Chapter 8

22.7K 653 8
                                        

Maaf banyak typo🙏

........
Happy Reading

Selama di perjalanan tidak ada yang berbicara, hanya keheningan yang mengisi mobil itu. Mereka saling tenggelam dalam pikiran  masing-masing. Hingga akhirnya Arka memecahkan keheningan tersebut.

KANIA POV

"Kita akan nikah 2 minggu lagi, jadi jaga kesehatan kamu."Ucap Arka

"Iya bawel gak usah di ingetin juga gw inget."jawabku dengan ketus

"Kenapa sih kamu kayaknya gak suka banget dengan pejodohan ini?"tanya Arka

"IYA GUA GAK SENENG!! Puas?  Bapak Arka yang terhormat, asal bapak tau ya. Saya dari awal gak pernah mengharapkan pejodohan ini karena saya udah terlanjur benci dengan bapak."ujarku dengan kesal dan penuh penekanan

"Tapi kenapa kamu membenci saya? Apa perbuatan yang udah saya lakukan yang membuat kamu jadi benci sama saya?"tanya Arka dengan lirih

"..."aku tidak menjawab sama sekali

"Turunkan saya di sini"lanjutku dengan emosi yang tertahan

"Tapi kampus kan masih jauh."ujarnya

"Saya gak peduli. Saya bilang tu.run.kan saya di sini dan kalau emang anda tidak mau menurunkan saya maka saya akan turun sendiri gak peduli dengan mobil yang masih jalan"ujarku dengan emosi yang udah meledak

"Baiklah kalau itu mau kamu. Saya akan turunkan kamu disini, tapi kamu harus ingat satu hal ini, SAYA MENCINTAI KAMU DARI AWAL KITA KETEMU DAN SAYA HARAP SUATU HARI NANTI HATI KAMU BISA TERBUKA UNTUK MENERIMA KEHADIRAN SAYA, SAYA HARAP KAMU MEMPUNYAI SEDIKIT RASA UNTUK SAYA"Ujarnya yang membuat amarahku seketika reda dan membuat jantungku seketika berdegup kencang

Duh kenapa sih kok jantung gua seketika berdegup kenceng kaya gini. Apa kata-kata gua tadi terlalu kasar ya?-batinku yang sedang bingung

"Hmmm..Arka. gu..gue minta maaf soal yang tadi."ujarku dengan kepala yang ku tundukkan

"Iya aku maafin. Angkat dong kepala kamu"ujarnya yang membuatku tambah merasa bersalah, hingga akhirnya aku tak kuasa menahan tangis.

KANIAPOV END

ARKA POV

Arka yang melihat bahu Kania bergetar langsung menepikan mobilnya dan  menarik Kania ke dalam pelukannya.

Arka yang melihat bahu Kania bergetar langsung menepikan mobilnya dan  menarik Kania ke dalam pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja mereka lagi di mobil)

"Sttt..udah jangan nangis ya. Aku gak mau liat kamu nangis kaya gini, kalau kamu nangis kaya gini aku jadi merasa bersalah."ujarku yang berusaha untuk menenangkannya

Gak lama setelah Arka mengucapkan itu, tangisan Kania langsung mereda.

"Iya hiks tapi kamu udah hiks maafin hiks aku kan hiks?"tanyanya dengan sesegukan

"Iya aku udah maafin kamu. Udah ya jangan nangis lagi, nanti muka cantik kamu ilang lagi."godaku untuk menghiburnya

Aku harap kamu akan selamanya kaya gini sama aku. Aku harap suatu saat nanti kamu mempunyai rasa yang sama seperti yang aku rasakan-batinku berdo'a

"Ishh apaan sih gak lucu tau"ujarnya yang di sertai dengan cubitan di lenganku

"Awww..sakit tau yang"jawabku dengan kesakitan

Blushhh

"Tadi kamu bilang apa?"tanyaku dengan pipi yang sudah ku pastikan merona

"Sayang, knp?"godaku

"Ishh apaan si sayang-sayang gak jelas banget."jawabnya dengan pukulan di dadaku

Btw guys, jadi tuh si Kania masih di pelukannya Arka betah banget ya. Author jadi iri :)

Maaf ya guys baru update. Soalnya author tuh sempet sakit. Kalau ada kesempatan author bakal update kok.

Jangan lupa vote ya.

TBC.

My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang