16

5.4K 573 13
                                    

SUDAH DIREVISI
.
.
.
.
.

Yunji menyeret kopernya menuju taxi yang berhenti di hadapannya.

Yunji menaiki taxi dan mengecek jam yang melingkar di tangannya.

Pukul 00.50 WIB

Yunji mengambil handphonenya di dalam saku celana dan menyalakannya.

Yunji tidak mendapat pesan atau balasan apapun dari manager sejin setelah dia mengirimkan pesan akan kembali ke Indonesia.

Yunji menyebutkan salah satu nama rumah sakit kepada supir sebagai tempat tujuannya.

Sekitar 30 menit akhirnya Yunji sampai ke tempat tujuannya.

Yunji berjalan cepat sambil menyeret kopernya, sesekali ia melihat layar handphonenya yang menunjukkan alamat kamar yang harus ia tuju.

Yunji berhenti setelah belokan, dia langsung menangkap sosok ibunya.

"I-ibu" Yunji langsung menghampirinya ibunya yang tengah berjongkok di lantai dan menundukkan kepalanya menyembunyikan tangis.

Yunji langsung memeluk tubuh rapuh ibunya dengan erat, berusaha tegar untuk ibunya.

"Kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Yunji pada ibunya, membuat sang ibu mengangkat kepalanya.

"Yunji" ibu Yunji langsung memeluk putrinya erat dan menangis tersedu sedu, Yunji hanya mampu mengusap punggung ibunya perlahan.

"Ayahmu tiba tiba terkena serangan jantung, ibu juga tidak tau kenapa ini bisa terjadi pada ayahmu" air mata Yunji langsung keluar dari bendungannya. Yunji berusaha tetap tegar untuk bisa menguatkan ibunya.

"Ibu duduk dulu, ibu sudah makan?" Sang ibu hanya menggelengkan kepala lemah.

"Aku akan segera kembali, ibu tunggu disini" ucap Yunji yang langsung pergi meninggalkan ibunya.

****

Yunji kembali dengan membawa dua kotak bubur dan satu botol air mineral.

Yunji mendapati ibunya yang kini tengah bersandar di bahu kakaknya, jisung.

"Ibu makan dulu, aku tau ibu lapar" pinta Yunji sambil mengeluarkan sekotak bubur.

"Ibu tidak bisa maka, jika ayahmu masih seperti ini"

"Ibu harus makan, ibu adalah kekuatan ayah. Aku yakin jika ibu kuat ayah akan kuat" ucap jisung pada ibunya.

"Yang dikatakan kakak benar, ibu harus kuat. Jika ibu sakit siapa yang akan menguatkan ayah? Ibu makan ya" Yunji menyuapkan sesendok bubur ke mulut ibunya.

"Kenapa kau bisa pulang cepat, apa kau tidak bekerja?" Tanya jisung.

"Keluargaku lebih penting kak" ucap Yunji.

Ibu mereka yang mendengar percakapan kakak beradik itu tertegum dan langsung mengusap pipi kedua anaknya.

"Ibu beruntung memiliki kalian" ucapnya dan langsung memeluk anaknya yang kini sudah menginjak usia dewasa.

Fyi, Yunji dan jisung hanya selisih dua tahun, Yunji yang berumur 23 tahun dan jisung yang berumur 25 tahun. Umur jisung memang sudah sangat matang, namun dia belum menikah karena tepat satu tahun lalu dia mendapatkan gelar S2 nya dengan jurusan hukum.

***

Pukul 05.00 WIB

Yunji memasuki bilik tempat ayahnya dirawat.
Mata Yunji memanas menyaksikan ayahnya terbaring lemah di atas ranjang.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang