"Krys.. Kau darimana saja? Kau tau kakak sangat khawatir dengan keadaanmu" tanya Chanyeol yang kini duduk di samping Krystal.
Bola mata Krystal berputar mencari seseorang.
"Kau cari siapa?"
"Kakak.. Dimana ayah dan Kak Junmyeon?"
"Ayah masih di luar kota dan Kak Junmyeon dia harus kembali ke San Francisco karena ada tugas yang sangat penting untuknya"
"Jadi kita hanya berdua saja disini?"
Chanyeol mengangguk.
"Memangnya ada apa? Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan kepadaku, hm?" tanyanya menatap lekat manik mata Krystal.
Krystal menghela nafasnya dan menundukkan kepalanya.
"Aku dikeluarkan dari sekolah kak" ucapnya sendu.
Chanyeol terkejut, dia membulatkan matanya dan terdiam.
Dia mengusap wajahnya dengan kasar.
"Bagaimana bisa Krys?"
Chanyeol menarik lengan adiknya hingga Krystal menatap wajah kakaknya lekat.
Krystal menggeleng lemah, airmatanya jatuh bercucuran.
"Entahlah kak.. Kepala sekolah bilang jika aku terus menerus berada disana akan memberikan pengaruh yang buruk kepada murid lainnya"
Chanyeol mengepalkan telapak tangannya. Nafasnya seakan berat dan terasa emosional.
"Hm.. Kakak besok akan ke sekolahmu"
"Jangan kak.. Percuma.. Semua tak akan bisa mengubah keadaan yang telah terjadi, disana aku sudah dicap sebagai gadis nakal dan karena kenakalanku kini bayi itu berada di dalam sini" ucapnya sambil mengelus perutnya.
Chanyeol tak tega melihat kesedihan adiknya, dia mendekap adiknya erat.
"Kakak yakin jika kau adalah adikku yang sangat kuat, kau jangan lakukan hal yang membahayakan bagi dirimu dan juga calon anakmu. Kakak akan mencoba untuk memasukkanmu ke sekolah lain, hm?"
Krystal hanya terdiam, hatinya terasa pilu.
***
"Kai.. Kuliahmu tinggal satu semester lagi, kan?" tanya Tuan Kim dengan lantang.
Kai menoleh dan mengangguk.
"Kuliah yang rajin dan buat aku bangga, jika kau bisa lulus dengan predikat terbaik nama besar yah akan selalu dihormati oleh orang lain, kau jangan kecewakan ayah. Cukup adikmu yang bodoh itu yang mencoreng nama ayah" ucapnya sinis dengan menatap istrinya.
Nyonya Kim hanya menundukkan kepalanya.
Kai tak tega melihat wajah ibunya bersalah seperti itu.
"Ayah.. Yeri tidak bersalah, dia hanyalah korban dari nafsu bejat pria itu"
"Korban? Siapa suruh dia bodoh mau berhubungan dengan pria seperti itu, karena ibumu yang tak becus mengawasinya kini semuanya menjadi seperti ini, banyak yang mencibir ayah karena itu. Untunglah anak itu sudah meninggal sekarang" ucap Tuan Kim tanpa merasa bersalah.
Kai hanya terdiam dan menundukkan kepalanya. Karena percuma jika dia membantah perkataan ayahnya.
"Kai hanya kau satu-satunya harapanku, buat aku bangga jangan mencoreng kembali nama baikku" ucapnya sambil menepuk bahu Kai lalu pergi berlalu meninggalkanya.
Kai menatap wajah sendu ibunya, dia menghampirinya dan memeluknya.
"Ibu.. Jangan bersedih dengan perkataan ayah tadi yah, hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JOURNEY
FanfictionKrystal harus kehilangan impiannya, di usia belia ia harus mengalami peristiwa pahit di hidupnya. Ia diperkosa oleh seseorang yang tidak dikenal. Frustasi, marah dan benci bersatu saat cobaan kembali datang, tumbuh janin yang tak berdosa di dalam ra...