Chapter 15

4.6K 691 38
                                    

Mona berusaha menampakan senyuman, menyambut ramah keluarga Felix Lee mendatangi kediaman istana Merald. Ia menyambut tanpa kehadiran Jeongin dan tidak perlu dipertanyakan karena lelaki dengan menyandang status Raja itu kembali melakukan kegiatannya mengunjungi kerajaan lain.

Mona melayangkan senyuman, berusaha menampilkan kesan yang terlihat ramah meski sebenarnya bibirnya seakan ditarik paksa. Karena ia juga tidak menyukainya.

Bukannya ia tidak menyukai Felix,

Jujur saja, Felix sangat tampan dan mempunyai kesan ramah meski baru pertama kali bertemu. Seandainya Mona belum menikah mungkin akan terjadi cinta pada pandangan pertama ketika melihat Felix.

Namun, Mona masih cukup waras menyadari dirinya telah memliki Jeongin.

Ia hanya tidak begitu menyukai Yeji. Gelagat dan sikapnya mempunyai kesan licik.

Mona heran mengapa Felix mau menikahi Yeji.

"Meski tidak seberapa, kuharap kalian menikmati sajiannya." ucap Mona berlagak anggun sembari menduduki kursi ruang makan. Didepan Felix dan Yeji telah tersedia beberapa sajian makanan berat serta dessert sebagai penutup.

"Apa anda tidak salah mengajak kami makan bersama?" singgung Yeji.

"Apakah salah mengundang bangsawan sekaligus keluarga kerajaan untuk makan bersama?" tanya balik Mona mengintimidasi.

Felix terlihat menyiku Yeji lalu menunduk sejenak pada Mona, "Maafkan kelakuan istri saya, Nyonya Ratu."

Mona membalas tersenyum tipis, "Tidak perlu tegang begitu. Santai saja."

Hubungan antara dirinya dan Yeji terbilang tidak akur di kalangan istana Merald. Sampai beberapa pelayan terkejut saat Mona mengajak Yeji dan juga suaminya Felix untuk makan bersama dalam ruang lingkup istana. Hingga terjadi spekulasi dan desas desus bahwa Mona akan mengajak bekerjasama dengan bangsawan ternama kerajaan Merald itu.

Namun, sayangnya spekulasi itu salah besar. Mona mempunyai tujuan lain yaitu hanya untuk memastikan secara langsung cincin bangsawan yang dikenakan Felix serta jemari lelaki itu.

Dan yang lebih menariknya lagi,

Mona sepenuhnya yakin lelaki berjubah hitam dan Felix adalah orang yang sama.

"Kenapa anda tidak mengajak Pangeran Johnny bermain diluar bersama Mark?" Yeji kembali bersuara ditengah menyantap makanan.

Gerakan tangan Mona yang tengah mengiris daging panggang dengan ujung pisau kecilnya seketika terhenti. Satu hal lagi yang diketahuinya tentang Yeji, selain licik wanita itu juga sangat lancang.

"Dia baru saja sembuh dari sakitnya, jadi aku melarangnya untuk bermain diluar."

"Sakit? Bukannya sakit parah?"

Mendengar dari perkataan Yeji, sekilas Mona dapat mengetahui bahwa keluarga Lee itu sepertinya memiliki pengintai dalam istana Merald. Hingga Yeji dapat mengetahui keadaan serta kesehatan pangeran Johnny.

"Tidak juga, Dia hanya demam biasa." Mona berusaha menjawab santai, lalu memasukan beberapa potongan daging dalam mulutnya.

***

Lampion gantung menerangi jalan. memudahkan langkah kuda yang ditungganginya menyusuri jalan ditengah langit gelap. Ia memakai jubah dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya. Berusaha menyembunyikan diri ditengah ramainya memasuki pekarangan rakyat.

Setelah berjalan sekitar beberapa menit. Minho menarik tali pengendali, memaksa kuda menghentikan langkahnya tepat di gerbang besar keluarga bangsawan Felix Lee.

KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang