05¶ Tidak Percaya

625 190 54
                                    

Karena kejadian tadi pagi, Rey menjadi topik utama di sekolah, jadi bahan pertama ketika bergosip, hampir semua siswa SMK Negeri YAFIZ mengetahuinya. Alasan utama menjadi sorotan publik adalah Rey seorang ketua dari Organisasi Rohani Islam atau biasa di sebut ROHIS, yang terkenal kental agamanya, mengapa bisa kerasukan? itu bahan pembicaraan utama mereka. Ada yang bilang bahwa Rey menggunakan ilmu hitam, ada yang bilang Rey punya peliharaan gaib, ada juga yang bilang bahwa Rey kena santet. Tentu saja semua tuduhan itu salah. Rey sendiri tidak paham apa yang terjadi padanya, namun banyak orang lain berbicara seenak jidatnya tanpa tahu faktanya. Memang betul manusia hanya dapat menilai apa yang mereka lihat, tanpa tahu bagaimana, dan mengapa.

Menjadi sorot pandang orang-orang membuat Rey tidak nyaman. Rey berusaha tidak memperdulikan tudingan tentangnya, meskipun sedikit risih dan kesal. Bagaimana tidak? Rey mendengar sendiri tuduhan-tuduhan itu, berjalan ke kantin biang gosip ricuh, pergi ke perpustakaan, bisik hujatan menyerang, pergi ke kelas, cibiran pedas membakar. Sampai-sampai waktu istirahat Rey di pakai untuk diam di dalam toilet, karena ia tidak ingin mendengar apapun tentangnya.

Sepulang sekolah Rey tidak langsung pergi untuk pulang, padahal dalam hatinya sudah tidak tahan, ingin segera pergi dari tempat ini, tempat yang seketika menjadi penjara bagi Rey, berkumpul di Mushola sekolah, beberapa anggota ROHIS sudah duduk sila di lantai dengan rapi, membuat lingkaran besar. Ikhwan sebelah kanan dan akhwat sebelah kiri. Rey datang terlambat karena pelajaran Pak Irfan baru usai. Dia berjalan masuk kedalam mushola dengan rasa malu karena banyak anggota yang sudah menunggu lama.

"Assalamualaikum," salam Rey sesaat datang di hadapan anggota ROHIS.

Serentak semuanya menjawab, "Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh."

Berpasang-pasang mata menyorot kearah Rey, kini Rey benar-benar menjadi sorotan publik. Sungguh membuat lelaki berparas tampan itu terganggu sekaligus gugup.

Semuanya terdiam sesaat, ketika Rey masuk, tidak ada percakapan lagi di sana, padahal sebelumnya banyak dari mereka sedang berbicara, bahkan ada pula yang bercanda gurau.

Gadis berjilbab setubuh dirinya itu berjalan mendekat kearah Rey, dia seperti ingin menyampaikan sesuatu. Amat terlihat di mata dan gelagat nya.

"Rey, ana mau ngomong sebentar, kita ke belakang mimbar ya." pinta Isnawati serius.

Rey diam sesaat seperti berpikir, apa yang ingin gadis cantik itu sampaikan? Sepertinya sangat rahasia. Rey mengangguk pelan, sedikit ragu untuk menjawab.

Isnawati berjalan ke arah depan mushola, tepatnya dia berhenti di belakang mimbar, lalu menatap Rey, ada kode saat mata cantiknya menatap kearah Rey.

Rey menghampiri seraya berjalan menunduk melewati anggota-anggota nya, ini adalah cara menghormati anggota saat berjalan di depannya.

Tepat di belakang mimbar, Isnawati langsung menarik dasi Rey cepat, sontak Rey terkejut, gadis itu mendekatkan dirinya di depan Rey. Matanya berbinar-binar, entah ada apa? Rey masih tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.

Isnawati duduk di belakang mimbar, gadis itu menangis, hampir tidak mengeluarkan suara, sepertinya suaranya di tahan untuk tidak keluar.

Rey terkejut saat mengetahui gadis cantik itu menangis, dia ikut duduk di samping Isnawati. Sebenarnya Rey sangat bingung saat ini, dia tidak mengerti mengapa gadis ini menangis tanpa sebab.

"Kamu kenapa is?" tanya Rey pelan seraya menatap kearah gadis itu.

Kedua tangan Isnawati segera menghapus air matanya, dia seperti baru sadar bahwa saat ini sedang bersama Rey. "Maaf, rey, ga papa ko."

"Jangan bohong," tepis Rey tidak percaya.

"Hmm, kamu gapapa kan Rey? Kamu engga sakit kan? Kamu sehat kan? Kamu baik-baik aja kan reeeey? Aku khawatir reeey, aku takut kamu kenapa-napa, kamu gapapa kan Rey?" singkap Isnawati seketika menaburkan semua pertanyaan di otaknya.

Muhal [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang