CHAPTER 20

10.8K 389 30
                                        

Maaf banyak typo..........

.

.

.

.

HAPPY READING 

Saat ini, Ibu Kota sangat macet dan Arka hanya bisa  bersabar menghadapi kemacetan ini. Sudah bukan hal yang umum lagi kalau  di jam segini pasti Jakarta macet. Banyak klakson mobil yang dibunyikan karena tidak sabar dengan kemacetan ini. Arka melihat jam di pergelangan tangannya dan menunjukkan pukul 7.15, sedangkan jam 8 nanti dia ada meeting. Arka saat ini sedang memikirkan cara untuk bisa  keluar dari kemacetan  dan bisa  segera sampai ke kantornya. Akhirnya dia memutuskan untuk melewati jalan tikus agar cepat sampai. Setelah 20 menit perjalanan, akhirnya mobil Arka sampai di kantor. Dia segera turun dan meminta penjaga di kantornya untuk memarkirkan mobilnya di parkiran khusus untuknya. Kemudian dia melangkah masuk ke dalam kantornya dan langsung di sambdengan sapaan karyawannya.

"Pagi Pak Arka"

"Pagi, Pak Arka"

"Pak Arka, pagi pak"

"Pagi, Pak Arka"

Seperti biasa, Arka terus berjalan tanpa menghiraukan sapaan dari karyawannya dan para karyawannya pun sudah biasa  dengan hal ini.  Arka kemudian naik lift khusus untuk CEO dan menekan lantai 10 dimana ruangannya berada. 

Tinggg

Bunyi lift yang menandakan Arka telah sampai di ruangannya. Kemudian Arka keluar dari lift dan berjalan ke arah ruangannya, di depan ruangannya sudah ada sekretarisnya, Dito yang langsung berdiri dan menyapanya ketika melihat Arka datang. 

"Pagi Pak Arka" Sapa nya

"Pagi, Dito" Ujarnya 

Arka langsung masuk ke ruangannya lalu  duduk di kursinya  dan  membaca dokumen untuk meeting nanti sebentar,  lalu membawa dokumen itu keluar dari ruangannya dan pergi ke ruang meeting. Meskipun masih 25 menit lagi meetingnya, Arka lebih baik datang lebih awal daripada terlambat. Di lain tempat, tetapi di waktu yang sama. Kania sedang bersiap untuk pergi ke kampus, karena hari ini dia sudah mulai kuliah setelah cuti untuk menikah. 

"Ma, pa. Kania berangkat dulu ya" Pamitnya

"Iya sayang, kamu hati-hati ya di jalan. Kalau udah selesai langsung pulang dan kalau kamu mau pergi kabarin mama atau papa ya" Ujar mamanya

"Iya ma, tenang aja. Kalau Kania mau pergi pasti Kania izin dulu ke mama atau papa" Ujarnya

"Yaudah, berangkat sana nanti telat lagi" Ujar mamanya

"Iya ma. Yaudah kalau gitu Kania pamit dulu ya ma,pa. Assalamualaikum" Ujar Kania sambil mencium tangan kedua orang tuanya

"Iya sayang waalaikumsalam, ati-ati" Ujar mama dan papanya sambil tersenyum

Kania pergi ke kampus dianter Pak Budi, supir yang udah bekerja di rumahnya selama hampir 10 tahun. Untungnya jalanan tidak terlalu macet, jadi Kania bisa sampai di kampus sebelum jam 9. Saat Kania turun dari mobil, tiba-tiba ada orang yang langsung meluk dia. Siska, dialah pelakunya.

"Kaniaaaaa......OMG gua kangen banget sama lu" Ujarnya yang terkesan heboh

" Apa si sis, dateng-dateng langsung meluk plus terak lagi. Untungnya kuping gua kaga budek" Ujar Kania yang kesal

"Hehehehe, sorry. Abisnya gua kangen bat ama lu. Asal lu tau ya, selama lu kaga masuk gw tuh kesepian, kaga ada yang bisa gua tanya kalau gua kaga ngerti apa yang di jelasin ama dosen, kaga bisa liat tugas lu. Sedih banget kan....tersiksa gua" Tuturnya yang membuat Kania memutarkan bola matanya

"Jangan lebay dah, gw kan cuma izin 2 hari bukan setahun. Tapi untung gua gak masuk, jadi gua gak denger suara lu yang berisik kek toa. Dan ada untungnya juga, lu jadi usaha sendiri"Ujar Kania yang buat Siska langsung cemberut

" Ah elu mah gitu, parah bat. sedih hati  dede" Ujarnya yang terkesan lebay dengan bibir yang di manyunin 

" Apaan si lu sis, alay bat dah. Sejak kapan coba jiwa alay lu jadi nambah? Atau jangan-jangan selama gua gak masuk lu maen ama si Bimo? Kan dia terkenal dengan ke alayan nya. Dan juga tuh bibir lu kaga usah di manyunin kaya gitu, kaga ada imut-imutnya sumpah. Jijik yang ada gua liatnya" Ujar Kania yang langsung buat Siska mengembalikkan bentuk bibirnya

" Sumpah, semenjak lu nikah ama Pak Arka kata-kata lu juga jadi pedes kek dia. Di kasih makan apaan si lu ama dia ampe ikutan pedes omongannya?" Ujarnya yang hanya dijawab dengan senyuman oleh Kania

Karena males untuk berdebat lagi, Kania akhirnya mengajak Siska untuk masuk ke dalam dan berjalan ke kelas mereka. Hari ini, Kania akan memulai kembali hidupnya sebagai seorang mahasiswi. Mata kuliah pertama mereka adalah akuntansi dan daritadi Siska  gak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh dosen. Karena saat ini dia sedang bergelut dengan mimpinya. Seperti biasa, setiap mata pelajaran akuntansi Siska selalu tidur dan di halangi dengan buku untuk menutupi dirinya. Kania yang udah biasa dengan hal itu hanya bisa geleng kepala dan kembali memfokuskan mata dan pikirannya ke pelajaran yang sedang di jelaskan.

Hai guys, maaf baru update lagi. Jangan lupa untuk di vote ya :) Buat kalian jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan kalau kalian lagi di luar rumah. Jangan lupa pake masker dan bawa handsanitizer ya. Semoga kalian semua sehat dan selalu di lindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, aamiin.


TBC.


My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang