11

6K 679 40
                                    

SUDAH DIREVISI
.
.
.
.
.

Yunji terbangun dari tidurnya, matanya terasa sangat sulit untuk terbuka, bahkan kelopak matanya bengkak akibat habis menangis. Yunji mengingat suatu hal yang membuatnya merasa seperti ini dan bahkan sampai menangis. Tidak dipungkiri bahwa Yunji masih mengingat bait kalimat yang keluar dari mulut namja itu. Seakan tidurnya sia-sia bahkan jika dia tidur sepanjang tahun pun belum tentu bisa melupakan hal itu.

Yunji berniat pergi ke kamar mandi, mencuci mukanya sekedar untuk menyegarkan diri. Namun suara ketukan pintu membuat langkahnya seketika berbalik. Bahkan penampilannya pun tidak dia sadari.

"Siaa--pa" apa ini kenapa dia kesini.

"Apa kau baik baik saja?" ucapnya. Yunji pun baru sadar akan penampilannya, buru buru dia merapikan rambutnya yang berantakan.

"Hentikan, rambut barumu itu lebih bagus dari biasanya" sekilas ada segurat senyum dalam wajah namja itu.

Menyebalkan

"Kau belum menjawab pertanyaanku, ada apa denganmu?" Suara ini sangat berbeda dari yang tadi pagi dia dengar di balik pintu. Secepat itu dia berubah? Yunji jadi teringat kejadian tadi pagi.

"Apa perdulimu, lagi pula jika aku mengatakan yang sebenarnya bukanlah kau tidak akan percaya" entah apa yang ada di pikiran Yunji, apa dia tidak sadar akan apa yang dia ucapkan.

Namja di hadapannya memiringkan sedikit kepalanya bingung. " Maksudmu tidak percaya? Apa ka-"

"M-maaf Jungkook, bukan seperti itu. Aku han-" raut wajah Yunji berubah gelisah, tidak yakin Jungkook akan mempercayai ucapannya.

"Kau mendengar pembicaraan kami?" Tanyanya spontan dengan nada dan wajah yang berubah dingin.

"B-buka itu aku tidak se-" ucapannya kembali terpotong, dapat dia lihat ekspresi wajah jungkook yang benar benar tidak mengenakkan.

"Sengaja ataupun tidak, kau sudah mendengarnya" ucapnya dingin dengan wajah yang teramat datar.

"Maaf"ucap Yunji lirih. Kenapa jadi aku yang menjadi merasa bersalah, seharusnya kan dia. Dasar

Hening.

"Ada apa kau kemari, apa kau perlu sesuatu?" Tanya Yunji berusaha mencari topik, dia sangat tidak tahan dalam situasi canggung ini.

Seketika wajah namja di hadapannya berubah serius "bisakah kita bicara didalam, aku tidak ingin ada yang mendengar ini"

Yunji hanya mengangguk dan kemudian mengajak jungkook kedalam.

"Duduklah aku akan segera kembali" ucap Yunji tanpa menunggu jawaban dari seseorang yang diperintahkannya.

Yunji berlari ke kamar mandi, dia berdiri di hadapan cermin, melihat pantulan wajahnya. Di benar benar malu, seperti apa penampilannya tadi? Sekarang saja matanya masih sedikit bengkak dengan rambut yang terlihat masih acak acakan, Yunji yakin penampilannya tadi lebih kacau dari ini. Belum lagi dia ketahuan menguping pembicaraan Jungkook. Memalukan.

***

Yunji kembali dari kamar mandi dan langsung menghampiri Jungkook

"Cepatlah, apa yang ingin kau katakan?" Ucap Yunji to the points

"Bisakah kau sedikit ramah, aku akan berusaha untuk menceritakan semuanya agar kau mengerti masalahku" ketus jungkook

"Maafkan aku" Yunji beralih duduk di hadapan Jungkook.

"Bukan di situ, duduklah di sampingku" ucap jungkook sambil menggeser duduknya untuk memberikan Yunji ruang

Apa dia kerasukan? Tiba tiba bersikap manis, apa jangan jangan setan penghuni di sini-

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang