Angel

320 43 1
                                    

Jimin langsung memasuki helicopter yang sudah tersedia dibandara. Selama dalam perjalanan Jimin juga mempersiapkan dirinya dan juga alat-alat yang dia butuhkan. Jimin harus cepat. Walaupun sebenarnya Jimin sudah lebih cepat satu setengah jam dari penerbangan biasa.

Tapi rasa khawatir pada Mina membuat waktu yang singkat menjadi begitu lambat bagi Jimin. Ingin rasanya Jimin memarahi sang pilot karena membawa pesawat seperti seekor siput.

Jimin segera memasang tali dan parasut untuk pendaratannya. Karena helinya tidak mungkin landing langsung diatas gedung. Akan membuat keributan jika ada yang mendengar suara heli itu. Walaupun heli milik organisasi sudah di modifikasi sehingga suara yang ditimbulkan tidak terlalu keras.

Jimin bersiap turun ketika pilot memberitahukan bahwa heli sudah berada diatas gedung. Sedangkan ketinggiannya 500 meter diatas atap gedung. Masih dalam termasuk jarak aman.

Jimin memastikan kembali kekuatan talinya. Kemudian dia melempar tali tersebut keluar. Jimin turun dengan tali itu. Tidak mudah turun dari ketinggian ini. Gedung itu sendiri setinggi 400 meter, ketinggian Heli sendiri 500 meter. Jimin harus turun menggunakan tali dengan ketinggian hampir satu kilometer dari permukaan tanah. Apalagi dengan angin malam yang cukup kencang.

Tapi Jimin dengan mudah melakukannya. Dia sudah terbiasa, salah satu keahliannya adalah menyusup. Begitupula denga Mina yang memiliki kemampuan bergerak dalam keheningan.

Jimin sekali lagi bertelepati dengan Mina untuk memastikan keadaannya. Mendengar Mina baik-baik saja membuat Jimin sedikit lega. Tapi Jimin harus tetap bergerak cepat untuk segera menyelamatkan Mina.

Sampai diatap gedung, Jimin mengamati Veza siapa yang sekarang berada digedung ini. Bahkan dove sudah bertenger dengan cantik secantik pemiliknya.

Jimin memasang peralatan diatap gedung tersebut. Dan memerintahkan Jugger untuk mencari titik lokasi Mina.

"Hyung, aku sudah siap" ucap Jimin pada tim di markas melalui inearnya.

"Lakukan Jim" ucap Namjoon.

Dengan bantuan Jugger, Jimin dapat menemukan dimana Mina. Bahkan Jimin juga tahu Mina dalam jarak aman atau tidak. Jimin mengukur berapa meter kiranya dia harus turun untuk tepat dilokasi Mina.

Setelah menentukan titik, Jimin yang masih bergelantungan mulai menyemprotkan cairan peluruh dinding yang memang selalu ada dalam perlengkapannya. Jimin kemudian agak menjauh agar tidak terkena luruhan dinding tersebut. Sebuah lubang yang cukup besar dimasuki Jiminpun terbentuk.

Jimin langsung menyiagakan senjatanya. Ada empat orang yang sedang menjaga Mina. Dia langsung menembaki pengawal itu. Setelah itu Jimin masuk melalui lubang yang dia buat.

"Mina, kau tidak apa-apa?" Tanya Jimin ketika dia sudah ada didepan Mina.

"Aku baik Chim, tolong buka penutup mataku. Aku sangat risih sedari tadi"

Jimin langsung membuka penutup mata Mina. Dia juga membuka ikatan tali di tangan dan kaki Mina. Hatinya sakit melihat beberapa luka Mina. Jimin juga melihat darah keluar dari telinga Mina.

"Kenapa sampai berdarah?" Tanya Jimin sambil mengusap telinga Mina.

"Mereka mencabut paksa inear yang terpasang ditelingaku"

"Pasti sangat nyeri sekali" ucap Jimin sambil memeluk Mina.

Jimin tahu, telinga akan sangat sakit ketika luka. Karena daun telinga adalah jaringan yang sangat tipis. Sehingga sedikit saja luka langsung menyebabkan nyeri yang hebat.

"Maafkan aku karena gagal menjagamu" ucap Jimin.

"Tidak Chim, ini memang pilihanku. Aku tidak mau mereka mencelakai orang-orang tidak bersalah"

"Kau memang selalu begitu Mina, seperti malaikat. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi"

"Kalau ada jadwal bersamaan lagi bagaimana Chim?"

"Salah satu dari kita harus mengalah, atau aku saja yang mengalah"

"Sepertinya mereka tahu banyak tentang organisasi kita. Bahkan mereka tahu alat apa saja yang aku gunakan, kecuali Dove.

"Aku akan bilang ke Suga hyung untuk membersihkan info kita diluaran"

"Iya"

Jimin masih mendengar suara tembakan diluar. Sepertinya eksekusi belum selesai. Jimin kemudian menggendong Mina dan membawanya keluar ruangan tepat tembakan terakhir berbunyi.

Diluar sudah ada Jungkook dan Tzuyu yang sekarang sedang memegang Hummy.  Sedangkan Jungkook memasukkan sebuat alat ke komputer mereka dan mempersilahkan Suga dan Jihyo melakukan tugasnya.

"Bagaimana keadaan Mina eonni?" Tanya Tzuyu.

"Telinganya sobek dan ada lebam dibeberapa bagian"

"Ayo segera kita bawa kemarkas. Kita harus pergi sebelum tim pembersih datang" ucap Jungkook.

Tim pembersih adalah gabungan dari anggota organisasi dan orang pemerintahan. Mereka tidak boleh bertemu dengan tim pembersih karena indentitas mereka sangat rahasia. Tim pembersih tidak boleh tahu seperti apa rupa tim penyerang.

Tim pembersih adalah tim khusus untuk membersihkan lokasi penyerangan, dan menghilangkan jejak-jejak dari tim penyerang disana. Mereka akan membuat laporan palsu tentang kejadian.

Mereka juga akan merawat mayat-mayat yang ada dan menguburkan secara layak. Jika mereka masih memiliki keluarga, maka organisasi akan memulangkan mereka pada keluarganya dengan alasan kematian yang dipalsukan dan juga uang kompensasi tentunya. Sudah ada bagian pemerintah yang mengatur semua itu.

Sampai diluar penthouse, Taehyung, Sana, Dino dan Chaeyoung sudah menunggu.

"Mina bagaimana?" Tanya Sana.

"Dia baik-baik saja, tapi ada beberapa luka ditubuhnya" ucap Jimin.

"Ayo kita segera pergi" ucap Taehyung.

Mereka kemudian turun melalui lift khusus yang digunakan kelompok libra. Tapi sebelum itu Chaeyoung dan Dino berhenti di satu lantai utuk mengambil alat pemancar barier yang tadi mereka letakkan. Setelah itu mereka kembali turun ke basement menuju mobil mereka.

Ketiga mobil itu sudah keluar dari apartement. Bahkan jejak cctv mereka sudah dihapus oleh Suga. Digantikan dengan rekaman lain yang sudah direkayasa.

Jimin dan Mina satu mobil dengan Jungkook. Karena memang hanya mobil Jungkook yang sekarang cukup nyamam diisi empat orang. Mobil Taehyung dan Sana adalah mobil lamborghini avetandor yang hanya cukup dua orang. Sedangkan di mobil Dino, ada anggota lain yang tadi ikut mengawasi mobil mereka.

"Tzu, kau tidak jadi menginap di apartementmu?" Tanya Jungkook.

"Tidak jadi, aku khawatir dengan Mina eonni"

Jungkook tersenyum senang. Tzuyu tidak jadi tidur diapartementnya. Jadi Jungkook tidak perlu pisah ranjang dengan Tzuyu malam ini.

"Awas saja tapi kalau sampai besok aku telat pemotretan" ucap Tzuyu.

"Siap tuan putri, lagipula besok kau pemotretan iklan perusahaanku"

"Tapi lokasinya kan bukan dikantormu Kook"

"Sama saja, toh kita sudah gopublic"

"Jangan mentang-mentang....."

"Bisa kalian diam, Mina sedang menahan nyeri ditelinganya sekarang. Kalian malah bertengkar" ucap Jimin.

Refleks Jungkook dan Tzuyu menoleh kebelakang. Merasa tidak enak dengan Mina yang sekarang dipeluk Jimin sambil menahan nyeri. Luka ditelinga sangat fatal meskipun dialami oleh orang kuat sekalipun.

"Maafkan aku eonni"

"Aku juga minta maaf Mina"

Mina hanya mengangguk mendengar ucapan Tzuyu dan Jungkook. Dia kemudian memejamkan matanya lagi.

Ketika sampai di Markas, Mina langsung ditangani Hanbin dan Dahyun. Sedangkan lainnya melakukan wajib lapor pada Jin dan juga Namjoon.

End
See u di next chap😊😊😊


SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang