44

4K 408 80
                                    

Setelah merampungkan sarapan, yunji langsung berdiri mengingat sedari tadi pintu apartemen berbunyi tanpa henti.

Melangkahkan tungkai menuju pintu utama, tangan yunji langsung terulur memutar gagang pintu.

"Jung-jimin?" Yunji menatap pria yang tengah melemparkan senyum manis padanya.

"Ada apa?" Tanya yunji heran, tidak biasanya Jimin datang ke apartemennya. Apalagi sendirian.

"Tidakkah kau menyuruhku masuk? Tidak baik berbicara diluar" ucapan Jimin membuat yunji tersadar, pun yunji langsung membuka pintu sedikit lebih lebar dan membiarkan Jimin masuk.

"Ada apa Jim? Tidak biasanya" yunji kembali bertanya ketika mereka telah mendudukkan diri di sofa

"Beginikah caramu menyambut tamu? Mana mimumnya?" Dasar tidak tau malu si bantet ini.

Yunji menghembuskan nafas kasar di samping Jimin, setelah itu dia bangkit dan menuju dapur untuk membuat Lemon tea.

"Ini, apa lagi yang kau minta?" Yunji menjadi kesal sendiri karena sedari tadi Jimin terus membalik pertanyaannya.

"Santai saja, jungkook tidak akan marah jika melihatku berdua denganmu disini" Jimin langsung mengambil lemon tea dari tangan yunji, sebelum menariknya dan membuat yunji mendarat tepat di sampingnya.

"Apa yang kemarin kau lakukan bersama jungkook?" Jimin berucap dengan jarak yang begitu dekat, membuat yunji menegang. Namun nyatanya pertanyaan yang dilontarkan Jimin lebih membuat yunji ingin pingsan saja.

"A-apa?"

"Katakan saja, aku sudah tau. Tapi aku ingin mendengar langsung darimu" tatapan mengintimidasi Jimin membuat yunji takut. Sebenarnya dia tak tau pasti hanya saja Jimin memperhatikan cara berjalan yunji yang sedikit aneh. Lagipula pria dewasa seperti Jimin pasti mempekerjakan otaknya dengan cepat jika menyangkut hal seperti itu.

"A-aku a-aku dia-"

"Apa yang kau lakukan disini Hyung?" Yunji terlonjak kaget ketika mendapati Jungkook yang tiba tiba berdiri di belakangnya. Baru saja yunji ingin bernafas lega karena bisa menghindari pertanyaan Jimin, matanya bertemu dengan mata elang jungkook.

Jungkook melayangkan tatapan tak suka pada Jimin, pun atmosfer disekelilingnya sedikit mencekam. Menyadari posisinya yang masih berdekatan dengan jimin dan belum sama sekali bergeser, dengan cepat yunji langsung berdiri yang menghampiri jungkook.

"J-jungkook duduk dulu" bukannya menghiraukan ucapan yunji, jungkook malah mendekati Jimin.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku Hyung" dapat yunji dengar bahwa Jungkook menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Jungkook-ahh tenang. Aku hanya disuruh oleh yoongi Hyung untuk memastikan bahwa yunji pulang. Dia takut kau membawanya ke tempat lain" Jimin menaik turunkan alisnya

"Seperti yang kau lihat dia baik, sudahlah kau pulang saja Hyung" jungkook kesal sendiri melihat Hyung mininya itu yang kerap kali suka menggodanya.

"Yunji hati hati, jungkook ganas" teriak Jimin sebelum benar benar menghilang di balik pintu.

"Sialan Hyung" Jungkook pun ikut berteriak yang pastinya masih didengar oleh Jimin meskipun pintunya telah tertutup.

Jungkook langsung menghampiri yunji dan memeluknya erat, yunji juga sempat terkejut karena belum terbiasa dengan tindakan tiba tiba jungkook.

"Apa yang dia lakukan padamu?" Tanya jungkook sambil menelusup kan kepalanya ke leher yunji.

"Tidak ada"

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang