3. GELISAH

774 106 2
                                    


Siang semuaa!!!
Adakah yang menunggu cerita ini update??

'Aku terlalu terpana dengan tingkah yang kau berikan padaku ingga aku lupa bahwa kamu bisa menyerah kapan saja. '

~ Sagala Reiko Cleopatra ~

*siang-siang liat yg syeger dulu gais*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*siang-siang liat yg syeger dulu gais*

↓↓↓

"Gala pulang. "

"Halo sayang, kenapa baru pulang? " tanya sang Bunda yang memiliki nama Reisha.

"Tadi Gala mampir ke taman dulu, tumben Bunda udah pulang jam segini biasanya kan di rumah sakit. " ucap Gala dengan memeluk tubuh Bundanya yang hangat.

"Bunda lagi gak ada jadwal praktek hari ini, jadi bunda mau nemenin anak-anak kesayangan Bunda disini. " jawab Reisha mengelus pelan kepala putranya.

"Yaudah sekarang kamu bersihin tubuh kamu, nanti Bunda panggil kamu buat makan malam kalau Ayah udah pulang. "

"Siap Bunda. "

Gala pun melangkahkan kakinya kearah tangga menuju kamarnya berada, hingga setibanya didalam kamar maskulin itu Gala melemparkan tubuhnya keatas ranjang hitam berukuran king size.

Fikirannya kembali disaat sore tadi, dimana dia menatap gadis yang menurutnya aneh itu berbeda dengan seperti biasanya. Lalu fikirannya kembali pada pertanyaan yang diloyangkan oleh gadis aneh itu.

Entah kenapa memikirkan jika suatu saat nanti dia tidak dapat mendengar suara cemprengnya, teriakannya, perkataan absurd nya dan segala tingkah anehnya membuat sesuatu didalam tubuhnya merasa kosong.

Apa mungkin dia sudah jatuh kedalam pesona gadis aneh itu?

"Ah enggak enggak! gak mungkin gue suka sama cewe gila itu. Harusnya gue seneng kalau cewe itu pergi dari hidup gue kan? " tanya nya pada dirinya sendiri.

Memikirkan itu membuat Gala pusing dan mengacak rambutnya kasar, tak mau berlama memikirkan hal itu Gala pun beranjang dari baringannya menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan fikirannya.

Sementara itu ditempat yang berbeda tepatnya dikamar Dhea yang bernuansa warna kesukaannya pastel. Saat ini dia sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya yang diberikan Pak Nandar kepada dirinya dua kali lipat dari teman sekelas lainnya sebagai hukuman karena sudah memberikan ceramah padanya. Aneh sekali, fikir Dhea.

Tes

Tes

Dhea langsung mengambil tissue yang berada disudut meja belajarnya saat melihat buku yang sedang dia tulis terdapat bercak merah yang keluar dari hidungnya, hal seperti ini memang sudah menjadi teman bermainnya setiap malam seperti ini membuat Dhea terlihat santai dan tidak panik.

I N F A T U A T I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang