Maafkan Kakak

1.5K 101 0
                                    

Di sepanjang jalan konsentrasi Kai terus terusik, masih terekam dengan jelas di ingatannya saat dia dengan tega memperkosa gadis itu.

Masih terngiang jelas di telinga Kai suara teriakan gadis itu yang memohon dan meminta agar Kai melepaskannya, namun karena diselimuti oleh nafsu bejatnya Kai seakan tak memperdulikan tangisan gadis itu.

Dengan tega dia menarik celana yang gadis itu kenakan. Membuka sabuk celananya dan mulai mengarahkan senjata miliknya ke dalam milik gadis itu.

Saat senjatanya mencoba masuk ada sesuatu yang menghalanginya dia langsung menghentakkan miliknya hingga terbenam disana.

Sangat perih!

Itu mungkin yang dirasakan oleh gadis itu karena airmata gadis itu langsung meleleh keluar.

Kai tak memperdulikan mengenai rasa sakit di punggungnya saat kuku gadis itu menembus mencakar punggung. Yang dia rasakan saat itu hanyalah sebuah kenikmatan.

Kai terus menghujam tubuh mungil gadis itu tanpa ampun. Kai merasa jika dia berada di surga. Surga dunia. Dia tak memperdulikan perasaan gadis itu. Saat itu yang ada di benaknya hanyalah mencapai kenikmatan yang luar biasa.

Setelah dia mendapatkan pelepasannya, dia kembali memakai bajunya. Mengecup pelan bibir gadis itu dan meninggalkannya tanpa merasa iba sedikitpun.

Kai tersenyum penuh kepuasaan saat melihat tubuh gadis itu yang mulai melemah. Dia tersenyum sinis saat melihat bekas darah yang mengalir dari selangkangannya.

"Terimakasih nona, terimakasih kau telah memberikanku kenikmatan hari ini" ucapnya.

Gadis itu hanya menangis, mengambil pakaiannya dan memakainya perlahan. Rasa perih masih dia rasakan di selangkangannya. Dia menatap penuh kebencian kepada pria yang baru saja merenggut kesuciannya.

"AAARRRRGGGHHH"

Kai mengusap wajahnya dengan kasar membuat ibunya bingung.

"Kai, ada apa? Apa kau baik-baik saja?"

Kai mengangguk lemah.

"Krystal" gumamnya.

Kai terus menatap ke luar jalan dari jendela mobilnya. Matanya membulat saat melihat Krystal. Kai masih bisa mengingat dengan jelas gadis itu. Gadis yang telah dia nodai.

"Pak. Pak berhenti"

"Kai. Ada apa?"

"Ibu. Ibu pergi saja dulu. Ada sesuatu yang harus Kai selesaikan terlebih dahulu, nanti Kai menyusul"

Kai langsung pergi meninggalkan ibunya yang bingung di dalam mobilnya. Mata Nyonya Kim terus menatap tubuh putranya yang perlahan menjauh. Dia menggelengkan kepalanya.

"Jalan Pak" perintahnya kepada supir itu.

***

Kai terus berlari mengejar Krystal. Dia hampir saja kehilangan jejaknya, dia tak peduli dengan peluh keringat yang menetes. Dia terus mengejar tubuh Krystal yang perlahan menjauh darinya.

"TUNGGUUU. KRYSTAALL. TUNGGU AKU!" teriaknya.

Merasa ada seseorang yang memanggil namanya Krystal menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke belakang, menyipitkan matanya dan menatap dengan seksama pria yang memanggilnya.

Dia mengernyitkan alisnya saat Kai berada di hadapannya.

Kai mengatur nafasnya yang masih terengah.

"Akhirnya kau berhenti juga" ucapnya dengan nafas yang masih terengah.

"Ada apa? Kau memanggilku? Apa kau mengenalku?" tanya Krystal bingung.

MY JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang