Saranghae, Kai

1.1K 84 0
                                    

"Pasien kritis.. Maaf nyonya kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan untuk saat ini"

Pernyataan dokter itu membuat Nyonya Kim menjadi sangat hancur, dia menatap lirih tubuh putranya yg masih berbaring di brankar itu.

"Kai.. Bertahanlah.. Ibu mohon"

***

"Dokter.. Aku mohon lakukan yang terbaik untuk putriku" teriak Yunho.

Brankar Krystal langsung di bawa ke ruang emergency.

Yunho menarik kerah baju Chanyeol, membuat Chanyeol sedikit terkejut.

"Memangnya apa yang kau katakan kepada adikmu? Kenapa Krystal sampai bisa berbuat nekat seperti itu, hah?"

Chanyeol hanya terdiam bahkan tak berani menatap wajah ayahnya.

"Yunho jangan emosi, sabar.. Aku yakin Krystal adalah gadis yang kuat" sela Jaejoong.

Yunho melepaskan cengkramannya di kerah baju Chanyeol. Dia kemudian menjauh, menatap Krystal dari jendela kecil di pintu ruangan itu.

"Krys.. Bertahanlah.. Ayah mohon"

KRING.. KRING.. KRING..

Ponsel Jaejoong berdering, dia langsung mengangkatnya.

"Ya istriku, ada apa?"

".........."

"Apa? Kai kritis? Baiklah aku akan segera kesana"

Yunho terkejut mendengar ucapan Jaejoong.

"Yunho maaf aku harus menemui putraku saat ini karena keadaannya semakin memburuk, aku permisi"

"Kai dirawat disini juga?"

Jaejoong mengangguk.

"Aku permisi, nanti jika keadaan Kai membaik aku akan kesini lagi"

Yunho mengangguk, Jaejoong langsung bergegas pergi.

***

"Kau darimana saja? Lihat Kai, keadaannya sangat buruk" isak Yuri.

Jaejoong langsung mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.

"Apa ini yang dinamakan sebuah ikatan?"

Mata Jaejoong masih menatap sendu Kai.

"Paman" teriak seseorang.

Jaejoong menoleh, dia terkejut dan tak menyangka jika Krystal ada disana.

"Salam bibi" ucapnya.

Namun Yuri mengacuhkannya.

"Krystal.. Kau sudah sadar?"

Krystal mengangguk.

"Paman.. Apa aku boleh bertemu dengan Kai sebentar?" tanyanya.

Jaejoong mengangguk cepat.

"Ayo nak, silakan"

Krystal tersenyum, Yunho mendorong kursi roda Krystal masuk ke dalam ruangan Kai.

Krystal menatap sendu tubuh Kai yang masih terbaring disana.

"Ayah.. Bisakah ayah meninggalkan aku dan Kai berdua saja?"

Yunho menyentuh bahu Krystal dan pergi.

Krystal masih menatap lekat wajah Kai, dia mengenggam erat tangan Kai.

"Hei.. Bangun bodoh.. Mau berapa lama kau tertidur disana? Kau pikir aku tak merindukanmu.. Ayo bangun Kai, aku disini.. Anakmu juga sangat merindukanmu.. Bangun Kai" isaknya.

Namun Kai masih belum memberikan respon.

Krystal mengayuh kursi rodanya hingga posisinya kini ada di depan wajah Kai. Tangannya mulai membelai rambut Kai.

"Kai.. Apa kau tidak merindukanku? Mengapa kau masih diam dan berbaring disini? Kau bilang kau akan selalu menjagaku, tapi mana buktinya? Bangun Kai.. Buka matamu!"

Krystal menarik lengan Kai dan menaruhnya di perutnya.

Mengelusnya pelan.

"Anak ini sangat merindukanmu Kai, ayo bangun. Aku akui aku bodoh karena aku telah mencintaimu Kai, aku mencintaimu. Meskipun aku tau jika kau adalah pria yang sama yang telah menghancurkan hidupku tapi aku sangat mencintaimu, bangunlah! Apa kau ingin anak ini lahir tanpa seorang ayah Kai? Bangun.. Buka matamu.. Aku sangat mencintaimu Kai, aku mencintaimu" bisik Krystal.

Jemari tangan Kai perlahan bergerak. krystal memberanikan diri untuk mengecup kening Kai.

"Kau jahat Kai, kenapa kau masih saja tidur dan tak membuka matamu"

Krystal kesal, dia merasa jika usahanya sia-sia. Dia memutar kursi rodanya dan ingin pergi dari sana.

"Krys-krystal"

Krystal menghentikan kursi rodanya. Dia tersenyum saat mendengar suara Kai.

Krystal menoleh.

"Kai"

Kai tersenyum saat melihat Krystal. Begitupun dengan Krystal dia benar-benar sangat bahagia saat melihat Kai sudah sadar.

To be continued...

MY JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang