47

3.7K 333 35
                                    

Katakan saja bahwa kyungmi adalah sahabat yang kurang ajar karena tidak mengetahui keterpurukan sahabatnya.

Bahkan seminggu setelah kepulangan yunji ke Indonesia, kyungmi baru kalang kabut mencari keberadaannya. Bahkan yang paling membuatnya ingin memaki tertahan adalah, sahabatnya itu yang tiba tiba akan menikah tiga hari lagi dengan cinta masa lalunya.

Kyungmi tak habis pikir. Tapi mau bagaimana lagi? Kyungmi juga tidak bisa melihat sahabatnya terus terpuruk seperti ini.

"Kau yakin akan keputusanmu?" Entah sudah berapa kali kyungmi menanyakan hal yang sama semenjak ia ikut kembali ke Indonesia.

"Tidak ada harapan, lihatlah" yunji mengarahkan handphone nya paka kyungmi.

"Bahkan sudah hampir seminggu aku kembali, dia tidak mengirimku pesan satupun atau bahkan niat mencariku. Aku memang tak berarti kyungmi. Berhentilah membicarakannya, aku muak" lanjut yunji. Pun kini kyungmi hanya diam dan sibuk membantu yunji untuk menyingkirkan barang barang yang berbau jungkook di kamarnya.

Namun keheningan terpecah setelah seseorang membuka pintu dan masuk begitu saja, menyadari akan posisinya kyungmi pun memilih untuk keluar dengan alasan haus.

"Apa masih pusing?" Kini Daniel duduk di samping yunji yang tengah menggulung poster poster kesayangannya.

"Daniel kau yakin?" Tanya yunji balik dengan raut muka yang sulit diartikan.

"Tentu saja. Apapun yang terjadi padamu,itu adalah tanggung jawabku. Aku benar benar tulus mencintaimu bagaimanapun keadaanmu" Daniel menangkup pipi yunji, menghapus air mata yang kembali mengalir pada sudut matanya.

"Terimakasih, aku akan berusaha mencintaimu" yunji memeluk Daniel, menyandarkan kepalanya pada dady pria yang tiga hari lagi akan menjadi suaminya.

***

"Yunji jangan lari lari nak" ucap sang ibu yang melihat anaknya berlari menuruni tangga.

"Aku harus cepat Bu, Daniel sudah menungguku. Aku pergi ya" yunji memeluk ibunya sekilas sebelum kembali melangkahkan kakinya menuju pintu utama.

"Hati hati"

Dengan cepat yunji menghampiri mobil yang sudah tepat berada di depan rumahnya.

"Selamat pagi calon istriku" ucap Daniel yang menyambut kedatangan yunji ketika yunji baru saja mendaratkan bokongnya pada kursi mobil.

"Selamat pagi" balas yunji.

"Pasang sabuk pengamanmu, aku tidak ingin kalian kenapa Napa" yunji tersenyum manis kepada Daniel dan memasang sabuk pengamannya sendiri.

Setelah itu mobil pun melaju meninggalkan areal rumah yunji.

***

Sebuah mobil hitam telah berhenti di sebuah butik, pun setelahnya nampak sepasang calon suami istri yang keluar dari mobil dan berjalan memasuki butik.

Setelah kurang lebih tiga puluh menit lamanya, pasangan itu kembali keluar dengan membawa beberapa peaper bag di tangan sang pria.

"Kita mau kemana sekarang?"

"Kita makan dulu, aku yakin kau belum sarapan" Daniel mengusap puncuk kepala yunji pelan sebelum membuka pintu belakang mobil dan menaruh peaper bag disana, kemudian kembali membukakan pintu depan mobil untuk yunji.

"Terimakasih"

"Sama sama sayang" Daniel langsung menutup pint, setelahnya ia mengitari mobil dan mendudukkan dirinya di kursi kemudi. Tak lama kemudian tampak mobil tersebut menjauh dengan kecepatan sedang.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang