Chapter 15

20K 506 6
                                        

Maaf banyak typo🙏
.
.
.
Happy Reading❤

Setelah acara yang melelahkan sekaligus mengesankan dalam hidupku itu selesai, kini aku dan Arka  berada di small apartement
(Cek dimulmed) yang cukup untuk beristirahat malam ini.

Sampai kamar aku langsung duduk karena cape berdiri lama dengan sepatu tinggi yang membuat kakiku terasa patah.

Aku pun memutuskan untuk mandi karena badan yang terasa lengket dan bau.

"Ka, aku mandi duluan ya"ucapku kepada Arka yang saat itu sedang bersandar di kepala kasur

"Iya, nanti gantian sama aku"jawabnya dengan melihat kearahku

"Iya, nanti gantian sama aku"jawabnya dengan melihat kearahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    (Tempat tidur di apart aku dan Arka istirahat)

    (Tempat tidur di apart aku dan Arka istirahat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   (Kamar mandi yang lumayan mewah)

Selesai mandi dan menggunakan bathroob, aku memutuskan untuk ke dapur mengambil air minum. Tapi saat aku hendak membuka pintu kamar, Arka tiba-tiba menahannya dan mengucapkan kalimat yang membuat jantung aku berdetak sangat cepat.

"Kania, aku mau minta hak aku malam ini. Apakah kamu siap?"tanya Arka dengan suara yang serak seperti sedang menahan hasratnya

"A..aku siap"jawabku tanpa melihat kearahnya. Setelah aku mengatakan 'siap' ke Arka, pintu kamar langsung di kunci dan hal yang biasa dilakukan suami istri saat malam pertama kini dilakukan oleh Arka dan Kania.

Skip Pagi

Sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar membuat tidurku terusik, aku masih ingat bagaimana semalam kami melakukannya. Jika diingat kembali, pipiku terasa panas. Saat aku mendongakkan kepalaku ke atas, aku melihat Arka yang sedang tidur sambil memeluk pinggangku dengan posesiv seakan tidak mau kehilanganku. Saat aku sedang melihat wajah tampannya tanpa aku sadari Arka terbangun dan mengejutkanku dengan suaranya.

"Tampan?"tanya Arka yang membuat aku tersadar dari aktivitasku

"Hah? Apaan sih"jawabku dengan kepala yang tertunduk  malu karena tertangkap basah sedang melihat wajahnya

"Hahaha ngapain malu sih, gpp kali kalau kamu ngeliatin wajah aku kan kamu istri aku jadi gak masalah dan juga gratis kok kalau kamu mau liat wajah aku"katanya yang membuat kepalaku mendongak keatas melihat wajahnya

Aku pun hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Setelah acara  liat-liatan tersebut, aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu kemudian Arka. Selesai mandi, aku ke dapur untuk memasak.
Gak lama kemudian, Arka dateng  dengan setelan baju santainya tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya.

"Kamu masak apa?"tanya Arka begitu sudah sampai di meja makan

"Aku cuma masak nasi goreng soalnya  cuma sedikit bahan-bahannya"jawabku sembari mengambilkan Arka nasi goreng

"Nanti siang kita pindah ya"ucap Arka di tengah-tengah sarapan

"Emangnya kita mau pindah kemana?"tanyaku dengan heran

"Udah pokoknya kamu nurut aja, jam 12 kita berangkat"lanjut Arka

"Iya"aku pun hanya mengiyakan saja kata Arka karena kata mama kalau sedang makan jangan berbicara

Selesai sarapan aku mencuci piringnya dan beres-beres untuk pindahan nanti. Hanya baju aku dan Arka yang dibawa karena memang kami tidak banyak membawa barang.
Saat ini aku dan Arka sedang siap-siap untuk berangkat  karena jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Aku masih belum tau kemana kita akan pergi, karena Arka sama sekali gak kasih tau.

Selama di perjalanan, aku cuma main hp sedangkan Arka fokus menyetir. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, kini aku dan Arka sudah berada di depan rumah bukan lebih tepatnya istana karena besar dan cukup mewah bangunannya.

 Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, kini aku dan Arka sudah berada di depan rumah bukan lebih tepatnya istana karena besar dan cukup mewah bangunannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena bingung aku pun akhirnya bertanya sama Arka

"Ka, ini rumah siapa?"tanyaku dengan rasa heran dan takjub secara bersamaan

"Ini rumah kita, aku sengaja membelinya buat keluarga kita nanti"ujar Arka yang membuatku bener-bener gak percaya

"Kamu serius?"tanyaku untuk lebih memastikan

"Iya aku serius, masa sih aku bohong sama kamu"jawabnya sambil menatapku  dengan penuh keyakinan

Saking senangnya aku sampai memeluknya begitu erat karena gak nyangka kalau rumah yang kaya istana ini adalah rumah aku sama Arka. Aku bener-bener terharu sampai gak berhenti untuk tersenyum. Arka yang melihatku tersenyum juga ikut tersenyum bahagia.

"Kamu suka sama rumahnya?"tanya Arka dengan senyum di wajahnya

"Seneng banget, makasih ya aku gak nyangka kalau rumah ini kamu siapin buat keluarga kita nanti"jawabku dengan air mata yang menetes gitu aja

"Kok kamu nangis?"tanyanya dengan raut khawatir sambil menghapus air mataku dengan ibu jarinya

"Aku seneng banget makanya aku nangis"jawabku sambil menggenggam tangannya yang ada di wajahku

Setelah itu, Arka menurunkan barang-barang kami dan memasukannya ke dalam rumah tersebut.

Saking capenya beres-beres, aku sama Arka tertidur di ruang tengah sampai malam hari.

Segini dulu ya guys.

TBC.

My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang