Setelah seminggu berlalu pertemuannya dengan Yeri. Akhirnya gadis itu kembali menemui Mona dengan mendatangi istana Merald.
Mona menyambut antusias, membawa Yeri bersama menikmati secangkir teh melati pada taman belakang istana. Memulai perbincangan yang sayangnya kebanyakan hanya di mengerti oleh Yeri, namun tidak bagi Mona.
Ia bahkan terkejut saat mengetahui bahwa Yeri ahli dalam bidang medis pengobatan alam dan menjual toko bunga khusus pengobatan pada daerah Suflock
Sikap Mona yang terbilang aneh membuat Yeri bingung sekaligus mencurigainya. Hingga Mona memutuskan untuk memberitahu kejadian sebenarnya, tentang dirinya-- dan masa depan.
"Kau berasal dari masa depan?" pelotot Yeri
"Iya, aku dari masa depan,"
Alis Yeri mengerut "Apa kau berhalusinasi atau semacamnya?
Mona memutar bola mata, "Percayalah padaku. Itu sebabnya aku tidak mengetahui tentangmu, istana Merald bahkan awalnya tidak mengetahui Jeongin dan Johnny."
"Bagaimana bisa?"
Mona mendengus, pertanyaan Yeri mewakili satu diantara beribu pertanyaan dalam benaknya, "Aku juga tidak tahu,"
Mulai tertarik dengan perbincangan tidak masuk akal, Yeri terlihat mencondongkan tubuhnya. "Berarti kau benar-benar tidak tahu kehidupanmu selama ini?"
Mona mengangguk sebagai jawaban, dengan wajah cemberut.
"Bahkan kau tidak mengetahui awalnya kita berkenalan?"
Mona kembali mengangguk, "Sudah kubilang, aku dari masa depan."
Semakin bingung, Yeri terlihat memejamkan mata sejenak, mencoba menghela napas. Berusaha menenangkan diri serta mencerna ungkapan Mona. "Kau sudah memberitahu Yang Mulia tentang yang kau alami?"
"Tidak--" Mona menggeleng pelan, "Bahkan seluruh penjuru istana mengira aku mengalami hilang ingatan."
"Semenjak kapan kau mengalaminya?"
Mona menghela napas panjang, "Sudah setahun aku terjebak disini."
"Lalu, kenapa kau memberitahuku? Kau tidak takut informasi Ratu Merald bisa bocor?"
"Karena aku percaya padamu," ucapnya lirih, "Kau bahkan bersahabat denganku pada masa depan."
Alis Yeri terangkat, gadis itu tampak terkejut. "Aku bersahabat denganmu?"
"Tentu, kau adalah sahabat terbaik." ujar Mona, membuat Yeri tertegun.
Mona beralih menyesap secangkir teh melati. "Mengenai tanaman obat, kau mengetahui tentang bunga sastica?"
"Sastica? Tentu saja, kenapa kau menanyakan?"
"Johnny, aku membutuhkannya untuk pangeran Johnny."
"Johnny?"
"Dia mengalami sakit akibat meminum racun, dan membutuhkan bunga sastica sebagai penawarnya."
"Mungkinkah karena racun Derolin?"
Pasang mata Mona membulat,"Kau mengetahuinya?"
"Tentu, racun Derolin sangat terkenal di daerahku, Suflock. Racun yang terbuat dari akar tanaman Demblion. Tapi kenapa racun itu bisa menyentuh istana Merald?"
Mona mendengus "Aku juga tidak mengetahui dengan pasti. Tapi sepertinya ada yang berusaha membunuh Johnny agar tahta Raja tidak diteruskan pada keturunan Jeongin."
Alis Yeri bertaut, "Tidak mungkin Raja Suflock kan?
Jemari Mona mengetuk tangkai cangkir, "Tapi apa motif Raja Suflock berniat membunuh pangeran Johnny?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM [JEONGIN]
Fanfiction[COMPLETED] Mona tidak menyangka akan terjebak dalam era kerajaan Merald. Terlebih menjadi Ratu, telah menikah, serta menerima kenyataan bahwa suaminya adalah Yang Jeongin, Raja termuda sepanjang sejarah kerajaan Merald. [Bahasa baku] [15.01.20]