22

5.1K 560 45
                                    

SUDAH DIREVISI
.
.
.
.
.

Seorang gadis tengah menatap langit malam. Sedirian.

Di tengah kegelapan, cairan bening itu mengelir seperti kristas yang bercahaya.

Apa hal selanjutnya yang telah Tuhan rencanakan untukmu?
Jika bisa, biar aku saja yang berada di posisimu.
Fakta itu, bisakah kau menerimanya? Setelah mendengar itu bisakah kau tetap baik baik saja seperti dulu?

Bahkan kini isakannya menggema di areal yang sepi ini. Dinginnya angin malam bahkan sedari tadi telah menusuk tulangnya.

"Aku tau kau pasti disini"

Suara seseorang terdengar jelas di tempat yang sunyi ini.

"Kau menangis lagi?"

Yunji masih tidak menghiraukan perkataan dari orang itu. Kini mata Yunji hanya menatap lurus ke depan, membiarkan anak rambutnya terbang dan cairan di seluruh permukaan wajahnya mengering karena angin.

Kini orang itu beralih duduk di samping Yunji.

"kami akan menyetujui rencanamu. Aku tau kau telah menyiapkan yang terbaik"

Yunji masih tetap diam tak bergeming.

"Kami juga memutuskan akan berhenti, kami tidak mau membuatnya merasa sendiri"

"Apa kalian yakin ingin berhenti dari dunia yang sudah membesarkan nama kalian?"

"Tentu saja"

Setelah mengatakannya,orang itupun pergi dari hadapan Yunji. Membiarkan Yunji kembali merasakan dinginnya malam sendirian.

Aku harap ini berjalan dengan baik

***

Yunji memasuki bilik kamar jungkook, menatap objek di depannya saja sudah membuat darahnya berdesir hebat.

Yunji duduk di salah satu kursi besi yang ada di samping ranjang jungkook.

"Maaf" ucap Yunji lirih sambil menggenggam tangan jungkook.

"Maafkan semua hal yang aku akan lakukan"

Yunji terdidur di samping ranjang jungkook dengan posisi terduduk.

Jika kalian bertanya dimana yang lain? Semua member telah pulang untuk beristirahat, sedangkan appa dan eoma jungkook, mereka juga pulang kerumahnya untuk beristirahat. Seperti biasa yunji lah yang bersikeras untuk tetap disini. Menjaga jungkook, berharap jungkook akan sadar dan bisa melihatnya untuk pertama kalinya ketika jungkook sadar nanti.

Fyi, orang tua jungkook juga sudah mengenal siapa Yunji.

***

Yunji terbangun dari tidurnya ketika cahayanya matahari menerpa permukaan wajahnya.

Yunji merasakan lehernya begitu sakit, ya itu karena posisi tidurnya yang benar benar tidak bisa dibilang layak.

Tapi tunggu, Yunji juga merasakan bahwa kepalanya begitu berat. Tunggu ini bukan sakit kepala.

Yunji mengerjapkan matanya berkali kali. Apa ini?

Tangan besar berada di atas kepalanya. Yunji langsung beralih menatap objek satu satunya yang mempunyai tangan disini.

"Jungkook" panggil Yunji pelan.

Dapat ia rasakan kelopak mata jungkook sedikit bergetar. Pertanda bahwa ia akan membuka matanya.

"Tunggu, aku akan memanggil dokter" baru saja Yunji ingin menekan tombol merah di dinding, genggaman tangan jungkook mengerat.

Yunji menatap ke arah jungkook yang hanya ditanggapi dengan gelengan.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang