Rencana

111 9 2
                                    

Elsa, Citra, Tasya dan Sona memasuki rumah mewah bertingkat itu yang tak lain adalah rumah milik Resha. Si anak pejabat terkenal.

Gerbang rumah itu terbuka otomatis.
Di dalamnya hanya ada seorang pembantu dan supir.

Mereka masuk ke dalam rumah itu dan langsung disambut oleh glamor nya hidup Resha. Barang barang mewah tertata rapi.

Mereka menaiki tangga menuju kamar Resha.

"E buset, ni kamar apa rumah. Luas amat" kagum Elsa.

"Njir,ni ranjang nya empuk banget."Tasya duduk di atas kasur.

"Sumpah,kalau gue jadi Lo Sha, gak bakalan pernah gue tinggalin ni ruangan" cerca Citra.

"Ni pemandangan dari jendelanya bagus banget" Sona mengeluarkan ponselnya.

Resha hanya tersenyum melihat tingkah laku sahabat nya itu.

" Eh, btw Lo gimana sama Ray? " Tanya Tasya.

"Ga tau, dia nya udah ngilang. Gak tau kemana"

"Ahh,Lo gak mau nyari tau sih. Dia kan liburan sebentar ke rumah Pamannya" jawab Citra.

" Cih, ya jelas Lo tau. Lo kan sepupunya." Ucap Sona.

Citra nyengir lebar.

"Bukan berarti ditinggal artinya putus kan?" Tanya Sona.

"Seenggaknya nih Sha, Lo coba chat dia, nanya sekarang dimana ya bla bla bla bla" tambah Elsa.

" Seandainya yang kalian pikir itu nyata" gumam Resha

" Idupin AC nya dong Son " pinta Tasya.

Sona meraih remote AC di meja belajar. Segera menghidupkan AC dengan suhu yang lumayan tinggi.

Resha masih tenggelam dalam pikiran nya.

" Pemandangan nya bagus euyy, foto foto kuy" ajak Citra.

Tak perlu diminta 2 kali mereka langsung merapat ke Citra.

Resha y ah baru menyadari suhu di sekitar nya sangat dingin terkejut. Keringat nya bercucuran.
Remote terletak cukup jauh dari tempatnya.
Resha melangkah kan kaki dengan gemetar. Berniat menurunkan suhu. Agar tidak terlalu dingin.

Namun niat yang terlalu indah. Remote itu hanya tinggal di raih,namun pertahanan nya runtuh. Badannya seketika ambruk. Tertelungkup di atas karpet.

"Sha, Lo gak ikut?" Tanya Sona namun pandangannya tertuju kepada ponsel.

Kamera ponselnya memantulkan tubuh Resha yang sudah ambruk.

"RESHAAAAAA" teriak Sona.

Yang lain pun ikut menoleh.
Sona segera berlari ke Resha. Membalikan tubuhnya. Hidungnya kembali mengeluarkan darah.

Pintu kamar Resha terbuka.

"Ya Allah Gusti, neng Resha nggak boleh dingin" teriak mbok Suti saat merasakan suhu disekitar nya.
Dia langsung menuju ke kamar Resha karena terdengar teriakan.

Mbok Suti berlari keluar. Memanggil pak Adi, sopir Resha.

Resha langsung dilarikan ke rumah sakit.

***
Sona meremas jarinya. Khawatir dengan keadaan Resha yang sedang ditangani oleh dokter .
"Terus sekarang gimana?" tanya Sona membuka pembicaraan.
" Gimana apanya?" Tanya Elsa.
" Kayaknya akhir-akhir ini Resha terlalu banyak pikiran" ucap Citra yang langsung mengerti dengan keadaan tersebut.

Tasya menyikut lengan Elsa.

"Emangnya,Resha punya penyakit apaan sih?"

" Nekorisma Nasofaring" jawab Elsa singkat.

Garis TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang