"T-tidak mungkin," ucap Mona terbata-bata, tidak percaya hingga ia mengacak rambutnya. Mencoba menggeleng,
Tatapan tajam mata itu menyorotinya, "Kau berbicara padaku?" raut wajahnya tak berubah meski sedikit, heran atau mungkin terkejut. Sama sekali tak tampak.
Mona mengerjapkan mata beberapa kali, lalu mengucek kedua matanya. Hingga ia menampar pipinya sendiri. Menimbulkan bunyi tamparan khas, sedetik kemudian ia meringis kesakitan. Sayang sekali hal itu tidak membangunkan Mona dan mengalihkan dirinya dari tempat asing itu.
Nyatanya, ia masih saja berpijak pada lantai keramik dingin itu, dengan mengenakan baju aneh serta berhadapan dengan seseorang yang mirip--tidak, bahkan sangat mirip gambar lukisan Raja Yang Jeongin.
Tapi itu tidak mungkin, ia mencoba menyadarkan dirinya. Berpikir sejenak. Mungkin saja dirinya diculik, tidak mungkin ia berada pada masa lalu atau mundur beribu tahun lamanya.
"Kenapa kau berisik sekali? Kau tidak lihat aku sedang tidur?" ucap lelaki itu--anggap saja Jeongin (meski belum pasti) mengintimidasi.
Mona menyadari satu hal, nada bicara lelaki itu terdengar mirip seperti film kerajaan pada umumnya. Entah film itu yang terinspirasi pada masa lalu atau lelaki itu mencoba berakting dan membohonginya,
"K-kau betul Yang Jeongin?" telunjuknya lurus mengarah pada lelaki itu.
"Beraninya kau memanggil Raja dengan nama asli. Sikapmu menunjukku sangat tidak sopan!" bentak lelaki itu, membuat Mona terperanjat kaget. Suara beratnya berhasil menggema penjuru ruangan.
Tapi tunggu, yang menarik perhatiannya adalah, secara tidak langsung lelaki itu mengakui dirinya seorang Raja Yang Jeongin?
"Aku tahu kau Ratu, tapi sikapmu perlu diatur!" bentaknya lagi.
Tunggu.. katanya,
Aku,
Ratu?
"Ahhhhhhh!!!" Mona berteriak histeris, ia berlari mencari pintu keluar hingga langkahnya mengarah pada pintu besar, membukanya dengan paksa. Mengabaikan sorot heran dari Jeongin.
Setelah membuka pintu dengan paksa, Mona kembali terkejut. Selama menginjak tempat asing itu sepertinya jantungnya tidak akan sehat, pasalnya ia selalu saja terkejut bahkan ketika pandangannya mendapati lorong dengan lampu gantung menghiasi, berkesan putih gold.
Mona kembali mengerjap untuk kesekian kalinya, ia kembali menampar dirinya. Namun merasakan sakit dan tak kunjung bangun, lalu mencoba alternatif lain membenturkan dirinya di tembok dan kembali merasakan sakit.
Ia tahu betul pasti dirinya sedang bermimpi, tidak mungkin ia berada pada masa dua ribu tahun lalu.
Tubuhnya membeku, merasa sangat bingung dan berusaha tidak percaya apa yang dilihatnya. Ia berharap kembali terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM [JEONGIN]
Fanfiction[COMPLETED] Mona tidak menyangka akan terjebak dalam era kerajaan Merald. Terlebih menjadi Ratu, telah menikah, serta menerima kenyataan bahwa suaminya adalah Yang Jeongin, Raja termuda sepanjang sejarah kerajaan Merald. [Bahasa baku] [15.01.20]