Chapter 11

5.1K 757 36
                                    

Semenjak terungkapnya diagnosis penyakit Johnny. pengawalan istana Merald semakin ketat, termasuk pemeriksaan makanan dan minuman untuk keluarga istana.

Pangeran Johnny juga tidak bisa melakukan kegiatan berlebih seperti dahulu, alasannya dikhawatirkan sewaktu penyakitnya akan kembali kambuh dengan mudahnya. Serta pergerakannya lebih banyak diawasi.

Kekurangan dari pengawasan berlebih pada Johnny membuatnya semakin merengek. Wajar saja Johnny yang berumur lima tahun itu menginginkan lebih banyak bermain, seperti anak kecil pada umumnya.

Johnny kebanyakan melakukan kegiatan dalam kamarnya. Pelajaran etika dasar kerajaan pada Johnny yang biasanya dilakukan di bangsal beralih melakukannya sebatas dalam kamar saja.

Jadwal pelajaran Johnny juga tidak sepadat sebelumnya.

Namun Johnny seakan bisa menghadapi keburukan yang menimpanya. Anak itu masih bisa tersenyum ceria ketika menyambut Mona, bercerita, serta bermain bersama Han jika kesatria itu tidak memiliki kegiatan.

Sedangkan Jeongin, selalu menyambut dengan wajah datarnya, membalas Johnny yang tersenyum bahagia jika melihat Ayahnya itu.

"Ibu, katanya jadi orang dewasa itu tidak enak, aku ingin menjadi anak kecil terus," ucap Johnny sembari memeluk dalam pangkuannya.

Alis Mona terangkat, "Kenapa?"

"Agar bisa dipeluk dan digendong Ibu, kalau aku sudah dewasa pasti tubuhku jadi besar dan berat. Kasihan tangan Ibu tidak bisa mengangkatku,"

Mona merasa takjub sekaligus ingin tertawa mendengar keluhan Johnny, tidak menyangka anak itu akan berpikir sampai jauh itu.

Tangannya terulur, mulai mengelus puncak kepala Johnny, "Tapi kalau Johnny tidak mau menjadi dewasa, nanti siapa yang akan menjaga Ayah dan Ibu saat tua?"

Johnny mengadahkan kepalanya, berpikir sejenak, "Paman Han," jawabnya.

Mona tertawa kecil, "Paman Han akan menjadi tua juga,"

Johnny cemberut, "Iya juga, Kalau begitu Johnny akan menjadi orang dewasa yang kuat agar bisa melindungi Ayah dan Ibu," ucapnya dengan semangat.

Tangan Mona beralih mencubit pipi Johnny, "Anak pintar,"

***

"Siapa yang patut dicurigai?"

Pertemuan tertutup diadakan antara Jeongin, duke Minho, dan juga kesatria Han. Ketiga orang itu berunding mengenai pelaku dibalik racun yang akhirnya menimpa pangeran Johnny,

"Saya sebelumnya mencari informasi tentang racun, sepertinya racun itu dinamakan derolin," ujar Minho membuka suara,

Jeongin mengernyit, "Derolin?"

"Racun itu terbuat dari akar tumbuhan demblion, dan menariknya lagi. Tumbuhan itu hanya berada pada daerah Suflock,"

"Maksudmu kau mencurigai dalangnya kerajaan Suflock?"

Minho mengangguk, "Mungkin saja seperti itu, Yang Mulia."

Jeongin menimang sejenak, pernyataan Minho bisa jadi benar adanya. Namun ia belum mengetahui pasti motif tersebulung kerajaan Suflock untuk meracuni pangeran Johnny.

Kecurigaan dasarnya menunjuk pada Kerajaan Suflock yang seperti menginginkan kapal perdagangan Merald. Namun kecurigaan itu hanya sebagai dasar, ia juga tidak dapat memastikan Suflock mengarahkan racun pada Pangeran Johnny bukan pada dirinya secara langsung.

KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang