Masa lalu Ray

80 11 1
                                    

Tap tap tombol bintang di sudut kiri bawah nya yoii:)
Hppy reading❤️
***
"Ekhemm"

Rayla langsung terbangun dan Ray gelagapan kembali ke posisi semula. Rayla duduk kembali di tempatnya,menjaga jarak dengan Ray.
Kenapa ia bisa tertidur? Dan kenapa ia tidur di pundak Ray?
Pikiran itu mulai bertebangan di kepalanya.

"Anjayy,relationship nya cukup berkembang ya bosque" Acha terkekeh. Puas dengan mengejutkan mereka.

Ray mendelik tajam
"Apaan sih! Ganggu!" Ucapnya tajam.

"Ya Allah,sabar lah gue, Gue kapan diginiin sama Angga" ucapnya dramatis.

"Ngapain,Cha?" Tanya Rayla.

"Setengah jam lagi kembali ke hotel, muter muter gue nyari kalian,ternyata lagi romantis an disini!" Ucapnya tak terima.

"Ya udah lo duluan aja" kata Ray datar.

"Hehh,ya kali gue bakalan tetap disini!" Acha beranjak dari taman itu.

Rayla berdiri dari bangku taman itu.

"Mau kemana?" Tanya Ray

"Balik lah"

"Udah disini aja"

"Mau ngapain?"

"Duduk dulu" Ray menarik Rayla agar kembali duduk.

Ray menghela napas pelan
"Lo mau denger cerita gue?"

Rayla terdiam, mungkin ada sangkutannya dengan Resha.
Lalu mengangguk pelan.

***
Flashback On
"Papa janji,nanti malam kita makan bersama" ucap Nugraha tersenyum,sambil melahap nasi goreng sarapan pgi itu.

"Beneran pa?" Nadin sumringah.

Nugraha mengangguk.
"Papa akan datang ke sana setelah jam kerja"

"Janji pa?" Ray ikut antusias.

"Janji!" Nugraha tersenyum, bahagia melihat kedua anaknya senang.
——
"Kamu mau menghancurkan bisnis yang sudah dibangun selama ini??!!" Bentak Genta-papa Resha. Ia menendang meja di depannya.

"Saya sudah lelah menutupi semua kasus yang kamu lakukan!" Nugraha tetap tenang.

"Kita rekan dekat,semua media mengetahui hal itu, kamu mau nama kamu juga terjerat dalam hal ini?!" Genta terus emosi.

"Rekan?? Maaf,saya tak sudi lagi menganggap kamu rekan saya. Saya tak mau lagi menutupi semuanya. Ingat! Saya yang akan dilindungi oleh pihak berwenang karena saya yang mengadukannya!" Nugraha berdiri, menatap lawan nya itu.

"Kamu tidak bisa melakukannya!" Bentak Genta tak terima.

"Tentu saja saya bisa! Ingat kasus yang selalu kamu tutupi? Penggelapan uang,korupsi,pembunuhan, membayar hukum! Dan bodohnya saya mau menutupi semuanya!" Nugraha merapikan tasnya. Berniat untuk pulang.

"Saya akan ke kantor polisi besok! Kau masih memiliki waktu 24 jam untuk menyadari hal itu. Anak istri saya sudah menunggu untuk makan malam bersama!" Nugraha meninggalkan ruangan kerjanya. Menyisakan Genta yang tetap emosi tak tertahankan.

Genta mengambil ponselnya.
Mencari kontak seseorang.
"3 km dari pusat kota, jalankan dengan baik tanpa diketahui siapapun. Gunakan sarung tangan, jangan sampai meninggalkan sidik jari atau jejak apapun.Sampai orang orang mulai mencium bau bangkai dari dalam mobil itu.!" Genta menutup panggilannya tanpa menunggu balasan dari anak buahnya. Ia yakin keponakan nya akan melakukan rencana itu sebaik mungkin.

Flashback off
***
"Dan Papa nggak pernah tepatinya janjinya ke kami malam itu." Ray menunduk. Kenangan bersama Papanya mulai terputar di otaknya.
"Sarapan hari itu adalah makan bersama yang terakhir."

Garis TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang