New couple D

110 11 4
                                    

"Bantuin gue dong Raa" David,sejak pagi tadi terus merengek kepada Rayla.  Jarang Rayla melihat David merengek seperti anak kecil. Dibalik sikap stay cool nya ,cuek, dingin. ia bisa saja berubah keterbalikan jika sedang berbicara dengan Rayla. Hanya berdua.

David ingin tau,apakah Dhea memiliki rasa dengannya. Apakah Dhea juga merasakan apa yang dirasakan David.

"Ya,apa yang mau ditolong?" Tanya Rayla dengan pandangan yang tak lepas dari buku.

" Kalo ngomong liat sama orang nya" David menarik buku tersebut.

Rayla mendesis kesal.
" Iya gue harus ngapain?"

" Lo tanya kek sama dia,dia lagi suka sama seseorang nggak? Atau hobi nya apa. Ya gitu lah"

" Ooh, itu mah gampang" santai Rayla.

" Lo mau kan bantuin?"

Tanpa menjawab pertanyaan David, Rayla mengedarkan pandangannya. Tampak Dhea yang baru saja masuk dan langsung melempar tatapan tanam ke Rayla yang dekat dengan David. Ia pura pura tak acuh,padahal ia melihat Rayla dan David tengah berbicara berdua.

" Tuh,Lo liat. Gue belum ngapa ngapain. Gue udah kena serangan" Rayla kembali duduk. David tak berani menengok ke belakang.

"Buruan pergi gih, ntar gue yang kena." Rayla mengambil buku yang ada di genggaman David.

David langsung berdiri dan keluar bertemu dengan teman temannya uang tak akan pernah berubah sampai mereka kelas 12 nanti.

Rayla menghela napas.
"Baru aja kemaren seneng. Sekarang Ini lagi. Kurang baik apa gue sama orang lain?"
Gumam Rayla.

Rayla menoleh ke belakang. Tampil Dhea yang menyantap bella makan siang nya sendiri. Hanya ada Rayla dan Dhea di dalam kelas saat itu.

Rayla berjalan ke arah Dhea dan duduk di hadapan nya. Rayla tersenyum lebar sambil melebarkan lubang hidung nya.

"Jangan bikin gue nggak nafsu makan" Dhea melirik Rayla sebentar.

Rayla terkekeh.
"Udah nggak apa apa. Tadi gue cuman bicara bentar sama David. "

Dhea mengangkat kepalanya.
"Bicara apaan?"

Rayla tersenyum jahil.
" Kepo kan Lo"

"Kalo cuman mau bilang lo bicara sama David tadi , gue juga tau" nada bicara Dhea naik se oktaf.

" eh, santai santai. Langsung aja ya, David suka sama Lo."

Dhea berusaha tetap biasa saja dan memasang tampang serius. Ia mengangkat telunjuknya di samping kepala lalu memutar jari telunjuk.
"Are you crazy?"

" idihh, sok nggak mau lo"

" Lo mikir dong Ra, Kemaren aja pas dia ngeberentiin teror cicak itu, dia kayak menjauh dari gue . Mana mungkin dia mau sama gadis yang manja dan penakut" jelas Dhea .

" mulai aja dulu. " Rayla menirukan intonasi sebuah iklan aplikasi online.

" palingan dia cuman iseng"

Rayla menghela napas panjang, bersiap memberikan penjelasan.
"Dhea Dara Anggita, Lo tuh harus—"

Kringgggg

Suara bel masuk menandakan habisnya waktu siswa untuk bebas dan bersiap kembali masuk ke dalam kandang.

Dhea menutup bekalnya

Rayla menatap Dhea serius.
" lo dengerin gue—"
Sebuah tangan menepuk pelan bahu Rayla.

David

Garis TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang