21. BAD CONDITION

580 59 1
                                    

'Gue trauma bukan takut, tau kan kalau itu beda? '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Gue trauma bukan takut, tau kan kalau itu beda? '

~ Seanic Orlando ~

↓↓↓


"Dhea! "

"Dhea, bangun Dhea! "

"Heyy Lo jangan buat kita khawatir, ayo bangun!! "

"Panggil bang Dave!! " titah Gala yang masih memeluk tubuh Dhea yang makin melemah.

Sean pun berinisiatif keluar untuk memanggil Dave tanpa mereka sadari bahwa dipinggir ranjang terdapat tombol untuk memanggil pihak medis.

Sean menepuk kepalanya menyadari bahwa dirinya tak mengetahui dimana ruangan Dave berada, namun beruntung belum satu langkah dirinya bertemu dengan Dave yang sudah lebih segar dari tadi.

"Bang! " panggil Sean berlari mendekati Dave yang ikut panik.

"Kenapa? " Tanya Dave setelah Sean berada dihadapannya dengan nafas berantakan.

"Hhh.. Dhea.. bang.. hhh... " ucapnya dengan terbata.

"Lya kenapa?! " panik Dave.

"Dhea pingsan bang. "

Mendengar itu membuat Dave langsung berlari menuju ruangan dimana adiknya berada, setibanya didalam matanya membelalak mengetahui bahwa perkataan Sean benar adanya.

"Kenapa bisa pingsan? " Tanya Dave mendekati ranjang.

"Tadi kita cuma ngobrol aja tapi tiba-tiba pingsan gitu aja hiks.. dia kenapa bang hiks.. hiks. " jelas Nara.

"Kalian duduk dan diam dulu aja di sofa, biar abang periksa dia. "

Gala melepaskan pelukannya dan membaringkan tubuh lemah gadis gilanya itu dengan lembut.

Setelah mereka berlima duduk diatas sofa, Dave mulai memeriksa keadaan adiknya dan menekan tombol dipinggir ranjang. Melihat itu membuat Sean tersadar dengan kebodohannya tadi, hingga dua orang dokter dan tiga orang perawat datang keruangan menutup tirai tembus pandang yang berada disekeliling ranjang Dhea untuk mensterilkan ruangan.

Nara semakin terisak di pelukan Raya yang juga sedang menahan tangisnya melihat keadaan sahabatnya yang dia tau bahwa kondisinya sangat memburuk terbukti dari pemasangan alat jantung juga alat bantu pernafasan pada mulut dan hidung gadis ceria itu.

Begitupun dengan Gala yang merasakan sesak di dadanya melihat gadis tersayangnya yang sedang mempertaruhkan nyawa nya antara hidup dan mati.

Hingga setelah memakan satu jam, tirai kembali dibuka oleh salah satu perawat, Gala mendekat kearah Dave yang sedang berbicara pada dua dokter pria berumur itu.

"Gimana keadaannya bang? " Tanya Gala setelah menunggu perbincangan mereka selesai.

"Sudah stabil, kita harus menunggu Lya sadar agar kita bisa melakukan Kemotherapy. " jelasnya setelah dua dokter itu keluar ruangan.

I N F A T U A T I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang