18

5.2K 578 8
                                    

SUDAH DIREVISI
.
.
.
.
.
Author sarana buat muter lagu yang melo hehehe

Seorang pria paruh baya tengah menatap putri satu satunya yang tengah mematung berdiri di balkon kamarnya.

Bahkan semenjak beliau pulang kemarin, ia tidak mendapatkan sapaan sama sekali dari sang putri. Ia hanya mampu melihat putrinya secara diam diam saat dia merasa tak sadar.

Dalam hati beliau sangat khawatir, namun dia tidak mau memaksa putrinya untuk menceritakan semuanya jika bukan atas kemauan putrinya sendiri.

Namun beliau sadar, tanpa ada yang berani memulai, kita tak akan pernah tau yang sebenarnya.

Dengan ragu ayah Yunji mendekati purtinya.

"Putri ayah ada masalah?" Tanya ayah Yunji sambil memegang bahu purtinya lembut.

Yunji yang sadar akan kehadiran sang ayah langsung mengusap sisa air matanya.

"Ceritakan pada ayah" pinta ayah Yunji yang kini sudah menggenggam tangan purtinya.

Yunji hanya menunduk dalam menyembunyikan air mata yang memilih untuk terus keluar.

"Sejak kapan putri ayah jadi sosok yang lemah hm?" Sang ayah mengusap punggung tangan Yunji lembut.

"Bukankah putri ayah kuat? Ceritakan pada ayah, ayah tidak apa apa. Justru dengan kamu bercerita ayah akan merasa lebih lega"

Grep

Yunji langsung memeluk sang ayah dan menangis terisak.

Kini ayah dan putri itu sedang duduk di pinggir ranjang Yunji.

"Ayah tau Jungkook?"

Sang ayah mengangguk. Yunji pun menceritakan segalanya. Dari dia menonton konser hingga menemukan kondisi jungkook yang sesungguhnya dan berakhir dengan pernyataan yang Yunji dengar kemarin dari namjoon.

"Jungkook  hiks dia hiks mengalami kecelakaan bersama managernya hiks" Yunji menggigit bibir bawahnya untuk menahan isakan yang keluar dari mulutnya.

"M-manager Sejin hiks yang mengendarai mobil hiks terkejut k-karena seseorang tiba tiba menghadang mereka di tengah jalan hiks. Alhasil manager sejin membanting stir, dan d-dan saat itu pula sebuah truk pembawa besi hiks panjang melaju dengan kecepatan kencang, dan Jungkook....." Yunji tidak sanggup lagi mengatakan semuanya. Sang ayah langsung membawa putrinya ke dalam dekapannya.

"B-besi itu memecah kaca mobil Jungkook dan mengenai dada kiri Jungkook" Yunji meraung menangis sejadi jadinya.

"Kenapa kau tidak mengatakan pada ayah?" Ayah Yunji mengusap punggung putrinya yang bergetar hebat.

Yunji hanya diam dengan tangis yang semakin menjadi, membuat kaos hitam yang dikenakan sang ayah menjadi basah.

"Kau ke Korea besok" Yunji menggeleng dalam pelukan sang ayah.

"Ayah baik baik saja di sini, lagi pula masih ada ibu dan kakakmu, sekarang dia lebih membutuhkan keberadaanmu Yunji" ayah Yunji melepaskan pelukannya dan menangkap pipi Yunji.

"Putri ayah kuat, jangan menangis nee. lihat ayah sekarang ayah sudah sehat, kau tidak perlu khawatir. ayah akan meminta jisung mengurus semuanya. Beristirahat besok pagi kau akan berangkat"

Mereka kembali berpelukan, Yunji merasa sedikit lebih tenang.

"Terima kasih ayah" ucap Yunji pelan namun masih bisa di dengar sang ayah. Dan tanpa sadar Yunji langsung tertidur dalam pelukan sang ayah.

***

Yunji berpamitan dengan ayah dan ibunya.

"Ayah aku pergi, jaga kesehatan ayah" Yunji melepaskan pelukannya dan beralih ke sang ibu.

"Putri ibu yang kuat, jangan khawatir, ibu akan menjaga ayah. Dia lebih membutuhkanmu" ucap ibu Yunji sambil memeluk putrinya.

Kemarin setelah Yunji tertidur, ayahnya langsung membicarakan semuanya kepada ibu Yunji dan jisung. Mereka benar benar terkejut mendengar fakta itu.

Titt

Suara klakson mobil menginterupsi, membuat Yunji melepaskan pelukannya.

"Pergilah, hati hati" Yunji langsung menuju mobil yang di dalamnya terdapat jisung yang sudah duduk di kursi kemudi.

"Sudah siap?" Tanya jisung yang hanya di balas anggukan oleh sang adik.

Selama di perjalanan hanya suara alunan musik yang mendominasi. Satupun dari mereka tidak ada yang ingin membuka obrolan, Yunji yang melamun dan menatap ke arah jalan dan jisung yang fokus menyetir dan sesekali melirik sang adik.

***

"Kau baik baik di sana, janagn terlalu menghawatirkan ayah. Aku dan ibu akan menjaganya. Kau fokuslah, dia lebih membutuhkan keberadaanmu sekarang" jisung memeluk Yunji.

"Terimakasih kak, aku pergi" setelah melepaskan pelukannya, Yunji berjalan menjauh.

Jisung sangat menyayangi Yunji, meski kadang ia meledek adiknya karena menyukai hal hal yang berbau Korea. Jisung berharap apa yang diinginkan Yunji suatu saat akan bisa menjadi hal yang nyata.

"Aku harap kau mendapatkan yang terbaik" ucap jisung pelan ketika Yunji menghilang di balik pintu kaca.

maaf kalo dikit dan feel-nya ga dapet.

From: Pacar jungkook
Jeon G.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang