Chapter 12

4.8K 790 76
                                    

Tidak terasa, setahun telah berlalu dan Mona tak kunjung kembali pada masanya. Pikirannya sempat terbesit bagaimana keadaan tubuh aslinya sekarang? Apa dia koma? Atau mungkin mati?

Meski hanya perkiraannya saja, namun tidak menutup kemungkinan bahwa tubuhnya telah mati karena setahun tidak memiliki nyawa.

Mungkin Mona juga tidak akan pernah kembali dan berakhir mati pada masa kerajaan Merald.

Selama setahun, telah banyak yang terjadi saat ia menempati masa kerajaaan Merald. Seperti halnya eksekusi. pelaksanaan Eksekusi sebagai sarana hukuman bagi yang melanggar peraturan kerajaan, nyawa bagai tak berarti jika telah dijatuhi hukuman. ia beberapa kali harus terlibat dengan arena eksekusi karena kecerobohannya sendiri.

Kemudian Johnny yang berakhir mengidap penyakit hanya karena meneguk susu telah tercampur oleh racun. Mengenai keadaan Johnny tidak ada yang bisa memastikan kedepannya, terpenting anak lelaki itu harus menunggu sekitar lima tahun lamanya untuk mendapatkan penawar bunga sastica.

Mengenai Jeongin-- lelaki yang menyandang status Raja Merald dengan sikap tak dapat ditebaknya. Terkadang terlihat memiliki perasaan namun terkadang juga tidak.

Entahlah-- ia terlalu malas untuk berpikir jauh tentang Jeongin.

Dan juga Yoon Mona. Bukan dirinya sendiri, tapi seorang Yoon Mona yang menyandang status Ratu. Ia tidak mengetahui dengan pasti kehidupannya terdahulu, cerita dibalik pertemuannya dengan Jeongin, bagaimana karakter asli seorang  Ratu Yoon Mona. Masih menjadi misteri baginya, dan mungkin Jeongin lebih mengetahuinya.

Namun tak ada waktu untuk bertanya pada lelaki itu, karena sekarang saja Jeongin tidak menampakan batang hidungnya dalam istana. Lelaki itu kembali pergi mengunjungi kerajaan lain dalam urusan politik.

"Setidaknya dia memberiku aset permata," gumam Mona melirik sejenak gelang pemberian Jeongin.

Langkahnya menyusuri kembali taman, tanpa Somi dan juga pengawal. Semua berdasarkan perintahnya sendiri meski banyak yang mengkhawatirkan dirinya, namun ia berusaha meyakinkan dengan berkata,

"Sudahlah, aku hanya ingin berjalan sendiri. Lagipula aku tidak berjalan di luar istana. Lingkungan istana aman kan?"

Itulah perkataan serta perintah darinya hingga ia terbebas dari pengawasan pengawal dan juga pelayannya Somi. Bukannya tanpa alasan. Ia hanya ingin sendiri dengan berjalan sembari memikirkan dengan apa yang terjadi pada dirinya belakangan ini.

Meski cukup menguras otak juga.

"Jam berapa sekarang?"

Mona melangkahkan kakinya menuju sundial yang terletak di taman. Sundial atau lebih dikenal umumnya jam matahari, sebagai sarana melihat waktu pada zaman kuno. Berbeda dengan zaman modern, waktu dapat dilihat dengan mudahnya menggunakan jam otomatis atau bahkan melihatnya melalui ponsel.

 Berbeda dengan zaman modern, waktu dapat dilihat dengan mudahnya menggunakan jam otomatis atau bahkan melihatnya melalui ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KINGDOM [JEONGIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang