45

3.9K 387 87
                                    

(play : jungkook- still with you)

Pelangi belum tentu datang setelah hujan, bisa saja hujan semakin deras hingga muncul gemuruh dan petir. Membuat orang orang makin terperangkap dalam ruangan, hanya dapat menyaksikan. Meski tak dapat dipungkiri beberapa orang dengan keberanian menerobos badai yang ada.

Hanya beberapa orang dan yunji tak termasuk di dalamnya, badai yang datang membuatnya takut hingga yunji memilih untuk pergi dan meringkuk kan diri. Berusaha menghindar dari badai yang datang pada dirinya. Mungkin penggambaran dari musim semi sementara hingga badai datang dan menghancurkan semuanya, membuat bunga bunga rusak seketika adalah penggambaran yang lebih tepat untuk dirinya.

Nyatanya yunji hanya dapat menikmati sesaat musim semi yang ia impikan. Kini ia harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa tempatnnya tak seharusnya disini. Merasakan keindahan bunga bunga bukanlah haknya.

Dengan sekuat tenaga yunji membuka dan mengeluarkan seluruh isi lemarinya. Mengabaikan dering telepon yang tak henti hentinya berbunyi, nyatanya sang pemilik nama yang tertera justru membuat hatinya berkecamuk seolah dihujam dengan ribuan pisau pada reluang hatinya. Sakit sekali.

Yunji langsung mematikan handphone nya setelah sempat ia mengecek jadwal penerbangan bandara malam ini. Yunji hanya menyeret koper kecil yang mampu dibawanya. Mungkin semua barang barang di apartemen pemberian seseorang ini bisa menjadi saksi sekaligus jawaban dari sekian banyak pertanyaan yang muncul nantinya.

Melangkahkan kaki pada trotoar yang dingin, yunji berjalan dalam kesendirian di tengah malam. Isakan tangis mengiringi setiap langhahnya yang meninggalkan jejak air mata. Suasana gerimis seolah mendukung yunji untuk pergi secepatnya.

Ingin rasanya yunji berlari memeluk dan berteriak di depan Jungkook atas nyataan yang dihadapinya. Yunji mendudukkan diri pada kursi taman, memeluk kakinya sendiri untuk memberikan kehangatan dari baju yang mulai sedikit basah akibat gerimis. Kini semua kenangan manis yang ia dapatkan luruh dalam derasnya air mata, menyatu dengan hujan yang turun semakin membasahi dirinya.

"Jungkook kenapa?" Yunji memukul dadanya yang kian sesak.

"Kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku hiks. Jika kau memang tidak memberiku ruang di hatimu, tolong jangan berikan aku harapan hiks"

"Ini sakit jungkook-ahh. Tapi aku lebih benci diriku sendiri, sedalam apapun kau memberiku sakit, aku tidak bisa berhenti mencintai" yunji membenamkan kepalanya pada lipatan lutut. jika bisa, ingin sekali rasanya yunji mengulang waktu hingga dia tak seharusnya berharap lebih akan apa yang jungkook berikan.

Yunji sadar betul posisinya, maka dari itu biarkan dia mencari posisi yang sebenarnya dan pergi.

***

Pagi menjemput jungkook dari alam bawah sadarnya. Sinar matahari menjadi penyambut paginya. Hal pertama yang dia lakukan adalah mengecek handphone, ternyata seseorang tak kunjung membalas pesannya. Meski tadi malam kekhawatiran sempat melandanya, jungkook masih berfikir positif bahwa yunji tertidur.

Baru saja tangannya ingin bergerak untuk menekan ikon telepon, dering telepon lebih dulu terdengar. Tapi nama yang tertera bukan nama yang hendak ia hubungi. Namun bagai manapun mau tidak mau jungkook tetep mengangkatnya.

"Hal-"

"Jungkook cepat cek pesanku sekarang, ini penting jika kau ingin menyelamatkan hubunganmu"

(Play : BTS- your eyes tell)

Belum sempat jungkook menjawab, sambungan telepon dari taehyung telah terputus begitu saja. Dengan gerakan malas Jungkook membuka pesan dari Hyung nya yang dikata penting itu.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang