27

4.7K 490 21
                                    

SUDAH DIREVISI
.
.
.
.
.

Seorang namja berdiri di bawah guyuran air shower. Matanya memejam, menikmati dinginnya air yang menyapu kulit putihnya.

Dingin dan jernihnya air nyatanya tidak membawa hal yang sama pada hati dan pikirannya. Hatinya terus berkecamuk ketika menyadari hal aneh dalam dirinya sejak beberapa minggu yang lalu.

Suaranya, vocalnya

Semua serasa tidak sama lagi ada bagian dadanya yang terasa sesak ketika ia mencoba untuk meloloskan barang satu bait vocal saja.

Namja itu memejamkan matanya, menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya perlahan sampai sebuah alunan mulai sedikit terdengar.

Awalnya semua mengalun begitu tenang sebelum ia akan mengambil titik puncak vocal dan merasakan dadanya seperti ditekan oleh sebuah benda yang bermuatan.

"AKHHHH!" Namja bermarga jeon itu menjambak rambutnya yang basah.

Satu hal pasti yang kini berputar di otaknya, ada sebuah fakta besar yang belum ia ketahui. Sebuah fakta besar yang berpengaruh terhadap semua yang dialaminya saat ini.

***

Seorang yeoja tengah terduduk di sofa, matanya memandang objek yang menayangkan sebuah drama Korea tanpa niat sama sekali.

Tidak butuh waktu lama, hanya tidur seharian saja sudah cukup untuk membuat tubuh gadis itu kembali sehat.

Namun dalam hatinya ia merutuki sahabatnya sendiri, yang meninggalkannya dengan semua kebosanan yang sedari tadi telah menghampirinya.

Dia pergi entah kemana, meninggalkan Yunji sendirian di apartemen dan mengurungnya.

Yunji beranjak dari sofa hendak menuju kamarnya, samapai satu bel apartemen berbunyi dan membuat langkah Yunji berbelok.

Yunji bersumpah jika yungmi kembali, dia akan menyemprot sahabatnya itu dengan berbagai umpatan.

Yunji mengambil nafas dalam dalam sebelum tangannya membuka pintu apartemen.

"Dasar gila, anjing, setan sial---"

Deg

Yunji kembali merutuki dirinya yang ceroboh tanpa melihat siapa orang yang datang.

Kini Yunji membalikkan seribu umpatan itu untuk dirinya sendiri.

"Tutup mulutmu, jika kau tak mau bibirku sendiri yang menutupnya" namja ini sempat terkejut mendapatkan sebuah umpatan secara tiba tiba.

"Heheheh, M-maaf. Aku pikir kau yungmi" ucap yunji menahan malu.

"Kau punya dua mata kan? Apa itu tidak cukup untuk melihat perbedaan antara aku dan yungmi?"

Yunji hanya diam, dia terlihat begitu bodoh sekarang

"Sudahlah, kau membuang waktuku saja. Ada yang ingin kutanyakan" ucap namja itu kembali

"Masuklah" Yunji memberikan jalan untuk namja satu ini memasuki apartemennya.

Jujur, Yunji masih malu terhadap dirinya sendiri.

Kini unji mendapati dirinya tengah duduk di satu sofa dengan jungkook, namun dengan jarak beberapa cm.

"Cepat katakan, aku tau kau kemari ada maksud tertentu" ucap Yunji to the points.

"Aku ingin mengetahui fakta yang sebenarnya"

"Maksudmu?" Yunji mulai was was akan arah pembicaraan mereka.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang