19. TERBONGKAR

594 63 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Ternyata tingkah gilanya itu adalah sebuah topeng yang digunakan untuk menutup semua kesakitannya. '

~ Some people ~

↓↓↓

Helaan nafas keluar dari bibirnya melihat keadaan adiknya yang sudah stabil, matanya terlempar kearah dinding dimana jam menempel yang sudah menunjukkan pukul empat pagi.

"Kami sudah memberikan obat bius padanya jadi dia akan bangun sore hari nanti. " jelas Reisha.

"Baiklah, maaf karena telah mengorbankan waktumu untuk adikku dan terima kasih banyak, jadi Aunty bisa pulang sekarang dan beristirahat. " ucap Dave.

Merekapun berjalan kearah pintu untuk keluar, setelah pintu terbuka mereka terkejut melihat para remaja yang sedang terlelap dikursi koridor.

"Sepertinya mereka menginap disini semalaman, aku lupa untuk meminta mereka pulang karena aku terlalu kalut tadi. " sesal Dave menghela nafas kasar.

"Tidak apa, itu artinya mereka sangat menyayangi Lya. " jawab Reisha.

"Bunda. " panggil Gala yang terbangun akibat obrolan kedua dokter itu.

"Hai sayang, sudah bangun? " sapa Reisha.

"Gimana keadaan Dhea Bun? Dia baik-baik aja kan? " Tanya Gala kencang membuat keempat temannya itu terbangun.

"Kalian gak usah khawatir, Dhea udah membaik kok jadi lebih baik kalian pulang saja dulu." Titah Reisha dengan nada lembut.

"Engga, kami bakal disini sampe Dhea bangun. " tegas Gala.

"Dia akan bangun sore nanti, lebih baik kalian pulang dulu buat istirahat, sore nanti baru kalian bisa kesini lagi, biar abang yang jagain dia. " jelas Dave membuat mereka mau tak mau pergi dari rumah sakit namun belum satu langkah pertanyaan Raya membuat langkah mereka terhenti.

"Apa penyakit Dhea sampe abang sekalut itu tadi malam dan kenapa Dhea harus lakuin kemo? " Tanya Raya.

"Kalian bisa tanya langsung ke Lya nanti sore. " jawab Dave singkat.

Raya pun menyerah untuk kembali bertanya hingga diapun melangkahkan kakinya meninggalkan semua temannya.

"Kita pamit pulang dulu yah bang, kalau ada sesuatu abang kasih tau kita yahh. " pamit Nara yang dibalas anggukan oleh Dave.

Hingga mereka pun meninggalkan Dave yang masih berada didepan ruang rawat adiknya, saat ini niatnya hanya untuk menghubungi pamannya yang berada di Bandung.

Sementara itu di kediaman Cleopatra, Gala menahan tangan sang Bunda yang berniat untuk pergi ke lantai dua dimana kamar mereka berada.

I N F A T U A T I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang