Chapter 25

5.3K 299 19
                                        

Haiii...Maaf Kalau Ada Yang Typo 👀

.

.

.

Happy Reading ❤

Setelah memasukkan boneka teddy bears ke dalam mobilnya, Arka segera pulang ke rumah. Di dalam perjalanan, dia terus-terusan memikirin Kania dan rasa bersalah terus menghantui dirinya. Setelah sampai di rumah, Arka segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam tetapi Kania sama sekali gak ada dan dia pun bertanya ke penjaga di rumahnya, penjaga itu bilang kalau Kania belum pulang dari kemaren. Karena khawatir dia pun mencoba menelpon Kania tapi gak ada jawaban, dia terus memutar otaknya memikirkan kemungkinan dimana Kania tinggal dan akhirnya otaknya memberikan jawaban atas satu nama, yaitu Siska. Setelah mengetahui kemungkinan Kania tinggal di kostnya Siska, Arka bergegas pergi ke sana dengan kecepatan yang tinggi bahkan dia tidak memperdulikan makian dari  pengendara  lain. Saat ini, pikirannya hanya ada satu nama, yaitu Kania. Setelah tiba di kost-an nya Siska, Arka memakirkan mobilnya dan di dalam mobil dia sedang menyiapkan mental nya untuk bertemu dengan Kania. Dia terus menarik napas dan membuangnya berkali-kali, Arka merasa gugup sama seperti waktu dia menikah akan tetapi rasa gugup yang dia rasakan saat ini lebih berat lagi. Setelah meyakinkan dirinya, Arka keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu kost-an nya Siska. Ketika sudah di depan pintu kost-an nya Siska, Arka ragu untuk mengetuknya. Tapi, karena dia harus menyelesaikan permasalahan ini akhirnya dia mencoba untuk meyakinkan dirinya lagi dan mengetuk pintunya. Siska yang mendengar pintu kost nya di ketuk pergi membukakannya dan dia terkejut karena Arka lah yang mengetuk pintu kost nya.

"Hufttt...untung gw yang buka, kalau Kania pasti udah nangis lagi" Ujar Siska dalam hati

"Mmm.....Sis, Kania nya ada di dalem gak? Saya mau ketemu sama dia" Ujar Arka

"Gak ada. Mau ngapain si pak ketemu sama Kania? Mau bikin dia nangis lagi? Kalau saya tau bapa bakalan nyakitin Kania, saya gak akan pernah setuju Kania nikah sama bapa" Ujar Siska dengan kesal tapi masih sopan

"Maaf, memang seharusnya saya gak nyakitin dia. Tapi, tujuan saya ke sini ketemu Kania untuk menjelaskan dan menyelesaikan permasalahannya. Saya juga gak mau Kania sedih karena saya dan saya juga gak tau kenapa saya harus bohong sama dia." Ujar Arka berusaha menjelaskan ke Siska

"Sekarang bapa baru ngerasa bersalah? Asal bapa tau, semalem Kania dateng ke kost-an saya dalam keadaan yang gak baik-baik aja. Dia nangis dan matanya bengkak, bahkan dia masih memakai baju yang sama dari siang. Kalau emang bapa dari awal gak ada perasaan sama Kania, bapa kan bisa bilang ke orang tua bapa untuk membatalkan pernikahan. Sekarang Kania nangis-nangis sementara bapa gak peduli sama sekali. Saya sebagai sahabat Kania jelas gak terima kalau Kania disakitin bahkan sampe nangis apalagi yang ngelakuin suaminya sendiri. Maaf kalau kata-kata saya gak sopan pak, tapi saya marah karena bapa gak menghargai perasaan Kania. Mendingan sekarang bapa pulang aja, saya gak akan izin in bapa untuk ketemu sama Kania" Ujar Siska yang udah terlanjur kesal dengan Arka

"Iya, saya tau saya salah. Makanya saya ke sini untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalahnya. Kalau kamu bilang saya gak peduli sama Kania, ngapain saya pergi ke sini untuk jelasin masalahnya? Dan saya sudah menyukai Kania sejak pertama kali saya bertemu sama dia, jadi kalau kamu bilang saya gak ada perasaan sama Kania kamu salah. Justru saya terus-terusan mikirin dia dan merasa bersalah karena udah bohong. Oleh karena itu, saya mohon sama kamu. Tolong izin-in saya ketemu sama Kania. Kalau emang Kania gak mau ketemu sama saya, saya akan pulang dan akan terus berusaha mencari cara agar Kania mau ketemu dan memaafkan saya" Ujar Arka dengan wajah yang sedih

Karena gak enak melihat Arka yang memohon-mohon, akhirnya Siska mengizinkan Arka untuk ketemu Kania. Siska menyuruh Arka untuk duduk dan dia masuk ke dalem untuk manggil Kania.

"Kania, ada yang mau ketemu sama lu di luar" Ujar Siska

"Siapa?" Tanya Kania penasaran

"Intinya lu kenal sama orangnya. Udah sana temuin" Ujar Siska males menjawabnya

"Oh, yaudah. Tolong lu  bikin minum buat dia,  ya" Ujar Siska dan hanya di balas anggukan kepala oleh Siska

Lalu Kania pergi keluar untuk menemui orang yang mencarinya.

"Maaf, sia...pa. Mau apa kesini?" Tanya Kania tanpa melihat lawan bicaranya

"Kania, aku minta maaf sama kamu. Aku gak seharusnya bohong sama kamu. Aku juga gak tau kenapa aku harus bohong. Aku bener-bener minta maaf. Aku akan jelasin semuanya" Ujar Arka

"Kamu gak tau kenapa harus bohong? Kan kamu yang ngelakuin sendiri, masa gak tau sih. Ohh... atau jangan-jangan kamu gak mau aku tau kalau wanita itu  pacar kamu  makanya kamu bohong" Ujar Kania

"Gak. Aku sama sekali gak punya hubungan apa-apa sama dia, lagian ngapain aku harus selingkuh. Dia tuh terus-terusan ngikutin aku dari smp. Aku tuh risih kalau ada dia. Aku bersyukur waktu lulus smp, karena akhirnya aku bisa hidup tenang. Kamu tau kenapa?...

Kania hanya menggelengkan kepalanya

"Itu karena dia lanjutin sekolah nya di Amerika. Aku bener-bener bersyukur waktu itu. Tapi, semuanya berubah waktu dia dateng lagi ke hidup aku. Aku gak tau kalau ternyata dia anak dari kolega bisnis aku dan sejak saat itu dia terus berusaha untuk ketemu sama aku. Aku juga udah kasih tau ke security di perusahaan dan karyawan untuk gak izin in dia masuk. Tapi, semakin dia di larang dia akan terus-terusan mencoba. Waktu itu dia nyatain perasaannya ke aku, aku bilang ke dia kalau aku udah nikah, tapi dia gak percaya. Dia bilang, dia akan lakuin apa pun untuk rebut aku dari kamu. Dan waktu aku lagi di toko buku, secara kebetulan aku ketemu sama dia. Aku bener-bener gak paham, kenapa aku harus ketemu sama dia dimana pun. Saat itu aku liat kamu sama Siska, karena aku gak mau dia liat kamu dan tau kalau kamu itu istri aku, aku terpaksa gak samperin kamu dan pergi untuk menghidar dari dia. Tapi, lagi dan lagi dia terus ikutin aku dan aku memutuskan untuk tetep di dalem toko buku itu sampe kamu sama Siska pergi. Tapi, apa yang aku khawatirkan terjadi,  kamu liat aku dan akhirnya kamu pergi. Saat itu, aku mau kejar kamu tapi aku mikir kalau aku kejar kamu dia akan tau dan akan cari cara untuk nyakitin kamu dan aku gak mau hal itu terjadi. Jadi, aku hanya bisa diem ketika kamu pergi. Dan saat kamu nanya, aku gak tau kenapa aku harus bohong. Jujur, aku gak ada perasaan apa pun ke dia. Aku minta maaaf. Aku bener-bener gak bisa kalau kamu marah sama aku. Aku akan lakuin apa pun agar kamu mau maafiin aku." Ujar Arka yang tanpa sadar air matanya turun

Kania yang melihat Arka menangis terkejut, karena ini pertama kalinya dia lihat Arka nangis dan terlebih lagi dia nangis karena merasa bersalah. Kania sebenernya udah maafin Arka, tapi dia tetep nunggu Arka untuk jelasin masalahnya. Kania langsung meluk Arka dan Arka membalas pelukannya, Arka memeluknya dengan erat seolah takut Kania akan pergi lagi dari dia. Kania yang mau melepaskan pelukannya  di tahan sama Arka.

"Plisss, biarin kaya gini dulu. Aku bener-bener kangen sama kamu dan aku kangen di peluk sama kamu" Ujar Arka yang membuat Kania gak jadi melepaskan pelukannya

Setelah 5 menit berpelukan, Kania pun bilang ke Arka,

"Aku udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf. Aku cuma mau denger penjelasan dari kamu, karena aku mau liat tanggung jawab kamu. Udah ya jangan nangis lagi, jelek" Ujar Kania

Mendengar hal itu, Arka kembali memeluk Kania dan Kania membalas pelukannya. Matahari sore menjadi saksi cinta mereka yang akan terus di kenang sampai mereka tua.


TBC.


My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang