1. SAGAYANG

2.1K 156 5
                                    

'Halu itu cara seseorang untuk membahagiakan dirinya sendiri jadi jangan renggut kebahagiaanku. '

~ Dheandra Zalya Kusuma~

~ Dheandra Zalya Kusuma~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



▼▼▼




Di suatu pagi yang cerah, tengah kota sedang dilanda kemacetan yang memang sudah menjadi sarapan rutin di Ibukota ini. Terlihat seorang gadis tengah berlari setelah keluar dari angkot yang tengah mogok, beberapa kali bibirnya bergerak untuk menyumpah serapahi hal yang telah dia lalui saat ini.

"Kenapa tu angkot harus mogok disini sih, kenapa gak didepan sekolah gue mogoknya? Kan gue gak perlu lari kayak gini. Gara-gara semalaman gue ngitung bintang kelamaan jadi gini kan, coba aja Papa mau melihara ayam pasti gue bakal bangun setiap pagi karena kokokkan ayam. "

Gadis itu terus menggerutu tak menghiraukan tatapan beberapa orang yang ada di trotoar menatap aneh padanya karena baginya sudah biasa ditatap seperti itu.

"Penampilan gue kaya orang gila aja, rambut gak disisir, make up gak pake, keringetan lagi. Nyesel gue mandi tadi, buang-buang air aja deh. "

Sebenarnya dia bukanlah dari keluarga tidak mampu, dia bisa saja memakai mobil sedan putih miliknya ataupun meminta supir untuk mengantarkannya. Tapi akan buang-buang bensin alasannya, alasan bodoh memang.

Langkahnya semakin cepat saat dirinya sudah dapat melihat gerbang hitam yang menjulang tinggi sudah tertutup setengah, namun langkah gadis remaja itu terhenti saat melihat keberadaan tiga lelaki yang ada didepan gerbang tengah bersiap untuk menutup gerbang.

Tak mempedulikan waktu, dia pun langsung merapikan rambut yang sudah tak berbentuk itu dengan tangannya juga mengusap kening yang basah dengan keringat itu menggunakan tangannya, gadis yang jorok.

Setelah menurutnya rapi, dia pun kembali melangkahkan kakinya mendekati gerbang dengan langkah anggun. Namun akibat batu kerikil yang tak tahu tempat, gadis itupun tersandung membuat kedua pria dari ketiga itu tertawa renyah.

Dengan wajah tebalnya, gadis itu pun kembali melangkahkan kakinya dengan bibirnya yang terus menggerutu namun setelah jaraknya tersisa tiga langkah dari ketiga pria itu, senyumnya mengembang ceria seolah tak ada masalah di hidupnya.

"Pagi Pak Ujang! pagi Sean si laut! pagi juga calon imamnya Dhea! " Sapanya riang menatap lelaki yang berperawakan tinggi tengah menatapnya datar.

"Pagi juga cewek gila! " balas Sean yang tak terima namanya disamakan dengan laut.

"Calon imamnya Dhea ganteng banget sih hari ini, lemah iman kan jadinya. " Ucap gadis bernama Dhea itu.

"Bacot lo! "

"Ih ngomong kasar, calon makmum gak suka yah kalau calon imamnya ngomong kasar. Nanti anak-anak kita ngikutin loh, gak baik itu. " Sean dan Pak Ujang yang melihat interaksi mereka berdua tertawa puas.

I N F A T U A T I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang