[Dikabarkan ada rumor yang mengatakan bahwa Direktur utama Lee LG mengetahui suaminya yaitu CEO dari CHiPark COMPANY tuan Park Jimin telah menjalin hubungan dengan seorang Model terkenal, Seo Soojin. Namun sampai berita ini diturunkan pihak Lee LG ataupun CHiPark COMPANY belum memberikan pernyataan lebih lanjut]
Dilemparkannya ponsel hitam itu keatas sofa dekat meja kerjanya. Dasinya sudah melonggar sejak 20 menit lalu. Ia baru saja melakukan meeting dengan beberapa petinggi perusahaan. Sejak berita itu keluar, saham perusahaan melorot drastis. Hingga sang ayah yang harus turun tangan.
Ia juga sudah mendengar bahwa Hakyung sudah membaca berita itu.
수진
Oppa, kau dimana?Dilihatnya pesan dari Soojin, setelah kembali memungut ponselnya. Entah kenapa ia kembali menyunggingkan senyum kala wanita itu mengiriminya pesan.
Ia lantas mengirimkan pesan balasan.
Tuan Park berjalan menuju keruangan Jimin. Tepat saat Jimin membuka pintu, satu tamparan keras di dapatkannya dari sang ayah.
Tatapan tajam pria paruh baya itu sangat mengintimidasi.
"Apa yang sudah kau lakukan pada menantuku, Jimin?!" Tuan Park sudah sangat marah.
"Keinginanmu untuk melamarkannya dan menikahkanmu dengannya sudah ayah turuti. Lalu apa balasanmu sekarang? Kau menjalin hubungan jalang itu, ha?!" Jimin menatap sang ayah. "Soojin wanita baik-baik ayah." Jawab Jimin membela.
"Baik-baik? Dengan merebut suami orang lain begitu?" Jeda sang ayah. "Sejak kapan? Sejak kapan kau menjalin hubungan dengan wanita itu?!" Lanjut Tuan Park yang emosi.
Jimin hanya diam.
"Jawab ayah, Jimin!" Jimin menghela nafas berat. "sejak sebulan lalu." Jawab Jimin, membuat Tuan Park murka dan memukul wajah Jimin, hingga putranya itu tersungkur.
Hingga sekretaris Jimin, Tuan Ahn membantu pria itu untuk kembali berdiri.
"Dengarkan ayah, dalam waktu dekat jika kau tidak memutuskan hubungan dengan wanita itu. Jabatan CEO mu akan ayah cabut, dan segera urus perceraian mu dengan Hakyung. Karena Hakyung, akan tinggal bersama ayah dan ibu. Camkan itu Jimin. Ayah beri waktu, jika sampai kau tidak ada menghubungiku. Maka terpaksa, ayah akan bertindak." Setelah mengatakan hal itu Ayah Jimin yaitu Tuan Park meninggalkan ruangan Jimin dan pergi dari Kantor.
Jimin sudah bersama Soojin sekarang. Keduanya tengah candle diatas tempat tidur.
"Aku takut Oppa. Banyak beberapa wartawan mewawancaraiku beberapa rapa hari belakangan." Ujar Soojin manja. "Semua akan baik-baik saja." Jimin mengusap surai hitam wanita itu.
"Kapan kau menceraikannya?" Pertanyaan Soojin sontak membuatnya mencelos. "Secepatnya." Entah kenapa ia mengatakan hal itu begitu saja.
'Kau bodoh Jimin'
Sudah beberapa hari ini, Hakyung merasakan mual mual yang sangat hebat. Namun ia tidak pernah memeriksakannya kedokter. Bahkan ibu mertuanya acap kali memintanya kedokter.
Namun ia beralasan ia hanya sedang tidak enak badan.
"Aku tidak apa-apa, bu. Tidak usah khawatir." Hakyung meletakkan gelas keatas meja makan. Nyonya Park hanya menghela nafas saja.
"Nak, maafkan Jimin." Hakyung menatap ibu mertuanya itu.
Lagi dan lagi, senyum palsu itu di perlihatkannya.
"Aku tidak apa-apa bu, mungkin Jimin bosan denganku dan memilih dengan Soojin." Nyonya park menitikan airmata. "Pria terbodoh adalah Jimin, ia menyiakan istri seperti mu. Ibu benar-benar minta maaf, Kyung-a." Tangisan Nyonya Park tidak terbendung lagi. Hakyung juga ikut menitikan airmata dan memeluk ibu mertuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hologram [호로그람] || Ji-Hope Fanfiction(Belum Revisi) || LENGKAP
Fiksi Penggemar(LENGKAP) Bagaimana jika perjodohan yang kau jalani adalah permintaan pria itu sendiri melalui kedua orangtuanya Dan bagaimana jika orang di masalalumu adalah salah satu kerabatnya? Dan bagaimana pula jika kau sudah dikenal oleh pria itu melalui m...