Bad Day

93 9 0
                                    

Hari pertama bagi Rayla,dengan status menjauhi Ray.
Semuanya berjalan seperti biasa saja. Rayla mengira itu mudah. Ya kerena Ray belum hadir ke sekolah dan masih di opname selama 2 hari.
Hari itu tak ada yang menarik,bagi semua murid kelas 11 IPA 3. Karena hari itu, semua guru sesuai dengan jam mata pelajaran masuk lengkap. Tak ada istilah jam kosong hari itu.
Ya mungkin hari hari terasa menyenangkan hanya bagi Dhea dan David. Apalagi semenjak walas mendudukkan mereka semeja pula. Kebucinan keduanya membuat jiwa kejombloan yang lain meronta.

***
Hari kedua. Tetap biasa saja. Namun tak seburuk kemarin. Guru kesenian yang berbaik hati mengunjungi dinas pendidikan,maka kelas pun kosong. Kebahagiaan duniawi.

Apa kabar Rinai?
Tak ada lagi candaan hangat diantaranya dengan Rayla. Rayla yang berusaha agar semua keadaan tampak baik baik saja,seperti melemparkan senyuman kepada Rinai,justru semakin diacuhkan.
Rinai lebih sering  cabut kelas. Tergantung guru mapel nya. Setiap istirahat ia pergi entah kemana. Berkumpul dengan anak anak incaran BK mungkin jawabannya .

***
Ray tersenyum lega ketika sampai di sekolahnya. Ya walaupun pagi itu ia diantar Mamanya,karena Ray belum diperbolehkan membawa motor kembali.
Tangan yang masih diperban ia tutupi dengan memakai hoodie berwarna army.
Ia ingin segera sampai ke kelasnya.
Seseorang memotong jalannya. Rayla mempercepat langkahnya. Ia berusaha tetap tenang. Inilah saatnya menjauh.

"Eh,Raa" panggil Ray yang ingin berlari. Namun kakinya masih nyeri.

Rayla tak menghiraukan panggilan tersebut. Ia terus berjalan dengan langkah cepat.

Akhirnya Rayla sampai duluan dikelas. Ia meletakkan tasnya. Tak lama kemudian datang Acha dengan helm yang masih bertengger di kepalanya,ia memasuki kelas. Acha mengantungkan helm nya dan duduk di samping Rayla.

"Muka lo kusut amat kayak renang merah" Acha meletakan tasnya.

"Benang Cha bukan renang" jelas Rayla.

"Ada apa hari ini?" Tanya Acha.

"Lo masih pagi juga bawaan nya pengen ghibah. Tunggu matahari naik dulu"

"Hahh! Siapa siapa?" Tiba tiba saja Binta bangun di depan Acha dan Rayla. Mereka tidak mengetahui bahwa semenjak tadi ada Binta yang tiduran diantara kursi yang digabungkan.

Alangkah terkejutnya Acha dan Rayla.
" lo suka banget datang tiba tiba ya"
Acha mengelus dadanya.

"Yee, gue datang paling awal tadi. Tapi gue masih ngantuk." Binta menguap pelan.

Sheren memasuki kelas dan langsung mengusir Binta dari kursinya.
"Minggir Lo!"

"Yaelah mbak,sensitif amat, PMS ya?" Tebak Binta. Binta langsungengembalikan kursi Sheren ke tempat semula

"Diem lo Belalang Kebon!"

"Santai dong Karpet Mayat!"

"Sambal terasi!"

"Lap warteg!"

"Bungkus gorengan!"

"Udah ah,jadi laper gue" Rayla menengahi. Lalu tertawa,disusul Acha.

Rayla tak menyadari seseorang semenjak tadi terus memperhatikan nya.

***
Bel pulang sekolah. Rayla bergegas ke perpustakaan. Mengembalikan buku pelajaran yang disuruh oleh guru. Perpustakaan tampak kosong. Petugas pustaka pun tak ada di mejanya. Tanpa pikir panjang,Rayla meletakan bukunya di atas meja petugas dan langsung keluar.

Garis TeduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang