Chapter 17

5.2K 709 85
                                    

(🎵BGM recommended : Can you see my heart by Heize / All I want (Kodaline) Cover by Alexandra potrat)

Sekedar lagu rekomendasi untuk membaca lebih menghayati

Enjoy it!
.

.

.

Pada pebukitan berhias langit cerah serta mentari menyinari. Ia terduduk manis menghirup udara. Merasakan kulitnya menyentuh rerumputan hijau yang mulai mengalun mengikuti hembusan angin.

Jemarinya menyampirkan helaian rambutnya, menyisipkannya pada belakang daun telinga.

Jemarinya kemudian beralih membuka selembar gulungan kertas.

Lembaran dengan tulisan yang selalu dirindukannya.

Hai sayangku, Mona.

Bidadari siang malamku.

Bagaimana harimu?

Kuharap kau tidak larut dalam kesedihan dengan keputusanku. Percayalah, Aku sekarang menatapmu bahagia dari langit berbeda.

Pertama aku mau meminta maaf telah membawamu dalam ikatan kelam karena egoisku.

Aku tidak bertanggung jawab memberikan kebahagiaan tetapi mengikatmu dalam cekaman.

Meski begitu, terima kasih telah memberikanku malaikat kecil.

Cintaku.. ingin sekali rasanya setiap hari bercanda dan tertawa bersamamu. Memelukmu dalam dekapanku setiap waktu. Mengusap lembut wajah teduhmu setiap detik.

Tapi yang kurasakan setiap hari hanya merindu.

Dan terakhir untukmu..
Mari saling bertemu pada kehidupan selanjutnya.

Dengan aku yang membawa senyuman untukmu,

Dengan kau yang menyambut pelukan,

Dengan kita yang saling bergandengan tangan,

Dengan bahagia dibawah langit cerah menyambut kebebasan.

Dari lubuk hati paling dalam,
Aku sangat mencintaimu.

Terima kasih untuk segalanya.

-Yang Jeongin

Ia menitihkan air mata untuk kesekian kalinya. Telah ribuan kali ia membaca tulisan indah yang menyisihkan luka dalam hatinya.

Telah sepekan ia berusaha menunggu keajaiban.

Namun nihil,

Jeongin tidak akan pernah datang, sesuai pesan tertulisnya.

"Aku merindukanmu," gumam Mona, memejamkan kedua matanya. Merasakan terpaan hembusan angin menerpa air mata yang terasa dingin.

 Merasakan terpaan hembusan angin menerpa air mata yang terasa dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau seperti dandelion,
melepaskan berjuta penyesalan.
Menyisakan hembusan angin membawamu pergi, menuju kebebasan seluas langit.

Mari bertemu pada kehidupan selanjutnya sesuai janjimu.

***

"Mona?"

"Akhirnya! Dia sadar!!"

.

.

.

Is it the end?

Nope!

Chapter selanjutnya merupakan bagian terakhir dari ff KINGDOM,

Tidak terasa udah mau END :')

Sebenarnya Narel berusaha membuat chapter ini terkesan sedih dan menyentuh gitu, tpi Maafkan kalau chapter ini kurang menyentuh hati karena penulisanku :(

Silahkan komen pendapat kalian dari awal sampai akhir chapter sebelum mengakhiri cerita satu ini.

Kerena Narel ingin tahu pendapat kalian aja hehe

See you to the LAST CHAPTER~

KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang