Sorry for typo..... Enjoy.......
"Ya, ayah masih mencintai ibumu."
Hakyung tidak bisa tidur nyenyak sejak waktu itu. Perkataan Jimin selalu menghantuinya. Ada perasaan tidak enak saat mantan suaminya mengatakan hal itu.
"Kau baik-baik saja, sayang?" Tanya Hoseok yang berdiri disebelahnya.
Hakyung menolehkan kepala.
"Ya, aku baik-baik saja." Jawab Hakyung apa adanya. Dan melihat kearah Jikyung.
Jikyung tengah mencoba sebuah jas dan celana bahan. Ditemani sang nenek, ia berjalan mondar mandir di depan kaca besar. Terlihat juga Hoseok yang mengenakan style yang sama. Hakyung keluar dari ruang ganti dan mengenakan baju pengantin berwarna bitu tua yang sangat indah.
"Bagaimana?" Tanya Hakyung menatap Hoseok.
"Kau cantik." Puji pria itu.
"So beatiful, Unni." Mia menimpali.
Jungkook yang berdiri di belakang Mia, hanya menatap Sahabat, atasan, sekaligus kakak baginya itu. Jungkook tidak pernah menyangka akan melihat pernikahan Hakyung untuk yang kedua kalinya. Dua kali merasakan patah hati sebab, cinta pertamanya itu akan menikah lagi. Namun sekarang berbeda, pria yang akan di nikahi Hakyung adalah pria yang benar-benar di cintai oleh wanita itu.
"Aku pastikan Jimin Hyung akan menyesal." Jungkook tetaplah Jungkook, pria yang amat sangat tidak menyukai Jimin. Jungkook adalah Jungkook, pria yang menawarkan tawaran konyol saat Hakyung akan segera menikah dengan Jimin.
[BTS-Epiphany]
Lagu itu mengalun pelan di sebuah gereja katredal yang terletak di salah satu distrik di Gangnam. Suasana benar-benar kitmat. Carpet merah itu menghiasi sepanjang lantai menuju altar. Bahkan gereja itu dihiasi dengan banyak bunga mawar berbagai macam. Disana, telah berdiri seorang pendeta dengan seorang pria tampan berjas hitam. Senyum merekah kala melihat pengantin wanitanya diantar oleh sang ayah berjalan menuju kearahnya.
Musik itu mengalun begitu kitmat, meringi langkah demi langkah dua pasang kaki itu menuju altar.
Apakah seperti ini yang dirasakan Hakyung jika saja wanita itu datang kepernikahannya beberapa tahun lalu?
"Jaga putriku baik-baik." Kata sang ayah pada pria itu.
Pria itu menganggukkan kepala mantap.
Pendetapun membacakan ikrar janji dan di ikuti oleh kedua mempelai pengantin.
Sekitar pukul 7 malam, Hakyung dan Hoseok menuju gedung yang di gunakan untuk resepsi pernikahan. Mereka melihat dua pasangan disana. Pasangan yang sangat serasi.
"ya! Unni, kenapa baru datang eoh?" Mia sangat kesal.
Hakyung terkekeh.
"Maafkan aku ya, aku dan Hoseok Oppa tadi sangat sibuk. Jadi tidak datang keacara pemberkatan kalian." Jawab Hakyung tersenyum manis.
"Kapan kalian menyusul?" Hoseok melirik Hakyung. "Secepatnya." Ujar Hakyung yang sangat peka.
Ya, hari ini adalah acara pernikahan Jungkook dan Mia. Hakyung dan Hoseok baru bisa datang saat di acara resepsi. Sedangkan saat pemberkatan, mereka tidak bisa datang sebab ada jadwal yang tidak bisa di batalkan.
Sekarang sudah pukul 10 malam, Hakyung baru saja pulang diantar Hoseok. Jikyung sudah tidur di kamar di antar oleh bibi asisten rumah tangga. Lagi dan lagi, Hakyung harus terngiang ucapan Jimin beberapa minggu lalu. Menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hologram [호로그람] || Ji-Hope Fanfiction(Belum Revisi) || LENGKAP
Fanfic(LENGKAP) Bagaimana jika perjodohan yang kau jalani adalah permintaan pria itu sendiri melalui kedua orangtuanya Dan bagaimana jika orang di masalalumu adalah salah satu kerabatnya? Dan bagaimana pula jika kau sudah dikenal oleh pria itu melalui m...