Chapter 6

22.9K 621 16
                                        


Kenapa sih, dunia tuh kayaknya sempit banget. Kenapa harus dia sih yang jadi calon suami gua, kenapa gak Manu Rios aja. Ikhhh sebel banget gua-batinKania

AUTHOR POV

Setelah keributan tadi, akhirnya dua keluarga tersebut memutuskan untuk makan bersama. Sedari tadi, kania udah gak mood buat makan makanannya dia cuma mainin makanannya aja sampai papanya menegurnya.

KANIAPOV

"Kania, makanannya jangan di mainin kaya gitu"tegur papa menyadarkanku.

"Eh, iya pa. Kania lagi gak nafsu makan aja, pa"ujarku

"Kamu kenapa sayang, sakit?"tanya mamaku khawatir

"Enggak kok mah"ujarku meyakinkan mama

"Yaudah, kalau gitu di makan sayang makanannya. Kasian tuh nanti nangis nasinya"ujar Pak Arka

"Hmmm"jawabku dengan deheman saja

"Jangan hmm hmm aja. Makan makanannya atau mau saya suapin?"goda pak Arka

"Apaan sih, gak jelas banget"kesalku

"Kania, kamu jangan galak-galak dong sama calon suami kamu sayang"tegur mamaku

"Iya ma"jawabku dengan malas

Setelah acara makan-makannya selesai, akhirnya kedua keluarga tersebut pulang ke rumah masing-masing.

ARKAPOV  

Sumpah gua seneng banget, kalau itu bocah tengil yang jadi calon istri gua-batinku

Selama perjalanan pulang, arka tak henti-hentinya tersenyum bahagia. Dia bener-bener gak nyangka sama semua ini.

Flashback on

Setelah mengajar di kampus, aku langsung bergegas pulang karena tadi mama telfon untuk menyuruhku pulang. Kemudian aku pergi ke parkiran khusus guru dan menjalankan mobil ferari ku. Butuh  waktu 30 menit untuk sampai ke rumahku karena jalanan macet di sebabkan aku pulang pada jam 5. Saat sudah sampai rumah, aku langsung memakirkan mobilku ke garasi dan masuk ke rumah.
"Assalamualaikum mi, pi."ucapku

"Waalaikumsalam arka, sekarang kamu mandi terus turun ke bawah ada yang mau papi bicarain sama kamu"ujar mamaku

"Iya mi"jawabku

Setelah mandi dan memakai pakaianku, aku kemudian turun ke bawah. Aku liat mami dan papiku sudah menungguku di ruang keluarga.

"Ada apa pi?"tanyaku

"Gini arka, papi sama mami sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat papi. Papi harap kamu mau menerima perjodohan ini"ujar papiku

"Apa pi?! Pliss lah pi, arka gak mau di jodohin. Apalagi arka gak tau siapa yg mau di jodohin sama arka, kalau dia wanita yang jelek, item gimana pi? Lagian arka udah punya pilihan sendiri pi."ujarku dengan kesal

"Papa gak mau tau dan papa gak terima penolakan."ujar papiku

"Terserah papi aja deh. Percuma juga kalau arka nolak bakalan tetep di jodohin"pasrahku

"Alhamdulillah, gitu kek dari tadi. Papi kan gak perlu repot2 buat marah"ujar papiku

"Jangan lupa ya nak, nanti malam kita akan ketemu dengan keluarga calon istri kamu. Oh iya namanya itu Kania Putri Salsabila anaknya tuan Adi dan nyonya Sinta."ucap mamiku yang membuatku kaget.

"Hah?! Mami serius kalau itu namanya?"tanyaku memastikan

"Iya arka, itu namanya. Kenapa sih kaya kaget gitu?"tanya mamiku

"Oh bukan apa2 kok mi. Yaudah arka ke kamar dulu ya mi"ujarku

Flashback off

Pada malam hari jam 7, gua sama bonyok gua siap2 buat ketemu sama keluarga calon istri gua. Di perjalanan gua senyum2 sendiri, membayangkan kalau calon istri gua adalah Kania yang tadi pagi ketemu sama gua.
Pas kita udah nyampe di restauran yang kita pesen, gua bener2 kaget plus seneng ternyata kania yang gua harapkan bener2 dia. Dia sempet teriak, sumpah teriakannya berisik banget.

Ini adalah pakaian yang gua pake ke restaurant.

"Pak Arka?!"tanyanya dengan wajah yang terkejut

"Iya saya knp?"tanyaku  dengan santai

"Kok bapa bisa di sini?"tanya nya

"Suka2 saya lah. Saya tuh anak dari mami Laura dan papi Sultan."jawabku

"Baiklah jadi tujuan kami adalah ingin menjodohkan nak Kania dengan Arka putra kami."ujar papiku

"Apa?!"pekiknya

"Ish suara kamu gede banget"ujarku dengan kesal

"Bodo!!"jawabnya

TBC.

Update : 8 Juli 2019




My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang