Jam 8:15 WITA. Saya selesaikan ini ... Semoga kalian suka 😁😁😘💜
I'm sorry for typo......Hari ini Hakyung pergi ke swalayan bersama Mia calon istri Jungkook. Mia gadis Indonesia yang mampu menaklukkan sekretarisnya itu. Mia adalah salah satu karyawannya di kantor. Awalnya iseng ia menyomblangkan Mia dengan Jungkook namun ternyata mereka cocok.
"Unni, aku bagian sayur dulu. Tidak apakan aku tinggal?" Hakyung menganggukkan kepala dan tersenyum.
Namun saat ingin berputar balik, matanya berpapasan dengan mata seseorang. Dia Soojin, istri Jimin yang baru.
Soojin tersenyum canggung, sedangkan Hakyung hanya tersenyum biasa.
"Kau sendiri?" Tanya Hakyung memulai pembicaraan.
Soojin menganggukkan kepala.
"aku sudah mendengar dari Jimin." Hakyung memang sengaja mengatakan hal itu. "Iya." Soojin hanya membalas singjat.
Dimana sifat arogan dan dingin seorang Soojin. Sejak menikah dengan Jimin, wanita itu banyak berubah. Tapi ya syukurkah, itu juga baik untuk wanita hamil itu.
Hakyung masih setia disana, tidak lama kemudian Mia datang. Gadis itu nampak terkejut dengan kedatangan Soojin.
Tak berselang lama juga, Hakyung mengajak Mia pergi dari area itu.
Kini ia dan Mia sudah dalam perjalanan pulang. Mia hanya melirik Hakyung yang fokus menyetir. Bahkan dirinya tidak berani hanya sekedar untuk bernafas.
"Aku tidak menyangka wanita itu banyak berubah." Hakyung membuka suara. Mia menoleh. "Siapa?" Mia menggigit bibirnya sendiri.
"Seo Soojin, wanita yang merebut suamiku." Hakyung terkekeh setelahnya. Mia hanya menundukkan kepala."Unni."Mia tidak menatap, Hakyung hanya bergumam.
"Apa kau akan terus marah dengan Jimin oppa dan Soojin?" Tanya Mia yang kini memberanikan untuk menatap.
Tepat saat ia menghentikan laju mobil lampu sudah berwarna merah. Hakyung menoleh menatap gadis itu. Gadis ceria yang sudah di anggapnya sebagai adik. Ia tersenyum menatap Mia.
"aku tidak marah kepada mereka, Mia. Aku hanya kecewa." Jawab Hakyung. Mia masih menatapnya.
"Kau tidak kecewa kepada mereka. Kau marah, kau menghindari mereka." Jeda Mia. "Dan, apa kau pernah menyatakan cinta kepada Jimin Oppa, Unni?" Damn it!
"Bukalah hati mu, kau bisa memulainya dari awal dengan menjadikan mereka teman. Lupakan masalalu mu, Unni. Aku tahu kau masih sakit hati. Namun jika aku lihat, bahkan kau tidak pernah mengatakan mencintai Jimin Oppa. Apa aku benar? Jika salah, koreksi."
Mia tahu tentangnya, jika di ingat lagi. Ia tidak pernah mengatakan mencintai Jimin. Bahkan seingatnya ia hanya menyukai pria itu. Rasa kagum karena kebaikan Jimin. Tidak salah jika Jimin berpaling ke lain hati, sebab ia tidak pernah memberi harapan pada pria itu walaupun saat itu mereka menjadi suami istri.
Dan jika di telisik lagi, ia baru bisa mencintai seseorang saat bertemu dengan Hoseok. Itu artinya ia baru bisa melupakan Taehyung setelah bercerai dengan Jimin. Luar biasa, percintaan macam apa ini?
"Kau benar." Jawabnya bersamaan pedal gas yang diinjaknya. Mia menolehkan kepala. "Aku tidak menyangka kau sangat teliti, Mia." Hakyung meliriknya. Gadis itu hanya diam tidak membalas perkataan Hakyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hologram [호로그람] || Ji-Hope Fanfiction(Belum Revisi) || LENGKAP
Fanfic(LENGKAP) Bagaimana jika perjodohan yang kau jalani adalah permintaan pria itu sendiri melalui kedua orangtuanya Dan bagaimana jika orang di masalalumu adalah salah satu kerabatnya? Dan bagaimana pula jika kau sudah dikenal oleh pria itu melalui m...