Chapter 6

6K 835 41
                                    

Melakukan kegiatan yang hampir sama secara berturut-turut terasa begitu membosankan baginya. Perasaannya akan bahagia jika bertemu dengan Johnny, mengajaknya bermain, berkeliling dan sebagainya.

Serta ketika bertemu dengan Somi. Ia akan mengajukan pertanyaan mengenai kerajaan Merald yang belum diketahuinya, dengan mendengar penjelasan Somi seakan mendengar cerita dari suara seorang Ibu.

Tetapi, Mona tidak sepanjang waktu dapat bertemu Johnny maupun Somi.

Pangeran Johnny memiliki kesibukan dan harus belajar mengenai tata krama, sikap dan perilaku dasar yang sopan, serta mengasah kreativitas. Meski masih belia namun Pangeran Johnny adalah putra Mahkota yang akan menjadi Raja untuk generasi selanjutnya, sehingga membutuhkan pengarahan dari pihak istana,

Sedangkan ketua pelayan Somi, mempunyai kegiatan lainnya. mengarahkan pelayan Raja, Ratu serta pangeran. Benar-benar pekerjaan yang tak mudah.

Sementara, Mona-- hanya terdiam sembari bertopang dagu, memandangi pemandangan taman istana dari balik jendela, terkurung dalam istana megah tanpa hiburan.

Ia sungguh merasa bosan, seandainya dunia modern-- mungkin dirinya akan bermain ponsel, mengakses internet, bermain game, chat bersama teman, ataupun membaca webtoon. Sayang sekali, benda kotak canggih tersebut tidak terdapat dalam dunia yang ditinggalinya secara mendadak itu.

Sebenarnya ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Kala malam itu, saat ia berjalan melewati ruang makan sehabis waktu makan malam. Cahaya terang dominasi berwarna orange, menghiasi sebagian langit malam dari kejauhan. Cahaya yang berasal pemukiman rakyat,

Menurut penjelasan Somi, cahaya tersebut merupakan perayaan festival rakyat menyambut masa panen. Somi juga bercerita bahwa festival tersebut terdapat berbagai hiburan musik, tarian, serta lampion kertas berwarna. Dan lampion kertas tersebut akan diterbangkan pada malam terakhir perayaan festival, dengan tujuan untuk memenuhi harapan.

Mendengar betapa menyenangkannya festival rakyat tersebut, membuat Mona ingin melihatnya secara langsung. Namun ia tidak dapat melakukan apapun, selain berada dalam lingkungan benteng istana.

Alasannya adalah keluarga kerajaan tidak boleh meninggalkan wilayah istana, kecuali adanya kegiataan resmi dari perintah istana. pernyataan itu secara tak langsung mengarah padanya. Karena ia adalah seorang Ratu.

Menyandang status Ratu tidak selamanya menyenangkan. Buktinya ia harus terkurung dalam suasana membosankan istana.

Lalu, Apa bedanya Narapidana dengan Ratu? Buktinya sama-sama terkurung.

Setelah berikir panjang, Mona berkeras kepala dengan berniat secara diam-diam keluar dari istana untuk menghadiri hari terakhir festival rakyat esok malam.

Tentunya ia tidak bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan seseorang dari dalam istana. Dan hanya satu orang yang dapat membantunya.

Orangnya adalah Somi.

"Permisi, Nyonya." ketukan pintu disertai suara lembut menyapa, membuat Mona mengalihkan pandangannya.

Somi terlihat berdiri pada ambang pintu, lalu membungkuk sejenak, "Ada yang ingin bertemu anda,"

Alisnya terangkat, "Aku?"

***

Mona memperhatikan seorang gadis berbalut gaun yang kini menunduk dan tersenyum lembut padanya. Menurut Somi, gadis itu bernama Yeji merupakan istri dari sepupu Jeongin, Felix Lee.

"Senang dapat bertemu anda kembali, Nyonya." sapa Yeji,

Mona membalas tersenyum, "Senang bertemu denganmu juga,"

KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang