Chapter 9

5.4K 839 71
                                    

Mona tersentak kaget saat berjalan menyusuri istana menuju ruang makan, mendapati seorang lelaki mendatanginya dengan tersenyum ramah serta membungkuk menyambutnya.

"Hormat kami pada Nyonya Ratu,"

Ia mengernyit, tidak pernah mengenali bahkan melihat lelaki itu berada dalam lingkup istana sebelumnya. Arah pandangannya tertuju pada baju zirah yang dikenakan lelaki itu, motif dan bentuknya terlihat sedikit berbeda,

"Siapa?--" bisiknya merujuk pada Somi yang berdiri tepat dibelakangnya.

"Dia adalah duke Merald, Minho,"

"Duke?"

Alis Minho terangkat heran, "Rupanya berita yang saya dengar ternyata benar adanya?"

Arah pandangan Mona kembali beralih pada Minho, membalasnya tersenyum tipis, "Saya Minho, Duke Merald,"

Mona mencoba mengerti, meski berpikir keras ia sama sekali tidak mengetahui istilah duke, "Oh, begitu ya. Maaf tidak mengenalimu,"

"Justru saya yang meminta maaf pada anda, karena kepergian saya dari istana membuat pengamanan tidak ketat sehingga anda diracuni,"

Mona mendengus, oh-- mengenai racun itu lagi,

Minho terlihat membungkuk sejenak, "Kalau begitu saya permisi, maaf mengganggu waktu anda," lalu beranjak melangkah meninggalkannya, hingga sosok lelaki itu menghilang dari balik pintu,

"Somi, sebenarnya duke itu apa?"

Tanpa merasa heran, Somi menjawab "Duke, gelar pemimpin militer kerajaan Merald, Tuan Minho merupakan pemimpin yang mengatur pengawal, persenjataan dan prajurit Merald."

Mona mengangguk, "Pantas saja wajahnya terlihat garang," gumamnya. "Kenapa aku tidak pernah melihatnya? Dia dari mana saja?"

"Tuan Minho berkelana mencari pembajak kapal"

"Pembajak kapal?"

Somi mengangguk, "Pembajak yang menyebabkan kecelakaan Raja dan Ratu terdahulu,"

"Kenapa dia kembali lagi?"

"Saya juga tidak tahu pasti, sepertinya karena perintah Yang Mulia,"

"Perintah Jeongin?"

"Perintah untuk mencari dalang yang meracuni anda, Nyonya,"

Mona kembali mendengus, meski ia mengarang cerita tentang nenek berjubah hitam yang terinspirasi dari cerita putri salju.

Namun, Jeongin dan seluruh penghuni istana menganggapnya serius. Bahkan sampai memanggil Minho kembali untuk menangkap dalang dibalik hilang ingatan yang dialaminya.

"Aku jadi merasa bersalah," gumamnya.

***


Johnny terlihat lahap menyantap makanan, membuat Mona tersenyum sendiri mengamati pipi gembung menggemaskan anak itu.

Bila diamati, Johnny mempunyai paras yang tampan, sikap yang sopan dan ceria. Jika Johnny beranjak remaja, Mona yakin banyak gadis penjuru Merald akan jatuh hati pada Johnny. Karena anak itu mempunyai paket sempurna disandang sebagai lelaki idaman para gadis,

Berbanding terbalik dengan Jeongin, sikap dingin dan cuek serta sifat yang ia tak dapat menebak. Membuatnya muak,

"Ibu-- uhuk,"

Mona baru saja hendak membalas tersenyum, pasang matanya seketika terbelalak saat mendapati Johnny mencengkram dadanya dengan lumuran darah yang keluar dari mulutnya.

KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang