36

4.3K 475 27
                                    

Sesuai janji, double up nihh
Happy reading, jangan lupa vote

Yunji masih berkutat dengan pemikiran konyolnya, bahkan ketika Daniel memutuskan untuk pulang beberapa menit yang lalu dengan alasan mempersiapkan keperluannya besok, yunji pun tak begitu perduli.

Yunji mengusap sendiri wajahnya karena merasa malu. Bagaimana mungkin otak bodohnya itu berfikir bahwa seorang Jeon Jungkook kini tengah cemburu terhadapnya.

"Sialan"

"Siapa yang kau umpati"
Yunji terperanjat kaget ketika mendapati pria yang dipikirkannya kini berjalan santai ke arahnya dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana jenasnya

Tampan, cool, dan sexy?

Yunji kembali merutuki kebodohannya karena tidak bisa berberpaling, yunji masih setagnan di tempat sampai sebuah tangan menyentuh punggung tangannya pelan. Demi apapun darah tubuh yunji berdesir hebat.

"Bagaimana keadaanmu" ucap jungkook yang kini duduk di samping ranjang rumah sakit.

"H-hah?" Yunji benar benar kehilangan kewarasannya saat itu.

"Apa setelah koma kau jadi tuli?" Yah sikap itu, sikap menyebalkan yang yunji rindukan

"Kau pulang saja jika kau tidak ikhlas menjengukku" yunji membalikkan tubuhnya memunggungi jungkook.

"Apa kau marah karena aku memergokiku sedang bermesraan dengan kekasih silanu itu?" Tanya jungkook sarkastik.

"Dia tidak sialan, kau yang sialan" yunji merasa jengah dan memilih untuk mendudukkan tubuhnya.

Hening

Yunji merutuki mulutnya yang asal bicara, apa jungkook merasa tersinggung? Yunji jadi takut menyakiti pria yang kini duduk di hadapan dengan tatapan datar.

"M-maafkan aku, m-aksudku aku yang sialan. Yah aku"

Dasar yunji bodoh

Jungkook menahan dorongan dalam bibirnya yang seolah memerintah untuk melengkungkan senyum. Jungkook masih tidak bergeming.

"Jungkook oppa aku benar benar tidak bermaksud. Mian" ada sedikit nada manja pada kalimat yang dilontarkannya yunji. Membuat jungkook benar benar ingin mencubit pipi gadis itu.

"Lagi pula dia bukan kekasihku" kini yunji benar benar merasa bersalah, dia menundukkan kepalanya agar cairan bening yang sudah terkumpul itu tidak terlihat.

Entah kenapa diam diam jungkook menghembuskan nafas lega. Jungkook menyadri yunji menangis, sejujurnya dia sedikit panik. Namun dengan wajah aktornya dia bisa mengontrol itu dengan mudah.

"Kenapa kau seperti sedang menjelaskan kesalah pahaman pada kekasihmu"

"A-apa?" Yunji refleks menoleh, membiarkan jungkook melihat matanya yang merah berair itu.

"Tidak apa" ucapan jungkook berhasil membuat yunji mendaratkan satu pukulan di lengan berotot jungkook.

"Bagaimana?"

"Apanya?" Jungkook tak mengerti atas pertanyaan yang yunji lontarkan.

"Keadaanmu" demi apapun Jungkook merasa bayak kupu kupu berterbangan di perutnya.

"Yah, seperti yang kau lihat aku sudah sembuh. Seharusnya aku yang bertanya begitu padamu" ujarnya dengan senyum manis sampai tulang pipinya terangkat dan menimbulkan kerutan di sekitar matanya

Lucu

"Yooswa Noona memang benar benar merawatmu dengan baik"

"Akan lebih baik jika kau yang merawatku, jadi saat aku kambuh kau akan mendekapku agar aku tenang" sepertinya menggoda yunji akan menjadi hobi baru yang menyenangkan

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐋𝐎𝐆 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang