Tzuyu side
Aku memandang gelas minuman yang sekarang ada didepanku. Seorang kru pemotretan memberikan padaku beberapa saat yang lalu. Tapi dia tidak langsung pergi. Seakan-akan ingin memastikan kalau aku harus meminum minuman ini.
Aku sudah curiga karena ini diluar kebiasaan. Biasanya hanya Shuhua yang berani memberikan aku minuman. Semua orang tahu aku tidak suka Jus. Aku biasanya hanya minum air putih atau ice coklat. Tapi sekarang segelas jus jeruk sudah ada dimeja riasku. Orang yang membawanya itu bilang kalau Shuhua yang menyuruhnya.
Sangat ketahuan berbohong. Shuhua sedari tadi masih sibuk menemui tim dari perusahaan yang mengontrakku. Dan Shuhua tidak mungkin memberikan aku jus jeruk ini.
Dengan gerakan cepat aku memasukkan jari kelingkingku pada gelas itu. Dan sesuai dugaanku, ada obat tidur dosis sedang didalam jus itu. Siapa yang berani bermain-main denganku?
Pemotretan hampir selesai, tinggal satu sesi. Menurut detektor di tanganku, obat tidur ini akan bereaksi dalam 10 menit dan efeknya satu jam pada orang biasa. Berarti orang itu bukan ingin menghancurkan karierku dengan membuat aku tertidur selama pemotreran. Tapi sepertinya berbuat lebih.
Aku ingin tahu siapa dan mengapa dia melakukan ini padaku. Aku akan sedikit bermain-main. Sepertinya dia bukan musuh yang berbahaya. Karena dia tidak tahu kalau aku kebal terhadap obat tidur bahkan dalam dosis tinggi sekalipun.
"Koook" panggilku melalui koneksi telepati kami.
"Apa Tzu?"
"Apa aku boleh bermain-main sebentar?"
"Bermain apa?"
"Ada seseorang yang menaruh obat tidur dalam minumanku. Aku ingin tahu siapa dia. Bolehkan aku mengikuti permainannya?"
"Jangan macam-macam Tzu, kita tidak tahu siapa yang menaruh obat tidur itu dan apa tujuannya. Aku tidak mau kejadian yang menimpa Mina terjadi padamu"
"Sepertinya ini bukan dari musuh yang berbahaya. Dosis yang diberikan hanya dosis biasa yang biasa dijual di apotik. Aku yakin ini hanya orang biasa Kook"
"Lalu apa tujuannya?"
"Sepertinya dia ingin menculikku. Ayolah Kook, hanya bermain saja"
"Tidak, kita tidak tahu siapa mereka. Aku tidak mau mengambil resiko"
"Begini saja, kau minta tolong pada Suga oppa dan Jihyo eonni untuk memeriksa cctv siapa yang menyuruh kru tadi untuk menaruh obat tidur pada minumanku. Kau ada di markas sekarang kan? Kalau memang orang yang berbahaya aku akan menghindarinya. Aku tidak mungkin menghubungi Suga oppa. Aku masih pemotretan"
"Baiklah, aku akan menemui Suga hyung. Tapi ingat, jika memang berbahaya maka kau harus menghindarinya"
Aku melakukan beberapa sesi sambil menunggu informasi dari Suga oppa. Aku memang sengaja belum meminum jus itu untuk sedikit mempermainkan mereka.
Tak berapa lama multi lensku aktif dan menampilan rekaman cctv beberapa waktu lalu. Aku tahu siapa perempuan itu. Si nenek sihir yang beberapa minggu yang lalu mengancamku. Suga oppa juga menunjukan rekaman di depan ruang ganti. Ada dua orang laki-laki yang bersembunyi. Sepertinya mereka memang benar-benar ingin menculikku.
"Aku akan mengikuti permainan ini. Nenek sihir itu tidak akan berhenti sebelum aku memberinya pelajaran" ucapku pada Jungkook
"Tzu, dia bukan lawanmu. Biarkan saja, jangan kau ladeni"
"Kau tahu Kook, dia sudah beberapa kali mengancamku"
"Jangan kau ambil hati Tzu. Dia tidak tahu siapa dirimu"
"Kenapa? Kau takut wanitamu itu kenapa-napa? Kau masih ada rasa padanya?"
Aku mendengus kesal, aku hanya ingin bermain tapi Jungkook melarang.
"Kau kenapa Tzu?" Tanya makeup artist yang sekarang sedang membersihkan riasanku.
"Tidak apa-apa eonni, hanya mengingat sesuatu yang mengesalkan"
"Bukan begitu Tzu, aku cuma tidak mau kau mencelakai orang yang lemah"
"Tapi dia jahat Kook, dia ingin menculikku. Beruntung ini aku, jika orang lain mungkin nyawanya juga akan terancam"
"Tapi Tzu"
"Kau benar-benar masih menyukai nenek sihir itu?"
"Tidak sama sekali Tzu. Baiklah jika itu maumu. Tapi ada syaratnya, jaga identitasmu. Usahakan sedikit saja korban"
"Terima kasih Kooky. Tolong minta Suga oppa untuk melacak keberadaan nenek sihir itu sekarang"
"Kata Suga hyung jangan sampai identitasmu terbongkar"
"Siap bos"
"Ingat Tzu, jangan keterlaluan"
"Ini juga gara-gara dirimu Kook, kau yang membuat nenek sihir itu terobsesi padamu"
"Bukan salahku Tzu. Itu karena aku memang tampan Tzu saja. Banyak perempuan yang menyukaiku"
"Pokoknya kau yang salah. Aku tidak mau tahu aku akan memberikan sedikit pelajaran pada nenek sihir itu"
"Iya ini salahku, kau boleh bermain-main sekarang. Tapi ingat, tahu batasan"
"Iya, terimakasih Kooky. Jangan lupa jemput aku nanti. Semakin lama kau menjemputku maka permainanku semakin gila"
"Jangan macam-macam Tzu"
Aku melihat diriku melakui cermin. Riasanku sudah bersih, tinggal mengganti bajuku. Aku mengambil gelas yang berisi jus jeruk tadi lalu meminumnya sampai habis. Aku sedikit mngernyitkan dahiku. Jus memang selalu menjadi minuman yang aku benci.
"Shu, kau pulang dulu saja, aku akan dijemput" ucapku pada Shuhua, managerku.
"Kau yakin Tzu"
"Iya, kau pasti lelah, pulanglah. Jungkook sudah dalam perjalanan kesini"
Aku memang membohonginya. Aku tidak mau dia menungguku dan berakhir khawatir karena aku hilang
"Baik aku duluan"
Aku kemudian merapikan barangku. Sengaja mengeluarkan dompet dan hpku untuk ku masukkan dalam jaketku nanti.
"Shu, boleh aku titip tasku? Kau taruh saja diapartemen. Aku malas membawanya. Tenang saja, dompet dan hpku tetap aku bawa"
"Ok tidak apa-apa"
Aku melihat jam tangan yang melingkar di lengan kiriku. Sudah lima menit setelah aku meminum jus itu. Aku memutuskan untuk segera ganti baju dan memulai permainanku.
Aku memasuki ruang ganti. Kulihat dua orang laki-laki membuntutiku dan menunggu didepan pintu. Sepertinya mereka orang yang dimaksud Suga oppa tadi.
Aku mengganti bajuku dengan celana jins dan kaus pendek. Sepatu hak tinggiku sudah aku ganti dengan sepatu kets yang nyaman. Aku memasukkan dompet dan hpku di saku dalam jaket boomberku dan memasang resletingnya. Bukankah aku terlalu siap untuk orang yang akan diculik?
Aku menyempatkan diri untuk berdandan sambil menunggu waktuku habis. Bahkan aku juga memasang liptint dan juga maskara. Aku sedikit tersenyum. Sebenarnya aku ini mau diculik atau mau jalan-jalan ke Mall? Masa bodolah, aku kan seorang model, jadi aku harus selalu tampil cantik.
10 menit sudah berlalu. Aku mengambil posisi yang nyaman untuk memulai aktingku. Semoga saja aku tidak tertawa nanti yang membuat rencanaku gagal.
Tak berapa lama aku mendengar dua pasang langkah kaki masuk. Belum-belum aku sudah ingin tertawa karena mereka berebut siapa yang akan menggendongku. Bukankah mereka disuruh untuk menculikku kemudian menyisaku? Kenapa seakan-akan mereka menculikku untuk menjadi pengantin mereka? Bahkan mereka sangat hati-hati saat membawaku. Bolehkan aku tertawa saja sekarang?
Tzuyu side end
See u di next chap😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Romancesetiap orang punya rahasia entah itu rahasia besar atau rahasia kecil tapi bagaimana kalau ternyata kebenaran yang harus disembunyikan demi keselamatannya? this is about Bangtwice especially about Tzukook Nb: Cerita ini memuat adegan-adegan kekerasa...