanya perkiraannya.

"Raja termuda sepanjang sejarah kerajaan Merald, bernama Yang Jeongin. Beliau memimpin kerajaan saat berumur tujuh belas tahun," jelas pria tua itu, membuat murid lainnya mengangguk termasuk Mona. Entah kenapa ia malah menyimak dengan serius,

Memimpin pada umur tujuh belas tahun bukankah tidak begitu mudah, bayangkan saja umur tujuh belas tahun yang seharusnya pada masa modern hanya menikmati masa remaja, sekolah, liburan, bermain dan sebagainya tapi malah menjadi presiden negara. Pasti sangat terbebani.

KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang