Kehilangan (LAGI)

1.3K 77 0
                                    

"Hiks.. Hiks.. Hikss"

Krystal masih tak berhenti menangis, hatinya masih terasa sangat sakit. Dia masih belum bisa menerima kenyataan jika putra yg baru saja dilahirkannya sudah tiada.

Tubuhnya bergetar karena isakan tangisnya yang semakin kencang.

Perlahan Kai membuka matanya, dia terjaga dan menatap punggung istrinya yang bergetar. Terdengar dengan jelas suara isakan tangisannya.

"Hiks.. Hiks.. Hiks"

Dengan cepat Kai merangkul bahu Krystal dan membuatnya memutar tubuhnya berhadapan dengan Kai. Kai langsung mendekap erat tubuh istrinya.

"Kai.. Aku tidak mau pergi dari Seoul, aku ingin tetap tinggal disini"

"Kenapa dear?"

"Aku yakin jika putraku masih hidup Kai, dia pasti akan kembali. Aku tak ingin pindah dari sini sampai kita menemukannya"

"Krys.. Tapi dia sudah—"

"Dia masih hidup Kai, aku yakin. Aku memiliki keyakinan yang kuat jika putraku masih hidup, aku yakin itu. Sangat yakin. Aku mohon, kita akan tetap disini yah. Jangan pindah dari sini, please"

"Ssstt.. Sudah dear.. Sudah jangan menangis lagi"

Tak ada jawaban dari Krystal, hanya suara isakan tangis yang masih terdengar jelas.

Kai merasa sangat sesak saat melihat kondisi istrinya yang seperti ini, tangannya menepuk-nepuk pelan punggung Krystal. Dia tak henti mencium pucuk kepala Krystal.

"Sudah dear.. Sudah"

Kai merasakan tubuh Krystal yang semakin panas. Tubuhnya juga masih bergetar, Kai melepas dekapannya. Dia terkejut saat melihat wajah pucat istrinya.

"Dear.. Kau demam?"

Kai menaruh tangannya di dahi Krystal.

"Astaga dear.. Kau demam, suhu tubuhmu panas sekali. Aku akan mengompresmu dulu"

Saat Kai ingin beranjak tangan Krystal menahan lengan Kai.

"Ada apa?"

Krystal menggeleng.

"Jangan.. Jangan tinggalkan aku"

Kai tersenyum.

"Aku hanya ke bawah sebentar dear, mengambil kain dan wadah untuk mengompresmu, hm"

Krystal kembali menggeleng.

"Jangan pergi"

Kai mengelus pipi Krystal dan mengecup keningnya.

"Sebentar saja yah dear, aku janji akan kembali secepatnya"

Kai melepaskan lengan Krystal di tangannya. Krystal menatap lirih punggung suaminya yang perlahan menjauh.

***

Kai memeras kain itu dan meletakkannya di dahi Krystal.

"Kai" ucapnya pelan.

"Hmm"

"Peluk aku"

Kai tersenyum, dia mulai berbaring di samping Krystal dan kembali mendekapnya.

"Ssstt.. Sudah.. Ayo kita tidur, hmm"

"Kai.. Putraku.. Dia masih hidup, kau percaya, kan?"

Kai terdiam.

"Kai"

"Iya dear"

"Kau tidak percaya jika dia masih hidup?"

MY JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang